- Investor sekarang dapat mengakses aset dunia nyata (RWA) yang telah ditokenisasi di blockchain Solana.
- Hal ini menjadikannya jaringan layer-1 kedua di belakang Ethereum di mana U.S. Dollar Yield (USDY) dapat diakses.
Solana saat ini merupakan salah satu koin yang paling popular dan diadopsi dalam ekosistem kripto berdasarkan aktivitas on-chain-nya. Menurut laporan terbaru, platform Aset Dunia Nyata (RWA) yang ditokenisasi di Ondo Finance telah memperluas jangkauan token yang didukung oleh Treasuri AS ke blockchain Solana (SOL).
Seperti yang dilaporkan, Solana menjadi jaringan layer-1 pertama setelah Ethereum di mana “U.S. Dollar Yield (USDY) dan versi tokenisasinya dari dana yang diperdagangkan di bursa obligasi Treasuri jangka pendek BlackRock (BLK) yang dinamai OUSG” dapat diakses oleh investor. USDY juga dapat diakses di “jaringan Mantle Ethereum layer-2 dan OUSG di Polygon.”
Treasuri AS baru-baru ini dilaporkan telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap booming tokenisasi. Pada saat berita ini diturunkan, kapitalisasi pasar dari Treasuri yang telah ditokenisasi telah meningkat dari US$110 juta menjadi US$760 juta sejak bulan Januari. Setelah raksasa keuangan tradisional Franklin Templeton, Ondo adalah penerbit terbesar kedua.
Menurut Carlos Gonzalez Campo, seorang Analis Riset, pertumbuhan tersebut dipicu oleh imbal hasil Treasuri AS. Hal ini terjadi ketika raksasa perbankan seperti JPMorgan dan Citigroup berusaha untuk memperkenalkan aset yang lebih tradisional seperti obligasi pada blockchain.
Lebih lanjut tentang Perkembangan Terbaru Solana
Pendiri dan CEO Ondo Finance Nathan Allman percaya bahwa Solana telah menunjukkan ketangguhannya dalam ekosistem DeFi dengan pengembangan yang sedang berlangsung.
Ekosistem Solana DeFi telah menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang luar biasa, berkat penskalaannya yang inovatif dan biaya transaksi yang rendah. Mengintegrasikan penawaran Ondo dengan Solana tidak hanya selaras dengan pertumbuhan strategis kami, tetapi juga membuka jalan bagi aplikasi keuangan terdesentralisasi baru yang memanfaatkan tokenisasi Treasuri AS, yang menguntungkan beragam pengembang dan pengguna.
Baru-baru ini, penerbit stablecoin, Circle Internet Financial juga mengumumkan bahwa stablecoin yang didukung euro, EURC, sekarang tersedia di blockchain Solana.
Aplikasi dan dompet digital berbasis Solana seperti Jupiter Exchange, Meteora, Orca dan Phoenix menambahkan dukungan untuk EURC. Stablecoin ini juga didukung oleh blockchain Avalanche (AVAX), Ethereum (ETH) dan Stellar (XLM).
Solana (SOL) saat ini diperdagangkan pada US$75 setelah melonjak 279,96% dalam tiga bulan terakhir. Aset ini telah turun 0,19% dalam 24 jam terakhir tetapi memiliki skor bullish 92/100. Solana telah menghasilkan pengembalian investasi sebesar 15% dalam tujuh hari terakhir.
Menurut platform prediksi harga, aset tersebut dapat mengakhiri tahun ini dengan harga minimum US$91,02. Rata-rata, SOL diperkirakan akan mencapai US$113m78 sebelum 31 Desember tetapi dapat berlanjut hingga US$136,53.
Solana diprediksi akan mencatat penurunan marjinal di US$80 karena tekanan jual dapat meningkat pada level tersebut. Hal ini disebabkan oleh pola ganda jangka pendek. Selanjutnya, harga dapat bangkit kembali untuk mencapai US$100.
Salah satu katalis utama lonjakan Solana dikatakan sebagai pencatatan token Solana SPL oleh Coinbase sambil menunggu rumor airdrop. Keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT) di jaringan Solana juga mencatat pertumbuhan yang stabil dengan peningkatan transaksi sebesar 12% hanya dalam tujuh hari.
