- Pertumbuhan stablecoin disertai dengan risiko runtuhnya ekosistem keuangan.
- Alternatif untuk stablecoin yang didukung dolar terus berkembang, dengan pangsa Tether dan Circle yang terancam.
Kapitalisasi pasar stablecoin telah melonjak hingga lebih dari US$230 miliar, meningkat 90% sejak akhir 2023. Penggunaan stablecoin untuk transaksi internasional telah memperkuat dolar AS sebagai mata uang global yang dominan.
Stablecoin Menghadapi Risiko Bank Run Sistemik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam laporan kami, total pasokan stablecoin tumbuh sebesar US$16,97 miliar sejak awal 2025. Aset digital ini meningkat dari sekitar US$194,2 miliar menjadi US$211,2 miliar dalam peredarannya, yang mencerminkan meningkatnya likuiditas dalam sektor kripto.
Namun, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa stablecoin memicu risiko sistemik yang mirip dengan krisis keuangan di masa lalu. Pemegang stablecoin dapat terburu-buru menukarkan token mereka dengan uang tunai saat terjadi gejolak di pasar.
Situasi ini biasanya memaksa penerbit untuk menjual aset cadangan mereka, menciptakan ketidakstabilan di pasar keuangan, mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2008.
Pada saat itu, Reserve Primary Fund, sebuah Dana Pasar Uang (MMF) utama, mematahkan patokan dolarnya setelah terpapar oleh utang Lehman Brothers yang runtuh. Peristiwa tersebut mengganggu sistem keuangan global karena kepanikan yang meluas dan terjadi pada MMF yang lebih luas.
Banyak pelaku pasar, termasuk Gubernur Federal Reserve Lisa D. Cook, berpikir bahwa risiko yang sama juga berlaku untuk stablecoin.
Saat berbicara di konferensi keuangan baru-baru ini, Cook berkomentar, “Jika terjadi aksi jual besar-besaran pada stablecoin, likuidasi aset yang mendukung stablecoin dapat mengganggu, terutama jika aset tersebut terkait dengan pasar pendanaan lainnya.”
Anggota parlemen mendorong untuk mengatur stablecoin melalui upaya legislatif seperti STABLE Act dan GENIUS Act. Undang-undang ini berusaha untuk mengatur penerbit yang ingin melisensikan dan mendukung token mereka dengan aset yang disetujui seperti uang tunai dan surat utang negara.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa GENIUS Act tidak memiliki perlindungan utama untuk mencegah ketidakstabilan keuangan. Senator Elizabeth Warren memperingatkan bahwa RUU tersebut akan memungkinkan penerbit stablecoin untuk berinvestasi dalam aset berisiko.
Mengapa Stablecoin Tetap Relevan dan Mengalami Gangguan
Terlepas dari meningkatnya kekhawatiran, stablecoin tetap berperan penting dalam memperkuat dominasi dolar AS. Ketika dolar terus berkembang, dampaknya terhadap sistem keuangan menjadi semakin penting. Stablecoin menawarkan manfaat seperti peningkatan efisiensi pembayaran dan transaksi lintas batas.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) berfungsi sebagai token yang didukung dolar. Adopsi yang meluas ini meningkatkan peran dolar dalam perdagangan internasional, meningkatkan permintaan untuk aset AS.
Namun, Cina telah menyuarakan kekhawatiran bahwa pengaruh AS yang semakin besar dalam mata uang kripto dapat merusak kedaulatan keuangannya. Dengan latar belakang ini, Beijing telah mempercepat pengembangan yuan digital. Tiongkok bermaksud untuk mengurangi ketergantungan pada stablecoin berbasis dolar dalam transaksi lintas batas.
Gangguan dari lembaga keuangan tradisional juga mengganggu industri stablecoin. Bank-bank besar di AS, termasuk Bank of America, dilaporkan sedang menjajaki penawaran stablecoin mereka. Hal ini terjadi setelah adanya perubahan peraturan yang mengizinkan bank-bank AS untuk menawarkan layanan stablecoin dan kripto.
Seperti yang ditampilkan dalam liputan kami baru-baru ini, stablecoin yang didukung emas juga mendapatkan daya tarik. Pendukung Bitcoin, Max Keiser, percaya bahwa stablecoin yang didukung emas akan lebih dapat diandalkan dan pada akhirnya akan mengungguli dolar dalam perdagangan internasional.
Persaingan baru ini dapat menyebabkan penerbit swasta seperti Tether dan Circle kehilangan dominasi pasar. Akan tetapi, hal ini juga dapat mengintegrasikan stablecoin lebih dalam ke dalam sistem keuangan utama.