- Grayscale memindahkan 15.308 BTC ke Coinbase Prime, menimbulkan spekulasi pasar tentang strategi penyimpanan yang aman.
- Kritikus seperti Peter Schiff dan berita dari Mt. Gox menyuntikkan ketidakpastian, meningkatkan volatilitas harga Bitcoin.
Penurunan Bitcoin baru-baru ini ke bawah US$40.000 telah memicu gelombang spekulasi dan analisis dalam ekosistem kripto. Terlepas dari penurunan nilainya, mata uang digital ini mengalami peningkatan volume perdagangan sebesar 100,3% dalam 24 jam, sebuah statistik mencengangkan yang menyoroti sifat volatilitas pasar ini.
Peristiwa ini menandai penurunan paling signifikan sejak persetujuan SEC atas 11 ETF Bitcoin spot pada bulan Januari. Namun, faktor apa yang benar-benar menggerakkan pasar?
Grayscale deposited 15,308 $BTC($623.8M) to #CoinbasePrime again 50 mins ago.
Since the ETF was passed, #Grayscale has deposited 63,991 $BTC($2.68B) to #CoinbasePrime during the opening hours of U.S. stocks (14:30 UTC).
According to Arkham, #Grayscale currently holds 549,116… pic.twitter.com/i1LtKryu6W
— Lookonchain (@lookonchain) January 22, 2024
Grayscale telah menjadi sorotan setelah memindahkan 15.308 Bitcoin ke Coinbase Prime. Langkah strategis ini, yang meningkatkan total transfer Grayscale menjadi 63.991 BTC, telah memicu rumor dan teori.
Awalnya, dikhawatirkan bahwa Grayscale berencana untuk menjual aset-aset ini di pasar terbuka. Namun, tampaknya langkah ini dimaksudkan untuk mengamankan aset, sebuah manuver yang, meskipun strategis, bukannya tanpa ketidakpastian di pasar.
The ProShares Bitcoin Strategy ETF, which tracks #Bitcoin futures, launched in Oct. 2021. $BITO began trading at $40.88. So far today's low was $19, down more than 50% in over two years. I think those who bought any of the 11 spot #BitcoinETFs will experience even worse results.
— Peter Schiff (@PeterSchiff) January 22, 2024
Di sisi lain, komentar pesimistis dari kritikus kripto terkenal seperti Peter Schiff dan Jim Cramer telah menambahkan minyak ke dalam api.
Schiff meramalkan prospek suram untuk ETF Bitcoin spot yang baru disetujui, membandingkan situasi saat ini dengan kejatuhan ProShares Bitcoin Strategy ETF, yang anjlok lebih dari 50% dari harga awalnya. Sementara itu, Cramer tidak jauh di belakang dengan mengatakan bahwa Bitcoin akan berjuang untuk stabil.
Namun, bukan hanya suara-suara kritis dan pergerakan aset besar yang mengguncang pasar. Mt Gox, bursa kripto yang runtuh pada tahun 2014, bersiap untuk membayar kembali antara 142.000 hingga 200.000 BTC kepada para krediturnya. Berita ini telah memicu kekhawatiran bahwa pelepasan Bitcoin dalam jumlah besar ke pasar dapat memicu penurunan harga yang lebih besar lagi.
Volume perdagangan ditunjukkan pada 22.059 ribu BTC, yang menyoroti aktivitas pasar yang signifikan untuk saat ini, yang condong ke arah penjualan.
Prospek teknikal diperdalam oleh Relative Strength Index (RSI), yang saat ini berada di sekitar 34,01. Indikator ini menunjukkan bahwa Bitcoin dapat menghadapi situasi jenuh jual (oversold). Biasanya, RSI di bawah 35 dapat mengindikasikan bahwa aset mungkin undervalued dan oleh karena itu potensi rebound dapat diantisipasi jika pembeli melakukan intervensi.
On-Balance Volume (OBV) menunjukkan tren negatif dengan nilai -1,186 juta. Metrik ini memperkuat persepsi tekanan jual di pasar, yang dapat mengindikasikan akumulasi posisi jual atau arus keluar modal yang menunggu pasar yang lebih stabil.
Rangkaian peristiwa ini menyoroti kompleksitas dan keterkaitan di pasar kripto. Pergerakan strategis oleh entitas besar seperti Grayscale, komentar kritis dari tokoh-tokoh berpengaruh dan perkembangan kasus hukum yang sudah berlangsung lama seperti Mt. Gox, semuanya berperan dalam dinamika pasar ini.
Aset kripto terus menawarkan lahan subur untuk analisis dan spekulasi, menunjukkan sekali lagi bahwa mereka lebih dari sekadar aset keuangan.