- Serangan jahat yang menargetkan RDNTCapital menyebabkan kerugian besar sebesar 1.900 ETH senilai US$4,4 juta.
- RDNTCapital menanggapi pelanggaran keamanan tersebut, dengan menghentikan sementara pasar pinjam meminjam di Arbitrum untuk penyelidikan.
Cyvers, sebuah perusahaan keamanan siber yang memanfaatkan sistem bertenaga AI, telah menemukan serangkaian aktivitas jahat yang menargetkan Radiant Capital (RNDTCApital).
RDNTCapital, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang bertujuan untuk menyatukan likuiditas di berbagai protokol dan jaringan peminjaman, baru-baru ini menjadi korban serangan jahat, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang integritas platform.
Sistem bertenaga AI yang digunakan oleh Cyvers menandai transaksi yang mencurigakan, yang mengindikasikan adanya potensi manipulasi harga. Konsekuensi dari serangan ini telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar melebihi US$4,4 juta untuk RDNTCapital.
🚨ALERT🚨Our AI-powered system has identified multiple #rugpull transactions on #ARB linked to this address: https://t.co/GZKVDypuAh. The address has been involved in creating numerous tokens.
The address has bridged 500K $USDT to $ETH, then swapping it to $DAI before depositing… pic.twitter.com/4l8JmdXmcd— 🚨 Cyvers Alerts 🚨 (@CyversAlerts) January 2, 2024
Cyvers mengidentifikasi alamat penyerang melalui serangkaian transaksi rugpull di Arbitrum, mengungkap seluk-beluk eksploitasi tersebut. Modus operandi serangan tersebut melibatkan alamat yang mengeksekusi beberapa transaksi, menjembatani 500.000 USDT ke ETH, melakukan pertukaran ke DAI, dan akhirnya menyetor dana ke TornadoCash. Penemuan ini menyoroti metode canggih yang digunakan oleh aktor jahat dalam menargetkan platform DeFi.
Tanggapan Radiant Capital
Radiant Capital, sebagai tanggapan atas pelanggaran yang dilaporkan terkait dengan pasar USDC asli yang baru-baru ini didirikan di Arbitrum, segera menggunakan Twitter untuk mengatasi situasi tersebut.
Dewan DAO Radiant bertindak cepat dengan menghentikan sementara pasar pinjam meminjam di Arbitrum, dan memulai penyelidikan menyeluruh atas masalah ini. Radiant Capital meyakinkan basis penggunanya bahwa dana yang ada tetap aman dan tidak terpengaruh oleh insiden tersebut.
Today, we received a report of an issue with the newly created native USDC market on Arbitrum. After validation by Radiant developers and the wider Web 3 security community, the Radiant DAO Council paused lending/borrowing markets on Arbitrum temporarily while this is…
— Radiant Capital (@RDNTCapital) January 3, 2024
Selama investigasi yang sedang berlangsung, Radiant Capital menekankan bahwa tindakan pengguna saat ini dibatasi sampai pasar diaktifkan kembali di Arbitrum. Protokol berkomitmen untuk memberikan laporan postmortem terperinci untuk transparansi setelah operasi normal dilanjutkan di platform.
Efek Riak untuk Arbitrum
Buntut dari pelanggaran keamanan baru-baru ini tidak hanya membayangi Radiant Capital tetapi juga meninggalkan jejak di Arbitrum. Kedua platform mengalami penurunan sentimen tertimbang, yang mencerminkan pandangan negatif dalam domain sosial.
Serangan siber telah memicu evaluasi ulang yang komprehensif terhadap langkah-langkah keamanan dan kerentanan dalam ekosistem DeFi dari platform ini. Terlepas dari dampak pelanggaran terhadap sentimen, harga RDNT menunjukkan ketahanan, bertahan stabil di US$0,327795 dengan pertumbuhan moderat sebesar 1,45% dalam 24 jam terakhir.
Sebaliknya, token asli Arbitrum, ARB, mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan, diperdagangkan pada US$1,92 dengan peningkatan 11,24% dalam jangka waktu yang sama. Respons pasar menunjukkan bahwa, setidaknya pada penilaian saat ini, pelanggaran tersebut tidak secara substansial memengaruhi nilai token yang dirasakan.
Saat tahun 2024 dimulai, pasar kripto bergulat dengan tantangan keamanan yang sedang berlangsung. Pada tanggal 31 Desember, Orbit Bridge, protokol jembatan lintas rantai terkemuka, mengalami arus keluar substansial sebesar US$81,5 juta di berbagai kripto, yang memicu kekhawatiran tentang pelanggaran keamanan yang berpotensi signifikan.
Eksploitasi Orbit juga melibatkan lima transaksi yang menyalurkan sejumlah besar stablecoin, wrapped Bitcoin, dan Ethereum ke dalam dompet yang berbeda. Petugas CIA menyatakan bahwa penyerang mungkin telah mengkompromikan penandatangan multi-sig, memulai serangan dengan dana yang bersumber dari TornadoCash.
