- Bitcoin terjebak di bawah US$100.000, dan para trader menunggu penembusan sementara spekulasi short squeeze tumbuh.
- Sikap Federal Reserve terhadap suku bunga dan data on-chain mengindikasikan kemungkinan fase bearish.
Bitcoin tetap terkunci dalam rentang perdagangan yang ketat karena pelaku pasar mencari katalis untuk penembusan. Terlepas dari kepercayaan investor yang kuat, pergerakan harga stagnan, membuat para trader tidak yakin dengan arah tren selanjutnya. Sementara itu, kekhawatiran atas faktor makroekonomi dan arus pertukaran menambah sentimen kehati-hatian.
Seperti yang dilaporkan oleh CNF, Bitcoin terus diperdagangkan dalam koridor harga yang sempit, gagal menetapkan US$100.000 sebagai level support yang kuat. Sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa pada pertengahan Januari, BTC/USD telah berjuang untuk mendapatkan momentum, dengan para trader yang mengamati dengan seksama level-level support dan resistance utama.
Sentimen pasar menunjukkan bahwa jika Bitcoin kembali ke kisaran terendahnya di sekitar US$91.000, penurunan lebih lanjut ke arah US$88.000 dapat terjadi. Para analis menyoroti risiko likuidasi stop-loss yang memicu koreksi yang lebih dalam. Namun, beberapa trader tetap optimis, menunjuk pada target likuiditas naik di dekat US$99.200 dan potensi pergerakan menuju US$102.500.
Data likuidasi mengindikasikan bahwa posisi jual dapat ditekan dalam waktu dekat, yang menyebabkan lonjakan harga secara tiba-tiba. Dengan likuiditas yang terkumpul di atas kisaran saat ini, banyak trader mengantisipasi Bitcoin dapat segera menguji level yang lebih tinggi.
Beberapa proyeksi menunjukkan kemungkinan naik ke US$105.000, sementara yang lain memperingatkan akan adanya penurunan terakhir ke kisaran US$80.000 sebelum melanjutkan tren naik.
Faktor Ekonomi Makro Membebani Sentimen Pasar
Pergerakan harga Bitcoin terjadi dengan latar belakang kondisi makroekonomi yang berhati-hati. Rilis notulen rapat Federal Reserve bulan Januari yang akan datang dapat memperkuat ekspektasi sikap hawkish, yang selanjutnya menunda antisipasi penurunan suku bunga.
Proyeksi pasar saat ini mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Maret hanya sebesar 2,5%. Inflasi tetap bertahan, memaksa investor untuk menilai kembali eksposur risiko. Selain itu, meningkatnya klaim pengangguran menambah kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi. Terlepas dari faktor-faktor ini, aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin, terus diperdagangkan mendekati level rekor.
Kombinasi pengetatan likuiditas dan pergeseran sentimen investor dapat mempengaruhi lintasan jangka pendek Bitcoin. Para trader memantau dengan seksama arah kebijakan The Fed, karena indikasi pelonggaran dapat memberikan dorongan baru bagi pasar.
Arus Pertukaran Menandakan Potensi Pergeseran Pasar
Data on-chain menunjukkan pergeseran tren dalam aktivitas pertukaran Bitcoin, yang menandakan potensi transisi ke fase bearish. Inter-Exchange Flow Pulse (IFP), yang melacak pergerakan Bitcoin antara bursa spot dan derivatif, telah berubah menjadi negatif. Secara historis, tren turun dalam metrik ini telah mendahului periode pelemahan harga.
Ketika trader mentransfer sejumlah besar Bitcoin ke bursa derivatif, hal ini sering kali menandakan sentimen bullish karena investor membuka posisi beli. Sebaliknya, peningkatan pergerakan dari bursa derivatif ke bursa spot menunjukkan bahwa para pedagang mengurangi eksposur risiko, yang dapat menyebabkan tekanan jual.
Terlepas dari tanda peringatan ini, permintaan Bitcoin secara keseluruhan tetap kuat. Tren akumulasi menunjukkan bahwa investor jangka panjang terus mempertahankan posisi mereka, menunjukkan kepercayaan pada potensi jangka panjang Bitcoin.
Rasio arus masuk dan arus keluar bursa tetap berada di zona permintaan tinggi, memperkuat anggapan bahwa pembeli masih aktif meskipun terjadi stagnasi harga baru-baru ini.
Metrik Keuntungan Menunjukkan Siklus Pasar Bitcoin Semakin Maju
Perilaku pemegang jangka panjang memberikan wawasan tambahan tentang siklus harga Bitcoin. Data Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) menunjukkan bahwa kelompok investor ini telah meningkatkan aktivitas penjualan dalam beberapa bulan terakhir. Metrik ini, yang melacak keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi, tetap berada di zona signifikan secara historis yang sebelumnya menandakan puncak pasar.
Periode euforia, di mana pemegang jangka panjang merealisasikan keuntungan dengan kecepatan yang lebih cepat, telah menandai puncak siklus Bitcoin sebelumnya. Meskipun pembacaan saat ini menunjukkan Bitcoin mendekati tahap selanjutnya dalam siklusnya, pola masa lalu menunjukkan bahwa fase-fase ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan sebelum puncak definitif tercapai.