- Pasar kripto merosot karena penjualan institusional yang terkait dengan ETF, menyebabkan token-token besar seperti Solana dan Avalanche turun lebih dari 20% setiap minggunya.
- SOL Solana mengalami penurunan yang cepat, kehilangan 8,98% dalam 24 jam dan lebih dari 17% setiap minggunya, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang tren pertumbuhannya.
Pasar kripto baru-baru ini mengalami penurunan harga yang signifikan, yang berdampak pada token-token utama seperti Solana (SOL )dan Avalanche (AVAX). Penurunan ini terutama disebabkan oleh penjualan institusional yang terkait dengan exchange-traded fund (ETF) yang baru saja diluncurkan.
Bitcoin (BTC), kripto unggulan, tidak luput dari tren ini, dengan harga yang mengalami penurunan lebih dari 20% untuk beberapa token dalam seminggu terakhir.
Solana (SOL) di Wilayah Bear
Solana (SOL), salah satu kripto terkemuka, telah mengalami penurunan nilai dalam seminggu terakhir. Dalam 24 jam terakhir saja, SOL mengalami penurunan 7%, menambah penderitaannya. Penurunan harga ini telah membalikkan keuntungan dari reli pada bulan Desember yang sebagian didorong oleh memecoin dalam ekosistem Solana.
Struktur pasar saat ini memberikan gambaran yang suram untuk SOL karena terus menurun lebih cepat daripada banyak koin lainnya. Data dari Crypto News Flash mengungkapkan penurunan 24 jam sebesar 7%, membawa harga SOL turun ke US$80,51. Kerugian harian ini telah terakumulasi lebih dari 12% untuk minggu ini, yang menunjukkan tren aksi jual yang terus-menerus.
Kinerja Solana selama setahun terakhir sangat luar biasa, dengan kripto ini yang mencapai level tertinggi tahunan di US$125,19. Namun, pada tahun 2023, ia mencatat pertumbuhan hampir 700% secara year-on-year (YoY), menimbulkan kekhawatiran karena penurunannya terus berlanjut.
Gelembung Solana telah pecah, dan investor jangka panjang telah memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan setelah lonjakan tersebut.
Avalanche (AVAX) Menghadapi Pengaruh Bearish
Avalanche (AVAX), kripto terkemuka lainnya, juga menghadapi lingkungan pasar yang menantang. Token ini telah mengalami penurunan 9% dalam 24 jam terakhir dan kerugian kumulatif lebih dari 22% dalam seminggu terakhir. Penurunan ini menunjukkan tren bearish yang mendominasi pasar AVAX.
Data terbaru dari Artemis memberikan gambaran yang suram untuk C-Chain Avalanche, yang menunjukkan penurunan permintaan yang substansial dalam sebulan terakhir. Alamat dompet unik dalam transaksi on-chain di C-Chain telah berkurang lebih dari 45% dalam periode 30 hari ini.
Konsekuensi dari berkurangnya partisipasi pengguna pada C-Chain terlihat jelas dalam jumlah transaksi. Dengan hanya 266.820 transaksi yang diselesaikan dalam satu bulan terakhir, jumlah transaksi harian telah anjlok sebesar 95%.
Bursa terdesentralisasi (DEX) yang di-hosting di jaringan blockchain Avalanche juga tidak kebal terhadap penurunan. Total volume transaksi yang dilakukan melalui DEX ini telah berkurang 53% dalam sebulan terakhir. Penurunan tajam ini menggarisbawahi keraguan yang lebih luas di antara para pengguna untuk terlibat dengan instrumen keuangan terdesentralisasi di jaringan.
Ketidakpastian Pasar dan Sentimen Investor
Kinerja pasar SOL dan AVAX baru-baru ini mencerminkan ketidakpastian yang ada di dunia kripto. Meskipun token-token ini telah menyaksikan tren pertumbuhan yang mengesankan di masa lalu, sentimen bearish saat ini mengindikasikan adanya pergeseran pada sentimen investor.
Dampaknya pun meluas ke memecoin dalam ekosistem Solana, termasuk BONK, yang telah turun 10%, dan JOE, token dari bursa terdesentralisasi berbasis Avalanche, Trader Joe, yang telah merosot 12%. Token-token ini sekarang menghadapi tekanan jual yang meningkat karena investor mengambil sikap yang lebih berhati-hati.
