- Vitalik Buterin menekankan bahwa pengembang harus punya keyakinan sosial yang kuat dalam membangun aplikasi terdesentralisasi.
- Ia mengkritik proyek yang mengejar hype tanpa arah nilai, karena bisa merusak kepercayaan pengguna kripto.
Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, kembali menyuarakan hal yang menurutnya sering dilupakan dalam pengembangan aplikasi kripto: filosofi sosial.
Lewat akun Warpcast-nya, Vitalik menyampaikan bahwa pertumbuhan aplikasi di atas jaringan Ethereum tak bisa cuma mengandalkan kecanggihan teknologi. Harus ada keyakinan yang dalam terhadap prinsip desentralisasi dan nilai-nilai sosial yang kuat di baliknya.
Ia memberikan contoh aplikasi-aplikasi yang, menurutnya, mencerminkan arah yang benar. Railgun, Farcaster, Polymarket, dan Signal adalah beberapa di antaranya. Keempatnya punya satu kesamaan penting: dibuat oleh pengembang yang benar-benar percaya pada misi membangun sesuatu yang etis dan tahan lama.
Signal, misalnya, sejak awal tak pernah tergoda menjalankan model bisnis berbasis iklan. Sementara Railgun berusaha menghadirkan privasi sejati di dunia kripto lewat zero-knowledge proofs.
Kritik Vitalik Buterin: Saat Desentralisasi Kehilangan Arah
Lebih lanjut lagi, Vitalik menyebut sejumlah aplikasi yang justru menimbulkan masalah karena keyakinan pengembangnya berbeda. PumpFun, FTX, dan Terra/Luna dikritiknya karena berakar pada niat yang salah.
Entah itu soal spekulasi berlebihan, eksploitasi komunitas, atau sekadar mengejar hype. Hasil akhirnya pun tak mengherankan: kerugian besar dan kepercayaan publik yang rusak.
Namun demikian, pernyataan ini bukan sekadar kritik. Ada pesan yang lebih dalam. Vitalik seakan mengajak semua orang untuk kembali merenung—apa sebenarnya yang sedang dibangun di dunia kripto ini? Teknologi hebat tanpa arah nilai sosial, pada akhirnya, bisa menghasilkan bencana.
Menariknya, sikap ini bukan hal baru. Desember tahun lalu, Vitalik juga sempat mengkritik komunitas kripto yang terlalu mudah mendukung kandidat politik hanya karena membawa bendera “pro-kripto.” Ia mengingatkan bahwa nilai kripto seharusnya tidak dikorbankan demi kepentingan politik jangka pendek.
Privasi, Verifikasi, dan Masa Depan Ethereum
Di sisi lain, Vitalik tidak berhenti pada pernyataan filosofis saja. CNF sebelumnya melaporkan bahwa pada Februari lalu, ia juga mengusulkan klien ringan universal untuk meningkatkan proses verifikasi di layer-2 Ethereum. Tujuannya cukup masuk akal: memperluas desentralisasi dan mengurangi ketergantungan pada perantara terpusat.
Tak berhenti sampai di situ, pada 11 April 2025, Vitalik mengajukan proposal baru lagi. Kali ini soal peningkatan privasi di layer-1 Ethereum. Ia menyarankan agar alat-alat privasi seperti Railgun bisa diintegrasikan langsung ke dalam dompet Ethereum.
Ia juga menyebut ide untuk menggunakan alamat berbeda di setiap aplikasi, agar aktivitas pengguna lebih sulit dilacak lintas platform. Mimpinya sederhana, tapi berani: membuat transaksi privat jadi standar default.
Coba bayangkan kalau semua aplikasi kripto di masa depan berpegang pada nilai itu. Privasi tak lagi jadi fitur tambahan, tapi hak dasar. Desentralisasi bukan cuma jargon pemasaran, tapi benar-benar diwujudkan lewat desain dan kode. Bukankah itu akan jadi lompatan besar, bukan cuma untuk Ethereum, tapi juga untuk seluruh industri kripto?
Dan di tengah hingar-bingar dunia koin meme, hype NFT, dan peluncuran token tiap hari, suara seperti ini kadang terdengar seperti bisikan. Tapi mungkin, justru karena itu, ia perlu lebih keras disuarakan.