- Tether membekukan dompet Ethereum yang terkait dengan pengguna yang masuk dalam daftar hitam untuk meningkatkan keamanan dan mencegah penyalahgunaan.
- Bisnis ini bermitra dengan regulator, memperluas kontrol sanksi ke pasar sekunder dan meluncurkan kebijakan keamanan baru.
Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT, telah membekukan dompet yang terkait dengan individu yang masuk dalam daftar individu yang terkena sanksi Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Amerika Serikat (OFAC).
Tether Introduces New Policy to Strengthen Ecosystem Security
Read more ⬇️https://t.co/kCCFhLflfb
— Tether (@Tether_to) December 9, 2023
Pembekuan Dompet: Sebuah Langkah Keamanan dan Tindakan Pencegahan
Tether memutuskan untuk membekukan dompet yang terhubung dengan orang-orang yang telah menerima sanksi OFAC karena ingin meningkatkan keamanan dan secara proaktif menghentikan kemungkinan penyalahgunaan token Tether.
Akses Etherscan ke data blockchain perusahaan menunjukkan bahwa 161 dompet Ethereum dibekukan. Penting untuk diingat bahwa 150 dari dompet ini tidak memiliki token USDT pada saat itu, yang menimbulkan pertanyaan tentang riwayat mereka sebelumnya dengan USDT dan tindakan terkait.
Di antara 11 dompet yang tersisa, terdapat 3,5 juta token USDT, dengan mayoritas terkonsentrasi di satu alamat. Alamat ini menarik perhatian karena hubungannya dengan insiden peretasan baru-baru ini yang melibatkan situs taruhan Stake. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas jejak transaksi dan kepemilikan token sebelumnya.
Ada sekitar 20.000 token di masing-masing dari dua dompet pertama dan hampir 60.000 di dompet ketiga. Dompet yang tersisa memiliki jumlah yang lebih kecil, sebuah dompet memiliki USDT senilai 16 sen yang telah diblokir oleh Tether.
Hebatnya, beberapa hari sebelum pembekuan, satu dompet telah memindahkan lebih dari 400.000 USDT dari THORChain melalui dua dompet lainnya. Tetapi kebijakan pembekuan Tether tidak berlaku untuk routing wallet yang digunakan dalam transaksi ini.
Memperluas Cakrawala Kebijakan: Tawaran Tether untuk Meningkatkan Kerja Sama
Keputusan Tether untuk memperluas kontrolnya atas sanksi ke pasar sekunder merupakan langkah penting. Kebijakan pembekuan dompet sebelumnya terbatas pada platform-nya. Perluasan ini bertujuan untuk menjamin penggunaan stablecoin dengan aman dan bekerja sama dengan badan-badan pemerintah secara lebih efisien.
CEO Paolo Ardoino telah menekankan dedikasi perusahaan untuk memperkuat prosedur keamanan dengan mengkarakterisasi tindakan ini sebagai tindakan pencegahan terhadap penyalahgunaan USDT.
Meskipun Tether mengambil langkah ini berdasarkan strategi berbasis keamanan, namun hal ini membawa masalah penting terkait kepemilikan token dan riwayat transaksi ke permukaan. Tether berencana untuk membekukan alamat Specially Designated Nationals (SDN), baik yang ada saat ini maupun yang akan datang.
Misteri Transaksi USDT: Transfer Dana Profil Tinggi Tether
Secara terpisah, pada tanggal 8 Desember, Tether Treasury memindahkan USDT senilai US$60 juta ke “dana/lembaga misterius” yang tidak teridentifikasi yang menarik banyak perhatian.
Perusahaan analisis blockchain Lookonchain mempublikasikan temuan ini dengan mengungkapkan bahwa Tether telah mengirimkan US$1,76 milyar USDT ke dana/institusi ini sejak 20 Oktober. Mereka juga kemudian mendistribusikan uang ini ke berbagai bursa.
Besarnya transaksi yang menarik perhatian ini menyoroti posisi penting Tether dalam ekosistem kripto. Konsekuensi dari transfer tersebut sangat signifikan, karena USDT terus menunjukkan kinerja yang luar biasa pada tahun 2023, dengan nilai pasar sebesar US$90 milyar dan lebih dari 70% dominasi di pasar stablecoin.
Reaksi Komunitas
Komunitas kripto memberikan tanggapan yang berbeda-beda terhadap pendekatan keamanan proaktif Tether. Beberapa orang melihatnya sebagai langkah ke arah yang benar yang dapat membantu stablecoin diadopsi secara luas dan diatur dengan lebih baik. Tindakan ini sejalan dengan upaya berkelanjutan untuk menyelesaikan masalah regulasi dan memperkuat penerimaan kripto dalam sistem keuangan.
Breaking: @Tether_to public statement to comply with regulators demand to have freezable wallets for security. This is bullish meaning @Tether_to and the US government are working together, this will bring in the US Stable Coin Act and global adoption.#Tether#USDT… pic.twitter.com/E0eCC1skxf
— MartyParty (@martypartymusic) December 9, 2023
Pada saat artikel ini ditulis, USDT diperdagangkan di US$0,9999 dengan penurunan 24 jam sebesar 0,02%. Khususnya, dalam 24 jam terakhir, volumenya meningkat 27,97%.