- Bank Nasional Polandia (NBP) menolak Bitcoin dalam cadangannya, dengan alasan kekhawatiran akan keamanan dan stabilitas keuangan.
- Meskipun menolak Bitcoin sebagai cadangan, Polandia berada di peringkat kelima secara global dalam hal ATM Bitcoin, melampaui El Salvador dengan 219 mesin.
Keputusan Bank Nasional Polandia (NBP) untuk menolak Bitcoin sebagai bagian dari cadangan devisa negara telah menimbulkan reaksi yang saling bertentangan. Adam Glapiński, Presiden NBP, menggarisbawahi bahwa kekhawatiran pertama adalah stabilitas keuangan.
Dengan demikian, cadangan devisa negara akan terus menekankan pada emas, dolar AS, dan euro. Di sisi lain, Polandia merupakan salah satu negara yang memiliki infrastruktur Bitcoin yang paling cepat berkembang di seluruh dunia.
🇵🇱POLAND SNUBS BITCOIN RESERVE
Poland's central bank rejected Bitcoin as a reserve asset, calling it too risky and unstable.
NBP President Adam Glapiński insists reserves must be "safe, stable, and permanent," and according to him, Bitcoin doesn't qualify.
Meanwhile, the U.S,… pic.twitter.com/I1OvBgQZ1P
— Mario Nawfal (@MarioNawfal) February 8, 2025
Bitcoin Tidak Termasuk dalam Rencana Cadangan Devisa
NBP mengatakan bahwa Bitcoin terlalu tidak stabil untuk dimasukkan ke dalam cadangan nasional. Dalam keadaan darurat, Glapiński menggarisbawahi, aset yang disimpan oleh bank sentral harus sepenuhnya dapat dipercaya dan aman. Emas masih menjadi pilihan pertamanya karena stabilitasnya telah terbukti selama ribuan tahun.
Posisi ini konsisten dengan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), yang juga menentang konsep pencantuman Bitcoin. ECB menggarisbawahi bahwa aset cadangan harus sangat likuid dan tidak terkait dengan risiko spekulatif yang terlalu besar.
Perspektif Baru tentang Cadangan Bitcoin
Keputusan NBP ini tegas, tetapi bukan berarti setiap orang Polandia setuju. Sebelum pemilihan presiden pada Mei 2025, sebuah percakapan baru dimulai. Sławomir Mentzen adalah salah satu pesaing yang menyarankan pendekatan lain. Dia bermaksud untuk membuat Polandia lebih ramah terhadap kripto dan bahkan berpikir tentang Bitcoin sebagai cadangan untuk negara.
Mentzen berpendapat bahwa dengan menciptakan cadangan Bitcoin, Polandia dapat mendiversifikasi kepemilikannya dan memprediksi perkembangan signifikan dalam kancah keuangan dunia. Menurutnya, negara-negara tertentu seperti El Salvador telah memulai proses ini; jika Polandia lebih terbuka terhadap teknologi blockchain, hal ini dapat mengarah pada inovasi keuangan yang mengarah ke panggung depan.
Polandia Mengungguli El Salvador dalam hal ATM Bitcoin
Yang menarik, Polandia sebenarnya memajukan ekosistem Bitcoin dengan cepat meskipun ia menolak Bitcoin sebagai cadangan. Dengan 219 ATM Bitcoin yang saat ini ada di Polandia, laporan CNF mengklaim bahwa negara itu melebihi El Salvador yang hanya memiliki 215 perangkat. Polandia merupakan salah satu negara dengan perkembangan tercepat di dunia dalam hal infrastruktur mata uang kripto; negara ini meluncurkan sepuluh ATM Bitcoin baru dalam satu hari.
Polandia telah menambahkan 24 ATM Bitcoin sejak bulan Oktober, oleh karena itu menegaskan keunggulannya dalam ekosistem. Saat ini berada di peringkat kelima di dunia di antara ATM Bitcoin, Polandia mengikuti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Spanyol.
Adopsi Kripto di Polandia: Sebuah Gerakan Akar Rumput
Fenomena ini menciptakan skenario yang cukup tidak biasa. Di satu sisi, bank sentral dan pemerintah Polandia masih ragu untuk memasukkan Bitcoin ke dalam sistem keuangan mereka. Di sisi lain, masyarakat semakin terlibat dalam menggunakan dan berinvestasi dalam sumber daya digital ini. Ratusan ATM Bitcoin yang tersebar di beberapa kota besar menunjukkan meningkatnya permintaan akan aset ini.
Hal ini menunjukkan, menurut beberapa pengamat, bahwa alih-alih didorong oleh pemerintah, sektor swasta dan komunitas kripto mendorong penerimaan Bitcoin di kalangan masyarakat Polandia. Hal ini sejalan dengan pola di banyak negara lain, di mana inovasi berbasis lapangan terkadang tertinggal dari regulasi.