- VeChain menggunakan blockchain publik VeChainThor untuk memastikan kontrak pintar yang dapat diskalakan dalam manajemen rantai pasokan industri.
- Harga VET naik sekitar 3 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan sekitar $0,0162 pada hari Selasa.
Penggunaan teknologi blockchain untuk merampingkan manajemen rantai pasokan sudah tidak asing lagi bagi VeChain (VET) yang menyatukan berbagai node melalui kontrak pintar yang disempurnakan. Selain itu, pertumbuhan perusahaan manufaktur di seluruh dunia sangat terkait dengan efisiensi rantai pasokan.
Menyatukan pemasok bahan baku, produsen, distributor, pengecer, dan konsumen dalam satu jaringan yang dapat diverifikasi dengan satu klik kontrak pintar sangat penting untuk memastikan hasil yang memuaskan.
Studi Kasus Lenovo dalam Penggunaan Blockchain untuk Merampingkan Rantai Pasokan
Sebagai contoh, Lenovo, sebuah perusahaan teknologi multinasional Tiongkok, beroperasi di lebih dari 180 negara dan menjalankan 35 pabrik di seluruh dunia. Perusahaan ini bekerja sama dengan lebih dari 1000 pemasok, lebih dari 2,8 juta distributor, dan agen pihak ketiga. Hasilnya, perusahaan teknologi raksasa ini dapat memproses lebih dari 5 juta pesanan dan memproduksi lebih dari 150 juta unit perangkat pintar setiap tahunnya.
Namun, perusahaan ini telah lama mengalami situasi yang memburuk dalam manajemen rantai pasokannya. Selain itu, perusahaan ini selama bertahun-tahun menggunakan sumber daya manusia untuk mengisi data-data penting yang rentan terhadap kesalahan dan ketidakpastian lainnya.
Sebagai hasilnya, perusahaan teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir telah mempercepat fase pengembangan blockchain untuk merampingkan manajemen rantai pasokannya. Menurut sebuah studi kasus yang dilakukan terhadap Lenovo mengenai dampak teknologi blockchain pada kolaborasi rantai pasokan oleh beberapa universitas di seluruh Asia, pembagian tugas dalam rantai yang kompleks memastikan kepercayaan dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Saat ini, Lenovo sedang menyempurnakan teknologi blockchain-nya untuk menghilangkan masalah yang dialami dalam manajemen rantai pasokan. Selain itu, Lenovo telah menerapkan teknologi blockchain pada rantai pasokan dengan mengusulkan model yang mengintegrasikan rantai pasokan dan blockchain yang populer disebut sebagai model integrasi rantai ganda sejak tahun 2017. Perusahaan menerapkan model ini pada bisnis server untuk mengintegrasikan aliran informasi, logistik, dan aliran dana dalam rantai pasokannya.
VeChain Memecahkan Masalah dalam Skala Besar
Setelah mengidentifikasi masalah utama dalam manajemen rantai pasokan, VeChain telah menggunakan VeChainThor, blockchain publik yang terus berkembang, untuk membantu perusahaan global dan pemerintah mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Khususnya, VeChainThor menggunakan sistem dua token – yang terdiri dari VET dan vethor (VTHO) – untuk memastikan transfer nilai yang mulus.
Dengan bantuan Phygital NFT, ekosistem VeChain menjanjikan bisnis adopsi produknya yang terukur dan aman secara global dalam lingkungan yang kompetitif.
Selain itu, VeChain telah bermitra dengan beberapa entitas terkemuka untuk memastikan beberapa industri termasuk keamanan makanan dijamin melalui teknologi blockchain. Perusahaan farmasi di seluruh dunia tidak perlu bersusah payah untuk memasarkan keasliannya karena blockchain VeChain membantu pengguna akhir memverifikasi produk di blockchain yang telah teruji melalui waktu.
Aksi Harga VET
Ketika adopsi blockchain VeChain menjadi arus utama di seluruh dunia, token-token yang mendasarinya termasuk VET siap untuk menguat di pasar bullish kripto berikutnya. Dari sudut pandang teknikal, harga VET menguji ulang level tertinggi 2018 sebagai level support karena pembeli terus mengumpulkan lebih banyak koin.
