- Upbit melampaui Binance, memiliki dua kali lipat cadangan XRP dan memimpin dengan 14,37% volume perdagangan.
- Minat pencarian XRP di Korea Selatan mencapai titik tertinggi dalam 5 tahun, didorong oleh adopsi kripto sebesar 30%.
Pasar kripto Korea Selatan mengalami perubahan besar, dengan Upbit menjadi pemegang cadangan XRP terbesar di antara semua bursa yang dipantau oleh CryptoQuant. Data mengungkapkan bahwa Upbit sekarang memiliki dua kali lebih banyak XRP daripada Binance, yang merupakan bursa terbesar kedua dalam hal cadangan XRP.

Analis pasar Kate Young Ju menyoroti akumulasi yang cepat ini, menandakan antusiasme Korea Selatan yang semakin meningkat terhadap perdagangan XRP. Dalam hal volume, Upbit juga berada di depan Binance, menyumbang 14,37% dari total perdagangan XRP, sementara Binance menguasai 12% pasar. Angka-angka tersebut mencerminkan meningkatnya minat investor Korea Selatan terhadap aset digital.
Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa lonjakan perdagangan ini tidak murni organik. Ada kekhawatiran bahwa Kimchi Premium berperan dalam meningkatkan permintaan, yang berpotensi menaikkan harga XRP melebihi nilai pasar sebenarnya.
Upbit’s XRP dominance—Kimchi Premium fueling demand? Smart play for $XRP bulls!
— ValueScope | Topvalue (@topvalue) March 5, 2025
Kimchi Premium, sebuah fenomena pasar yang terkenal, terjadi ketika harga mata uang kripto di Korea Selatan diperdagangkan secara signifikan lebih tinggi daripada di pasar global. Karena kontrol modal dan inefisiensi, investor Korea Selatan sering kali membayar premi untuk aset digital, membuat XRP tampak lebih berharga.
Minat Pencarian XRP di Korea Selatan Mencapai Level Tertinggi dalam 5 Tahun
Minat pencarian XRP di Korea Selatan telah meroket. Data Google Trends menunjukkan bahwa pencarian “XRP” di negara tersebut telah mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir, yang mencerminkan lonjakan perhatian investor. Lebih dari 30% populasi Korea Selatan berinvestasi dalam kripto, yang semakin memperkuat posisi XRP di wilayah tersebut.
Meningkatnya minat terhadap XRP dapat dikaitkan dengan pengumuman baru-baru ini dari mantan Presiden AS Donald Trump, yang mengungkapkan cadangan kripto AS yang diusulkan yang menampilkan XRP bersama token lain seperti Solana (SOL) dan Cardano (ADA). Perkembangan ini memicu spekulasi besar, dengan banyak investor bergegas membeli XRP, mendorong harganya naik.
Namun, kegembiraan itu hanya berlangsung singkat. Segera setelah berita tersebut beredar, harga XRP mengalami koreksi “sell-the-news“, yang menyebabkan penurunan harga. Ketidakpastian pasar meningkat ketika beberapa pemimpin kripto menimbulkan keraguan tentang rencana cadangan Trump, menyuntikkan FUD (ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan) ke dalam pasar.
Meskipun demikian, para analis mempertahankan pandangan bullish, dengan alasan bahwa XRP tetap undervalued. Mereka percaya bahwa harganya dapat naik kembali setelah pasar stabil dan kepercayaan investor kembali.
Ketidakpastian Regulasi Membayangi Masa Depan XRP
Meskipun XRP menikmati momentum yang kuat di Korea Selatan, masa depan jangka panjangnya masih belum pasti karena pertarungan hukum yang sedang berlangsung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Gugatan antara SEC dan Ripple, perusahaan induk XRP, telah membayangi kedudukan regulasi token tersebut.
Baru-baru ini, SEC membatalkan kasusnya terhadap MetaMask, yang mengarah pada spekulasi bahwa gugatan Ripple bisa menjadi yang berikutnya. Beberapa ahli hukum percaya bahwa SEC menunda keputusannya, memperpanjang ketidakpastian peraturan XRP. Namun, yang lain berharap gugatan tersebut dapat dibatalkan pada bulan April, yang dapat menandai kemenangan besar bagi pemegang Ripple dan XRP.
Jika gugatan SEC diselesaikan, itu dapat membuka pintu untuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) XRP, yang berpotensi menarik investor institusional dan semakin meningkatkan adopsi. Untuk saat ini, investor tetap waspada, mengamati perkembangan peraturan yang dapat memengaruhi lintasan XRP.