- OKX meluncurkan layanan exchange dan dompet Web3 untuk pengguna Amerika Serikat.
- OKX menetapkan San Jose sebagai kantor pusat regional untuk ekspansi AS.
OKX akhirnya mengambil langkah besar dengan resmi masuk ke pasar Amerika Serikat. Bukan sekadar hadir, perusahaan ini langsung menggebrak dengan meluncurkan layanan pertukaran kripto terpusat dan dompet Web3 untuk pengguna di negeri Paman Sam.
Selain itu, mereka juga menetapkan San Jose, California sebagai markas regional. Langkah ini disertai dengan migrasi pengguna OKCoin ke platform OKX, menandai perubahan besar dalam strategi operasional mereka di kawasan ini.
Membangun Jejak Serius di Jantung Teknologi AS
Kalau biasanya ekspansi perusahaan kripto ke Amerika penuh pertimbangan dan ketegangan regulasi, OKX tampak cukup percaya diri. Perusahaan tidak hanya mengumumkan layanan baru, tapi juga secara aktif membangun infrastruktur di AS.
Di sisi lain, rencana peluncuran dilakukan secara bertahap, yang mungkin jadi cara cerdas untuk menghindari benturan langsung dengan regulasi yang bisa berubah kapan saja.
Menariknya, pemilihan San Jose sebagai kantor pusat regional memperlihatkan pendekatan mereka yang tidak main-main. Kota ini terkenal sebagai jantung teknologi, dan tentu saja, punya daya tarik tersendiri bagi talenta serta jaringan industri.
Lebih lanjut lagi, kehadiran dompet Web3 yang mendukung lebih dari 130 blockchain menambah nilai jual tersendiri. Dompet ini tak hanya fokus pada penyimpanan aset digital, tetapi juga menyasar kebutuhan pengguna DeFi, NFT, hingga aplikasi Web3 lainnya.
Pendekatannya adalah memberikan kontrol penuh pada pengguna, sambil tetap memudahkan merchant menerima fiat tanpa harus pusing soal konversi kripto.
Catatan Lama dan Manuver Baru OKX di Level Institusi
Tapi, seperti biasa, ekspansi ke pasar besar tidak selalu tanpa catatan. OKX sempat tersandung. Pada 4 April 2025, regulator keuangan di Malta menjatuhkan denda sebesar US$1,2 juta atas pelanggaran aturan Anti-Pencucian Uang (AML) yang terjadi sebelum mereka mendapatkan lisensi MiCA.
Meski begitu, OKX tetap melanjutkan upaya perbaikan dan memperkuat sistem kepatuhan. Bahkan pada 5 Maret 2025, mereka sukses menyelesaikan audit Sertifikasi SOC 2 Tipe II. Sertifikasi ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap keamanan data dan transparansi internal.
OKX juga makin agresif di sektor kelembagaan. Salah satu contoh paling konkret adalah kolaborasinya dengan Standard Chartered dalam peluncuran program percontohan yang memungkinkan aset kripto dan dana pasar uang yang ditokenisasi digunakan sebagai jaminan. Program ini berada di bawah pengawasan otoritas aset virtual Dubai, menandakan bahwa OKX juga bermain di level institusional dengan sangat serius.
Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa OKX sudah mengantongi lisensi MiCA, yang membuka jalan untuk beroperasi legal di 28 negara wilayah EEA.
Bukan cuma itu, OKX Ventures juga belum lama ini menanamkan modal di Scroll, proyek zkRollup berbasis zkEVM yang fokus pada pengembangan aplikasi kompatibel dengan Ethereum. Ini jadi sinyal bahwa mereka tidak sekadar hadir, tapi ingin bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Coba bayangkan kalau semua perusahaan kripto bisa seberani ini dalam menghadapi tantangan sambil tetap mengedepankan transparansi dan kepatuhan. OKX mungkin belum sempurna, tapi langkah-langkah mereka sejauh ini sudah cukup membuat pesaingnya harus waspada.