- Komunitas Ripple dan XRP terus mengecam SEC AS karena peraturannya yang keras dalam penegakan hukum, terutama di luar yurisdiksinya.
- Pemilihan umum AS yang akan datang akan menjadi titik balik utama untuk adopsi massal kripto di Amerika Serikat, yang akan melegakan bagi para pemegang XRP.
Harga XRP yang didukung Ripple Labs mencatatkan rebound yang melegakan pada hari Kamis dan Jumat setelah terjebak dalam tren bearish selama sembilan hari. Altcoin berkapitalisasi besar, dengan valuasi terdilusi penuh sekitar US$47,7 milyar dan volume rata-rata harian yang diperdagangkan sekitar US$732 juta, telah mendekati puncak konsolidasi segitiga multi-tahun.
Dengan prospek makro kripto bullish yang sedang berlangsung, dapat diasumsikan bahwa harga XRP berada di ambang keributan bullish besar, yang akan dipicu oleh penyelesaian antara Ripple dan SEC AS.
Seperti yang dilaporkan Crypto News Flash sebelumnya, rencana penyelesaian antara SEC AS dan Ripple telah mendapatkan lebih banyak momentum di tengah semakin dekatnya akhir pemerintahan saat ini.
Khususnya, SEC AS mengajukan mosi kepada Hakim ketua yang meminta agar Ripple didenda sekitar US$102 juta karena melanggar undang-undang sekuritas. SEC AS terus berargumen bahwa penjualan XRP di bursa kripto melanggar undang-undang sekuritas meskipun ada keputusan tahun lalu yang mengindikasikan sebaliknya.
Ripple Melawan Gerakan Nakal SEC
SEC AS, yang dipimpin oleh Ketua Gary Gensler, telah dituduh melangkahi kekuasaannya dengan mencoba menindak industri kripto dengan mengatur melalui penegakan hukum. Menurut Chief Legal Officer Ripple, Stuart Alderoty, Gensler telah mengecewakan rakyat Amerika dengan tidak memberikan peraturan kripto yang jelas.
Selain itu, pengadilan menemukan bahwa SEC AS telah secara tidak sah melangkahi mandatnya untuk mengatur industri kripto, di antara sektor-sektor lainnya.
Misalnya, dalam gugatan SEC vs National Association of Manufacturers, pengadilan berpendapat bahwa agensi, di bawah komando Gensler, secara tidak sah membatalkan aturan tentang perusahaan penasihat proxy tanpa mematuhi Undang-Undang Prosedur Administrasi.
Another court slams the SEC. This time for unlawfully rescinding a rule on proxy advisory firms without adhering to the Administrative Procedure Act. The court explains that Gensler personally directed this illegal move.
National Association of Manufacturers v. SEC. pic.twitter.com/NrXrV4x7OG
— Stuart Alderoty (@s_alderoty) June 27, 2024
Awal bulan ini, seorang hakim California menolak semua tuduhan yang menyatakan bahwa Ripple melanggar undang-undang sekuritas federal. Sementara itu, keputusan New York bahwa XRP bukanlah sekuritas tetap berlaku, tetapi masalah yang diperdebatkan adalah penjualan institusional dan kepemilikan escrow yang sangat besar.
Langkah terbaru dari SEC AS untuk membatalkan investigasi terhadap Ethereum telah meningkatkan kemungkinan langkah serupa pada XRP. Namun, kepemilikan escrow yang sangat besar oleh Ripple dapat berdampak negatif pada keputusan akhir.
Rencana Pengembangan
Komunitas global XRP mengantisipasi pengajuan ETF spot segera setelah persetujuan ETF Ether spot dan aplikasi ETF Solana baru-baru ini. Tim pengembangan inti Ripple telah sibuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk memungkinkan adopsi massal XRP dan produk pembayaran lintas batasnya.
Ripple telah meluncurkan XRPL EVM Sidechain untuk memungkinkan pengembangan Web3 yang mulus dengan ekosistem Ethereum. Sementara itu, Ripple mengantisipasi peluncuran stablecoin yang didukung dolar AS akhir tahun ini.
Apa Selanjutnya untuk XRP?
Di tengah koreksi kripto yang sedang berlangsung, harga XRP pada kerangka waktu mingguan telah mencoba untuk membuat titik terendah lokal sekitar 47 sen. Altcoin ini telah melonjak sekitar 3 persen dalam dua hari terakhir untuk diperdagangkan sekitar US$0,476 pada hari Jumat selama sesi New York.
Dari sudut pandang teknis, harga XRP harus secara konsisten ditutup di atas 50 sen dalam beberapa minggu mendatang untuk menghindari kapitulasi di bawah 40 sen.
