- Meskipun Milei telah menolak tawaran dedolarisasi dengan menolak undangan untuk bergabung dengan aliansi BRICS, pemerintahan yang baru mungkin akan dipaksa untuk mengadopsi Bitcoin untuk mengatasi hiperinflasi dan utang lokal dan internasional yang tinggi.
- Para ekonom berpendapat bahwa Milei akan menghadapi masa jabatan yang menantang untuk menyeimbangkan janji-janjinya dan mempertahankan popularitasnya untuk terpilih kembali untuk kedua kalinya.
Negara terbesar kedua di Amerika Selatan, Argentina, menaruh banyak harapan pada Presiden baru, Javier Milei, untuk merestrukturisasi ekonomi yang sedang berjuang menghadapi hiperinflasi yang luar biasa.
Profesor ekonomi makro dengan sejarah yang kaya dalam bidang ekonomi pertumbuhan ini menghadapi salah satu tugas terberatnya untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Argentina, memangkas utang nasional yang tinggi, dan tetap mempertahankan ketokohannya karena ini adalah masa jabatan pertamanya sebagai Presiden.
Presiden Milei telah menandatangani 13 dekrit, yang sebagian besar terkait dengan restrukturisasi anggota kabinet dan memangkas jumlah kementerian dari 18 menjadi 9 kementerian. Namun, Presiden Milei belum memulangkan Bank Sentral, yang merupakan salah satu kebijakannya yang vokal dalam menciptakan kembali prospek ekonomi negara.
Sementara itu, Bank Sentral negara ini membatasi akses ke dolar dengan nilai tukar resmi sampai Presiden Milei mengumumkan langkah-langkah pertama dari terapi kejut yang dijanjikan untuk mengurangi inflasi yang tinggi.
Menurut menteri ekonomi negara tersebut, Luis Caputo pada hari Senin, bank-bank komersial dapat terus beroperasi seperti biasa meskipun ada ketidakpastian pada perbedaan nilai tukar dolar yang sekitar 385 secara resmi tetapi hampir 1000 di pasar liberal.
Argentina Membutuhkan Bitcoin untuk Melawan Hiperinflasi
Presiden berusia 53 tahun ini mendapatkan popularitas selama masa kampanye karena menunjukkan bahwa Bitcoin dapat digunakan untuk melawan inflasi yang tinggi di negaranya.
Selain itu, Bitcoin saat ini memiliki inflasi tahunan kurang dari 2 persen dan akan berkurang setengahnya selama peristiwa halving tahun depan.
Dengan meningkatnya permintaan Bitcoin oleh investor institusional dan negara-negara yang telah menggunakannya sebagai alat pembayaran yang sah, nilai koin unggulan ini akan terus mengungguli produk investasi tradisional seperti indeks saham, logam mulia dan obligasi negara.
Argentina sekarang dapat menggunakan El Salvador sebagai contoh, yang telah membuat perubahan besar dengan rencana adopsi Bitcoin.
Selain investasi Bitcoin di El Salvador yang telah mencapai titik impas dan menghasilkan keuntungan hampir US$3 juta, negara ini juga telah menarik investasi asing yang signifikan, terutama melalui pariwisata dan sekarang program Freedom Visa.
Terlepas dari apakah Presiden Mile mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah atau tidak, para ekonom berpendapat bahwa ia mungkin akan dipaksa untuk menegosiasikan prospek ekonomi global yang tidak bersahabat, karena negara ini telah gagal membayar utang luar negerinya sebanyak sembilan kali dengan nilai lebih dari US$132 milyar.
Aksi Harga BTC
Harga Bitcoin telah mengalami peningkatan dalam setahun terakhir meskipun ada tindakan keras dari pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kripto. Diperdagangkan di sekitar US$41.300, harga Bitcoin telah melonjak hampir 150 persen secara YTD.
Namun, kenaikan Bitcoin jangka pendek dihadapkan pada tekanan jual yang meningkat karena para penambang dan pemegang jangka pendek mengambil keuntungan yang lebih cepat. Akibatnya, harga Bitcoin dapat turun ke level support utama berikutnya di sekitar US$38 ribu, yang dapat membuka jalan bagi altcoin untuk bersinar dalam beberapa minggu mendatang.
