- Cboe berusaha menerbitkan reksa dana kelas multi-saham yang akan menggabungkan exchange-traded fund (ETF) dan reksa dana.
- Para ahli telah berbagi pandangan optimis yang memprediksi bahwa jumlah ETF dan aset ETF dapat meningkat secara dramatis jika SEC menyetujui permintaan tersebut.
Cboe Global Markets telah mengajukan permohonan kepada SEC AS yang akan membuat perusahaan ini meluncurkan salah satu produk paling revolusioner di pasar kripto. Kedua produk keuangan ini beroperasi di bawah aturan yang unik dan berada di bawah kerangka kerja regulasi yang berbeda.
Reksa dana dibeli dan dijual pada akhir hari perdagangan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya, berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana yang dihitung setelah pasar ditutup. Sebaliknya, ETF diperdagangkan sepanjang hari seperti saham di bursa. Artinya, harga ETF dapat berfluktuasi kapan saja seperti harga saham.
CBOE filed a 19b-4 requesting widespread use of multi-share class fund structures (which allow Mut Funds to add ETF share class = big deal) CBOE filing imp bc it adds a clock to this: 240 days. MS, Fidelity and DFA have filed as well but their's has no timetable. Scoop from…
— Eric Balchunas (@EricBalchunas) April 5, 2024
Cboe bertujuan untuk memperkenalkan saham ETF ke dalam reksa dana, menciptakan produk hibrida yang dapat mengekspos Bitocin ke kumpulan investor yang lebih besar.
Seperti yang diungkapkan oleh analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, SEC sekarang memiliki waktu 240 hari untuk menyetujui atau menolak proposal tersebut. Setelah menyetujui ETF Bitcoin awal tahun ini, dan dengan produk yang menarik investasi puluhan miliar, tidak akan ada banyak hal yang menghalangi.
Selain itu, ini bukanlah produk yang pertama kali ada. Vanguard sebelumnya memegang paten untuk cara unik menyusun ETF. Pendekatan ini, yang diperkenalkan pada tahun 2001, memungkinkan mereka untuk membuat kelas saham ETF yang mencerminkan reksa dana yang ada. Ini berarti ETF dan reksa dana dapat memiliki investasi dasar yang sama. Namun, paten Vanguard berakhir pada Mei 2023, membuka peluang bagi pihak lain untuk mengikutinya.
Setelah paten tersebut berakhir, Reuters melaporkan bahwa delapan manajer aset, termasuk raksasa industri seperti Dimensional Fund Advisors, Morgan Stanley, dan Fidelity, telah mengajukan persetujuan untuk menggunakan struktur kelas saham yang serupa untuk ETF mereka.
Selain itu, T. Rowe Price dan JPMorgan telah menyatakan ketertarikannya pada pendekatan ini, yang mengisyaratkan adanya potensi gelombang ETF baru yang dibangun di atas model ini.
Dalam sebuah wawancara, Todd Sohn, seorang analis ETF di Strategas LLC menunjukkan bahwa jika SEC menyetujui Cboe dalam pengajuan baru-baru ini, hal ini dapat meningkatkan jumlah ETF dan aset ETF. ETF tetap popular dengan Morgan Stanley dan UBS baru-baru ini memasuki perlombaan dengan pengajuan ETF Bitcoin seperti yang dilaporkan oleh CNF.
ETF Bitcoin untuk Mendikte Pergerakan BTC
Aktivitas di sekitar ETF Bitcoin yang diluncurkan telah berdampak signifikan pada harga BTC sejak diluncurkan. Saat volume meningkat, harga BTC memantul dan sebaliknya. Masuknya lebih banyak investor akan mengekspos lebih banyak investor tradisional ke aset digital dan perubahan harga bahan bakar.
Pada saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan pada US$69.443 setelah perubahan 1,5% dalam 24 jam terakhir. Investor akan berusaha untuk melewati posisi psikologis US$70.000 karena bull mengincar level tertinggi sepanjang masa US$75.000 yang dicapai beberapa minggu yang lalu.
