- National Bank of Georgia (NBG) memajukan proyek CBDC lari digitalnya dalam lingkungan percontohan langsung, dengan Ripple Labs di antara sembilan penyedia teknologi potensial.
- Langkah ini selaras dengan tujuan Georgia untuk integrasi Uni Eropa, mencari interoperabilitas dengan euro digital sambil mempertahankan otonomi moneter.
Georgia mengambil langkah signifikan menuju mata uang digital. Dengan pandangannya yang tertuju pada keanggotaan Uni Eropa, Bank Nasional Georgia (NBG) bertujuan untuk memastikan bahwa mata uang digital bank sentralnya (CBDC), lari digital, dapat beroperasi dengan euro digital di masa depan dengan tetap mempertahankan kemandirian moneter negara.
Visi NBG untuk Lari Digital
Pengumuman baru-baru ini oleh NBG merinci rencananya untuk memajukan penelitian tentang lari digital CBDC dalam lingkungan percontohan langsung yang terbatas. Dari sekian banyak perusahaan teknologi yang dipertimbangkan, Ripple Labs adalah salah satu dari sembilan perusahaan yang terdaftar untuk usaha ini. Pada akhirnya, salah satu dari peserta ini akan dipilih untuk maju ke tahap pengujian berikutnya.
Sebelumnya, dalam sebuah makalah di bulan Februari, NBG mengungkapkan pertimbangan desainnya untuk CBDC. Lembaga ini membayangkan desain dua tingkat di mana dompet digital akan difasilitasi oleh entitas pihak ketiga. CBDC yang diusulkan ini tidak hanya akan menjadi uang digital; itu akan dapat diprogram dan akan memiliki kemampuan untuk mendukung tokenisasi aset.
GEORGIA #CBDC ➡️ DIGITAL LARI PROJECT @Ripple
NBG (NATIONAL BANK OF GEORGIA) has shortlisted 9 companies that have demonstrated sufficient technology potential, maturity, capacity, relevant experience, and desire to join our on-field exploration:
🔹 Ripple Labs, Inc.
🔹… https://t.co/ewdXQuFssB pic.twitter.com/JGs6GwOJhe— XRP DROPZ (@DROPZXRP) September 29, 2023
Varlam Ebanoidze, kepala fintech di NBG, memberikan wawasan lebih lanjut tentang kasus penggunaan potensial untuk lari digital dalam sebuah wawancara pada bulan Juni. Dia menyoroti bahwa CBDC dapat merevolusi sektor-sektor seperti pertanian dengan memfasilitasi asuransi pertanian dan juga dapat mengotomatiskan transaksi real estat. Ebanoidze menekankan,
Kami berpikir tentang integrasi ke Uni Eropa dan kami ingin dapat dioperasikan dengan euro digital, tetapi memiliki kebebasan moneter.
Langkah ambisius ini tidak terduga. Pada Mei 2021, NBG mengisyaratkan kemungkinan menerbitkan CBDC, meskipun pada saat itu, mereka tidak memberikan jadwal yang pasti. Pada bulan Januari, mereka telah melangkah lebih jauh, secara aktif mencari minat dari perusahaan fintech untuk bergabung dalam uji coba langsung terbatas.
Kolaborasi Global dan Peserta Percontohan
Terkait dengan inisiatif CBDC global, NBG pada 8 September mengumumkan status pengamatnya dalam Proyek mBridge Bank of International Settlements (BIS). Proyek penting ini merupakan kolaborasi antara Cina, Hong Kong, Thailand, dan UEA. Georgia termasuk di antara sekitar sepuluh negara dengan status pengamat, yang mengindikasikan niatnya untuk “memanfaatkan pengetahuan dan keahlian” dari Project Aurum BIS.
Proyek percontohan ini telah menarik minat dari berbagai perusahaan. Selain Ripple Labs, peserta lainnya termasuk Augentic, Bitt, Broxus Holdings, Currency Network, DCM, eCurrency Mint, FARI Solutions, dan Sovereign Wallet. Ripple, khususnya, memiliki rekam jejak yang dikenal dalam proyek-proyek CBDC secara global, secara aktif berpartisipasi dalam upaya di negara-negara seperti Kolombia, Montenegro, Hong Kong, Bhutan, dan Palau.
Singkatnya, Georgia membuat langkah besar dalam ranah mata uang digital, menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan teknologi dan potensi integrasi Uni Eropa. Dimasukkannya raksasa global seperti Ripple Labs dalam proyek percontohan ini semakin menggarisbawahi pentingnya dan potensi keberhasilan inisiatif lari digital.