- Robinhood menawarkan perdagangan berjangka untuk Bitcoin, minyak, emas, S&P 500, dolar AS, dan euro dengan tangga perdagangan yang intuitif.
- Robinhood berekspansi secara global dengan perdagangan opsi di Inggris pada tahun 2025 dan kantor pusat di Singapura untuk memperkuat kehadirannya di pasar Asia.
Robinhood telah membuat dampak lain dalam industri keuangan dengan ungkap rencana untuk memperkenalkan perdagangan berjangka untuk berbagai aset, termasuk Bitcoin, minyak, dan emas. Platform ini juga akan memungkinkan perdagangan berjangka untuk indeks S&P 500, dolar AS, dan euro, sehingga melampaui batasan-batasan ini.
Tindakan ini cukup menggambarkan keinginan besar Robinhood untuk memperluas jangkauan penawarannya dan memikat investor tambahan.
Robinhood: Awal yang Baik Menuju Keragaman Layanan
Bagi banyak orang, Robinhood dianggap sebagai alat yang memungkinkan investor ritel mengakses perdagangan saham dengan lebih mudah. Namun, kali ini mereka bereksperimen dengan sesuatu yang lebih canggih-perdagangan berjangka. Pengguna fungsi ini dapat membuat kontrak berdasarkan pergerakan harga aset di masa depan.
Di sisi lain, Robinhood juga menawarkan fitur “trading ladder” yang dimaksudkan untuk menyederhanakan proses perdagangan. Fungsi ini memudahkan orang untuk membuat penilaian karena memungkinkan mereka melihat beberapa level harga dengan lebih jelas.
Berpartisipasi dalam Pasar yang Ramai
Memulai perjalanan perdagangan berjangka juga tidak mudah. Robinhood harus bersaing dengan platform lain seperti CME Group dan Coinbase Derivatives Exchange yang telah menyediakan penawaran serupa. Kedua situs tersebut memiliki infrastruktur yang sangat berkembang dan basis pengguna yang cukup besar.
Untuk investor ritel, Robinhood memiliki keuntungan dalam hal antarmuka yang mudah dan aksesibilitas yang tinggi. Bukan tidak mungkin bagi mereka untuk mengambil pangsa pasar dari saingan mereka jika mereka dapat memodifikasi layanan ini agar menjadi dasar dan mudah digunakan.
Peluang dan Risiko bagi Investor
Perdagangan berjangka memiliki risiko yang tidak dapat dihindari, meskipun memiliki potensi keuntungan yang luar biasa. Fluktuasi harga aset yang sangat besar – terutama untuk Bitcoin dan minyak – menjadi salah satu hambatan terberat yang ada.
Selain itu, tidak semua investor memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana kontrak berjangka beroperasi, oleh karena itu keberhasilan layanan ini sangat bergantung pada keterbukaan dan edukasi.
Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan beberapa faktor regulasi. Robinhood harus memastikan bahwa mereka mengikuti pedoman yang relevan di negara mana pun di mana layanan ini ditawarkan. Jika tidak, mereka dapat mengalami hambatan hukum, memperlambat pertumbuhan mereka.
Robinhood tampaknya tidak puas dengan hanya memperkenalkan layanan baru ke pasar domestik. Mereka juga bersiap-siap untuk menyebarkan operasi mereka ke beberapa negara asing. Menurut CNF, dengan bantuan regulator keuangan lokal, FCA, Robinhood bermaksud untuk memulai perdagangan opsi di Inggris pada tahun 2025.
Selain itu, mereka juga memperluas pengaruhnya ke Asia dengan mendirikan pusat layanan keuangan utama mereka di Singapura.