XRP Ledger Divalidasi: CTO Ripple Menghadapi Kritik Terhadap Kepatuhan Blockchain

• CTO Ripple David Schwartz membela status blockchain XRP Ledger, dengan mengutip kepatuhannya terhadap kriteria utama.

• Para kritikus mempertanyakan klasifikasi XRP Ledger karena mekanisme konsensusnya yang unik, tetapi Schwartz tetap teguh.

Chief Technology Officer (CTO) Ripple, David Schwartz, baru-baru ini melangkah maju untuk membahas perdebatan yang sedang berlangsung seputar klasifikasi XRP Ledger sebagai blockchain yang sebenarnya. Di tengah-tengah wacana yang diperdebatkan, Schwartz dengan tegas menyatakan bahwa XRP Ledger memenuhi dan melampaui kriteria dasar teknologi blockchain.

XRP Ledger: Blockchain atau Buku Besar Terdistribusi?

Perdebatan mengenai klasifikasi XRP Ledger berasal dari mekanisme konsensus yang unik, yaitu Ripple Protocol Consensus Algorithm (RPCA). Para kritikus mengklaim bahwa pendekatan ini berangkat dari karakter terdesentralisasi dari blockchain proof-of-work (POW) atau proof-of-stake (POS) konvensional karena bergantung pada sekumpulan validator yang dapat dipercaya.

Beberapa bahkan lebih jauh mengatakan bahwa XRP Ledger adalah sebuah buku besar terdistribusi daripada blockchain.

Salah satu pengembang utama XRP Ledger, Schwartz, menyatakan bahwa XRP adalah sebuah blockchain. Definisi blockchain, seperti yang dinyatakan dalam postingan blognya di tahun 2018, adalah:

“serangkaian status dari buku besar terdistribusi di mana setiap status, kecuali yang pertama, berisi referensi yang aman ke status sebelumnya dan informasi yang cukup untuk menunjukkan bahwa transisi dari status sebelumnya valid sesuai dengan aturan sistem.”

Dia menggunakan definisi ini untuk mendukung pendapatnya. Berbeda dengan buku besar terdistribusi, yang tidak didukung oleh satu salinan otoritatif, blockchain menggunakan strukturnya untuk menjaga integritas data.

Terlepas dari penjelasan Schwartz, skeptisisme para kritikus mengenai klasifikasi blockchain XRP tetap ada. Namun, Schwartz tetap tidak peduli dengan perbedaan pendapat, dengan menyatakan, “Tetapi jika orang ingin tidak setuju, itu juga keren.”

XRPL Meningkatkan Interoperabilitas dengan Versi Bridge Baru

Dalam perkembangan terkait, XRP Ledger (XRPL) mengambil lompatan yang signifikan dalam upayanya untuk interoperabilitas yang lebih besar dengan merilis versi jembatan baru untuk sidechain Ethereum Virtual Machine (EVM). Peningkatan ini, yang dimungkinkan oleh kolaborasi Peersyst dan Ripple, sangat penting bagi ekosistem XRPL.

Versi bridge terbaru menawarkan antarmuka yang dapat diskalakan untuk memenuhi persyaratan interoperabilitas XRP Ledger yang terus berubah. Peningkatan ini memungkinkan untuk menghubungkan XRPL ke banyak jaringan dengan mulus dan membuat dompet unik untuk setiap jaringan. Hal ini patut dicatat karena memungkinkan jaringan dengan jembatan yang ada ke XRPL untuk menambahkan lebih banyak dompet.

Pengguna dapat membuat jembatan dinamis untuk token ERC20/IOU apa pun dengan bridge yang diperbarui. Fitur ini membuka pintu untuk aplikasi tanpa izin yang dapat berfungsi dengan berbagai aset di beberapa blockchain. Adaptasi XRP Ledger akan meningkatkan likuiditas dan kegunaannya, memperkuat kepemimpinannya dalam pembayaran lintas batas dan transfer aset.

https://twitter.com/Peersyst/status/1773377914903375958?s=20

Melalui aktivitas multi-fase yang dipimpin oleh Peersyst dan Ripple, pengembangan sidechain EVM XRPL secara bertahap mengalami kemajuan. Basis sidechain didirikan selama fase pertama, yang dimulai pada devnet XRPL pada Oktober 2022.

Untuk memungkinkan keterlibatan yang lebih luas dan pengujian skalabilitas dalam pengaturan yang terkendali, fase kedua kemudian menyertakan sidechain EVM tanpa izin yang terhubung ke devnet XRPL menggunakan arsitektur jembatan khusus.

Pada saat artikel ini ditulis, XRP saat ini diperdagangkan pada US$0,6 dengan penurunan 2%. Selain itu, volume 24 jamnya adalah US$1,3 milyar, dengan peningkatan 24 jam sebesar 30%.