- Analis Bitfinex melihat Bitcoin lebih dari sekadar penyimpan nilai; Bitcoin adalah aset yang unik dan berisiko.
- Bitcoin hampir mencapai US$100.000 di tengah lonjakan tajam, tetapi sejak itu membalikkan keuntungannya.
Harga Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah berhari-hari mengalami tren turun. Dalam laporan terbarunya, Bitfinex menyoroti beberapa tren yang menggambarkan Bitcoin sebagai aset yang lebih berisiko dan bukan sebagai penyimpan nilai.
Mengapa Bitcoin Bergeser Menjadi Aset Berisiko
Menurut laporan Bitfinex, korelasi Bitcoin dengan S&P 500 tetap kuat. Di sisi lain, hubungan koin dengan Emas telah melemah. Bitfinex menjelaskan bahwa Emas naik 9% tahun ini, sementara Bitcoin hanya naik 3,5%.
Emas baru-baru ini mencapai level tertinggi sepanjang masa baru di US$2.880 per ons. Setelah reli ini, kapitalisasi pasarnya melonjak sebesar US$1,5 triliun tahun ini, melampaui Bitcoin yang sebesar US$66,5 miliar. Laporan tersebut menunjukkan pembelian dana kekayaan institusional dan sovereign wealth fund mendorong perbedaan antara Bitcoin dan Emas. Entitas-entitas ini sebagian besar telah mengabaikan Bitcoin karena volatilitas dan masalah regulasi.
Namun, laporan tersebut mencatat bahwa situasi saat ini kemungkinan akan segera berubah. Sentimen ini didasarkan pada meningkatnya adopsi Bitcoin oleh investor institusional. Khususnya, lebih dari $196 miliar Bitcoin sekarang dipegang oleh ETF, perusahaan publik dan swasta, dan negara.
Selain itu, narasi pasokan tetap Bitcoin menjadi semakin menarik dengan bank sentral yang memperluas jumlah uang beredar dan meningkatnya risiko devaluasi fiat. Bitfinex mengantisipasi bahwa perilaku Bitcoin yang terikat pada kisaran akan segera berlanjut, dengan potensi tekanan negatif jika kondisi ekonomi makro memburuk.
Namun, mereka percaya narasi penyimpanan nilai jangka panjang untuk Bitcoin akan terus berlanjut, bahkan ketika Emas naik dan sentimen institusional di sekitar BTC bergeser.
Pendapat Pakar tentang Pergerakan Bitcoin, Analisis Teknikal, dan Proyeksi
Analis Bitfinex berkomentar dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa Bitcoin telah diperdagangkan dalam saluran sideways yang luas, antara sekitar US$91.000 dan US$107.000 sejak November. Mereka mengklaim bahwa Bitcoin saat ini diposisikan di dekat bagian tengah kisaran ini dan akan terus berlanjut jika tidak ada faktor utama yang mendorongnya keluar dari saluran ini.
Anehnya, menurut analisis teknikal, Bitcoin telah membentuk sebuah pola yang dikenal sebagai bull flag, yang biasanya mengindikasikan potensi sinyal breakout. Jika pola ini bertahan, ini dapat melanjutkan tren bullish jangka panjang Bitcoin. Ini berarti bahwa kenaikan Bitcoin baru-baru ini lebih dari sekadar reaksi terhadap sentimen pasar.
Bitcoin naik 0,11% pada saat berita ini ditulis, diperdagangkan pada US$97.848. Sebelumnya pada hari itu, harga koin unggulan ini naik setinggi US$98.492,9 sebelum turun ke level saat ini.
Ada spekulasi yang meningkat bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga stabil karena pasar tenaga kerja AS yang tangguh dan kekhawatiran inflasi. Hal ini akan mendorong dolar AS dan dapat menyebabkan aset berisiko seperti Bitcoin jatuh. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, peristiwa lain yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin adalah pidato dari para pejabat penting Federal Reserve.
Terlepas dari prospek yang suram ini, CEO Coinbase Brian Armstrong mengatakan bahwa Bitcoin akan memiliki miliaran pengguna pada tahun 2030. Seperti yang ditampilkan dalam liputan kami baru-baru ini, Armstrong mencatat bahwa prediksi ini didasarkan pada Bitcoin yang mempertahankan kurva adopsi yang sama.