- Waralaba makanan cepat saji Italia, Welly, memelopori penggunaan blockchain, yang didukung oleh Shibarium, untuk meningkatkan operasi, loyalitas pelanggan, dan ketertelusuran makanan.
- Konsep Web3 Welly, yang didukung oleh #ShibArmy dan komunitas Shib, akan berkembang secara global melalui waralaba.
Perpaduan Makanan Cepat Saji dan Blockchain: Pendekatan Inovatif Welly
Dalam sebuah langkah inovatif, waralaba makanan cepat saji yang berbasis di Italia, Welly, mempelopori integrasi teknologi blockchain untuk mengubah pengalaman makanan cepat saji. Didukung oleh Shibarium, restoran yang didukung oleh Web3 ini bertujuan untuk menghadirkan transparansi, insentif, dan keterlibatan pelanggan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri makanan.
Peran Shibarium dalam Operasi Welly
Welly, yang awalnya diluncurkan secara soft-launching dengan dukungan dari token Shiba Inu dan #ShibArmy, kini telah sepenuhnya menggunakan teknologi blockchain melalui Shibarium. Blockchain Layer 2 yang dibangun di atas Ethereum ini akan merevolusi berbagai aspek operasional Welly, mulai dari program loyalitas pelanggan hingga manajemen karyawan dan waralaba, bahkan pelacakan dan pengadaan makanan.
Salah satu aplikasi blockchain yang paling menonjol dalam operasi Welly adalah pelacakan dari lahan pertanian ke meja makan, memastikan transparansi penuh dalam sumber bahan makanan. Menu Welly, yang awalnya menawarkan burger, sandwich ayam goreng, dan kentang goreng, akan segera diperluas untuk memasukkan pilihan vegan dan bebas gluten.
Rencana Ekspansi yang Didukung oleh Shibarium
Ambisi Welly jauh melampaui restoran pertamanya di Naples, Italia. Dengan dukungan dari Shibarium dan #ShibArmy, Welly berencana untuk memperluas operasi waralabanya baik di Italia maupun di seluruh dunia. Konsep restoran dan tata letak gerai yang baru ini dibuat dengan masukan yang signifikan dari komunitas SHIB, yang mencerminkan pendekatan kolaboratif untuk membentuk masa depan makanan cepat saji.
Shytoshi Kusama, Shiba Inu Lead Developer, menyoroti potensi transformatif Shibarium, menyatakan bahwa blockchain dapat merampingkan proses dan memberi insentif pada setiap aspek pengalaman waralaba makanan cepat saji, menumbuhkan hubungan yang lebih dalam antara pewaralaba dan pelanggan.
Filosofi Web3 dalam Tindakan
Stefano Guglielmini, salah satu anggota tim pengembangan, menekankan bahwa Web3 bukan hanya sebuah teknologi, tetapi juga sebuah filosofi yang membentuk kembali kolaborasi dan kreasi. Adopsi teknologi blockchain oleh Welly sejalan dengan filosofi ini, karena berusaha menciptakan masa depan yang terdesentralisasi dan kolaboratif untuk industri makanan cepat saji.
Singkatnya, langkah perintis Welly untuk merangkul teknologi blockchain yang didukung oleh Shibarium menandai langkah maju yang signifikan dalam evolusi industri makanan cepat saji. Dengan transparansi, keterlibatan, dan insentif yang ditingkatkan, Welly siap untuk mendefinisikan kembali pengalaman bersantap, menetapkan preseden untuk masa depan perusahaan makanan.