AD
AD
  • SEC meminta data keuangan dan kontrak penjualan dari Ripple dalam sengketa hukum yang sedang berlangsung untuk memperkuat kasus mereka.
  • Ripple merespons dengan mengatakan bahwa info keuangan terbaru tidak relevan, dan mereka tidak akan mempermasalahkan kemampuan mereka untuk membayar denda.

Dalam pertarungan hukum yang sedang berlangsung antara Ripple Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), SEC baru-baru ini meminta Ripple untuk memberikan laporan keuangannya untuk tahun 2022 dan 2023, bersama dengan kontrak Ripple yang terkait dengan penjualan institusional.

SEC meminta akses ke kontrak penjualan institusional Ripple yang telah berlaku sejak SEC memulai proses hukum terhadap perusahaan pada akhir tahun 2020.

Hal ini terjadi di tengah perang korespondensi antara kedua belah pihak dan tindakan penegakan hukum yang sedang berlangsung oleh SEC terhadap Ripple. SEC mengambil langkah pada 11 Januari 2024, ketika mengirimkan surat kepada Hakim Pengadilan Distrik Selatan New York, Sarah Netburn.

Pentingnya permintaan ini terletak pada perdebatan hukum yang sedang berlangsung tentang apakah penjualan XRP Ripple merupakan penjualan sekuritas.

Khususnya, penjualan institusional XRP ditemukan telah memenuhi uji Howey dalam keputusan ringkasan yang diberikan oleh Hakim Analisa Torres pada bulan Juli, sehingga mengklasifikasikan perdagangan sebagai penjualan sekuritas. SEC sangat ingin meninjau laporan keuangan dan perjanjian penjualan Ripple untuk memperkuat kasusnya.

Selain itu, sebagai tanggapan atas permintaan SEC, Ripple mengirimkan surat kepada Hakim Sarah Netburn pada 19 Januari 2024. Dalam komunikasinya, Ripple berargumen bahwa tahap penemuan dari proses hukum telah selesai pada Agustus 2021.

Oleh karena itu, Ripple berpendapat bahwa tindakannya sejak mengajukan gugatan seharusnya tidak relevan dengan kasus yang sedang berlangsung. Lebih lanjut, Ripple menekankan bahwa kondisi keuangannya juga harus dianggap tidak relevan karena tidak berniat untuk menyatakan ketidakmampuannya untuk membayar potensi denda.

Bantahan SEC

Akan tetapi, SEC tidak menganggap pembelaan Ripple meyakinkan. Dalam sebuah surat tertanggal 23 Januari 2024, SEC menegaskan bahwa Ripple telah gagal untuk mengklaim prasangka apa pun dengan membuat laporan keuangan baru-baru ini.

Badan pengawas mengutip preseden yang menunjukkan bahwa kekayaan terdakwa merupakan pertimbangan yang relevan ketika menentukan ukuran hukuman untuk mencegah pelanggaran. SEC berpendapat bahwa Hakim Torres telah membiarkan kemungkinan tindakan penemuan lebih lanjut, membuat posisi keuangan Ripple dan perilaku pasca-pengaduan menjadi faktor yang relevan.

Desakan SEC untuk memeriksa status keuangan dan perilaku Ripple setelah gugatan diajukan bukan tanpa alasan. Securities Act, yang mungkin mengacu pada Securities Act of 1933, secara khusus mempertimbangkan perintah pengadilan ketika pelanggaran dianggap ‘akan’ terjadi.

Dengan meneliti stabilitas keuangan Ripple dan tindakan pasca-pengaduan, SEC berusaha mengukur kemungkinan terulangnya pelanggaran. Selain itu, definisi penjualan, terutama dalam konteks pemenuhan pesanan pasca-pengaduan, berpotensi berdampak pada ukuran pelepasan dalam kasus ini.

Langkah Strategis Ripple

Di tengah gejolak hukum ini, Ripple tetap teguh dan bertekad untuk menyampaikan kekuatan finansialnya kepada para pemangku kepentingan. CEO Ripple, Brad Garlinghouse, telah menekankan bahwa Initial Public Offering (IPO) yang akan datang memiliki tujuan strategis di luar penggalangan dana.

Ini merupakan langkah yang diperhitungkan menuju fase pertumbuhan perusahaan berikutnya, yang menunjukkan niatnya untuk menghadapi tantangan regulasi.

Khususnya, pengacara pro-XRP, Bill Morgan, bereaksi terhadap karakterisasi SEC tentang kontrak pasca-pengaduan yang diungkapkan dalam gugatan Zakinov.

Morgan menyatakan bahwa Ripple telah menghentikan penjualan terprogram pada awal Mei 2020 dan telah membatasi penjualan secara eksklusif untuk pelanggan On-Demand Liquidity (ODL). Tanggapan ini menggarisbawahi sifat kompleks dan bernuansa dari argumen hukum yang disampaikan oleh kedua belah pihak.

Setelah perkembangan ini, kripto XRP mengalami penurunan harga sebesar 1% dalam 24 jam terakhir, dengan harga perdagangan saat ini sebesar US$0,5. Harga terendah dan tertinggi 24 jamnya yang tercatat masing-masing adalah US$0,509 dan US$0,518. Selain itu, volume perdagangan turun 25% selama periode 24 jam yang sama, menandakan penurunan pada minat para trader.

Perkenalkan Simon, seorang ahli kripto dengan perjalanan delapan tahun yang berkembang pesat di dunia kripto. Jantungnya berdegup kencang saat ia mempelajari dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang terus berkembang, menguak kekuatannya untuk memberikan kemandirian ekonomi. Pencarian tanpa henti Simon akan kebijaksanaan DeFi bagaikan mercusuar, karena ia membayangkannya sebagai katalisator untuk perubahan besar dalam dunia keuangan kita.

Exit mobile version