- Utang nasional AS meroket, bertambah US$1 triliun setiap 3-4 bulan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas keuangan.
- CEO Coinbase menyarankan untuk berinvestasi dalam Bitcoin sebagai solusi potensial untuk mengatasi tantangan fiskal jangka panjang di tengah meningkatnya utang.
Amerika Serikat menghadapi tantangan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya karena utang nasionalnya meroket ke tingkat yang mengkhawatirkan. Para analis memperingatkan jurang keuangan yang mengerikan, dengan negara yang menumpuk utang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Brian Armstrong, CEO Coinbase, telah melangkah maju dengan proposisi yang berani di tengah-tengah krisis ini, mengadvokasi Bitcoin sebagai solusi potensial untuk kesengsaraan keuangan negara.
Analisis dari analis Robert Sterling melukiskan gambaran suram tentang kesehatan keuangan Amerika Serikat, yang mengungkapkan peningkatan utang nasional yang mengejutkan. Grafik Sterling yang mencolok menggambarkan kenaikan yang cepat, dengan negara ini menambahkan satu triliun dolar pada utangnya setiap 3-4 bulan.
Masalah bipartisan ini melampaui afiliasi politik, karena Sterling menyoroti peran kedua partai besar dalam memicu eskalasi yang mengkhawatirkan ini. Pertumbuhan eksponensial utang yang ditelusuri kembali ke kebijakan-kebijakan yang diprakarsai oleh pemerintahan sebelumnya, telah mendorong negara ini ke dalam spiral fiskal.
This is the scariest chart I’ve ever made. This is what it looks like when a country is heading toward a financial precipice.
Each color shows $1T getting added to the national debt.
Not that long ago, it took six years to add a bar.
We’re now adding one every 90-120 days.… pic.twitter.com/RZ1B8vrZqW
— Robert Sterling (@RobertMSterling) March 11, 2024
Proposal Armstrong: Bitcoin sebagai Alternatif yang Layak
Armstrong menawarkan sebuah solusi yang tidak konvensional sehubungan dengan krisis utang nasional yang tampaknya tidak dapat diatasi. Mengekspresikan keraguannya tentang keefektifan langkah-langkah politik tradisional, ia menyarankan agar individu mengambil tindakan keuangan pribadi dengan berinvestasi dalam Bitcoin.
Menurut Armstrong, membeli Bitcoin memungkinkan individu untuk “memberikan suara dengan dolar mereka” dan mengirimkan pesan yang jelas sambil berpotensi menawarkan manfaat jangka panjang bagi perekonomian AS.
Unfortunately there currently is no candidate who can fix this.
You can buy Bitcoin though as a way to vote with your dollars, send a clear message, and potentially even save the U.S. long term. A return to the gold standard. https://t.co/S7EHClEixa
— Brian Armstrong 🛡️ (@brian_armstrong) March 12, 2024
Advokasi Armstrong mencerminkan wacana yang berkembang seputar keberlanjutan kebijakan moneter tradisional dan pencarian alternatif yang layak. Pembicaraan seputar Bitcoin menjadi semakin penting karena para tokoh politik, termasuk mantan Presiden Donald Trump, memperingatkan tentang krisis yang akan datang akibat utang yang tidak tertangani.
Dengan utang AS yang melonjak ke rekor tertinggi, melebihi US$33 triliun, kebutuhan akan solusi inovatif menjadi semakin mendesak.
Departemen Keuangan AS melaporkan total utang publik mencapai US$34,47 triliun, yang mencerminkan sejarah pinjaman yang luas dari pemerintah federal. Moody’s, sebuah lembaga pemeringkat terkemuka, baru-baru ini menurunkan prospek kesehatan keuangan pemerintah AS dari stabil menjadi negatif, mengutip kekhawatiran tentang keberlanjutan kebijakan fiskal saat ini.
Pergeseran ini menggarisbawahi urgensi untuk mengatasi krisis utang nasional dan menerapkan langkah-langkah efektif untuk mengurangi dampak ekonominya.
Pandangan dan Proyeksi Para Ahli
Ahli strategi Bank of America, Michael Hartnett, memprediksi kelanjutan dari tren saat ini, dengan beban utang federal meningkat sekitar US$1 triliun setiap tiga bulan.
Proyeksi ini menunjukkan bahwa utang nasional akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya tanpa intervensi yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Implikasi dari akumulasi utang yang substansial ini tidak hanya berdampak pada masalah ekonomi, tetapi juga berpotensi mempengaruhi stabilitas keuangan jangka panjang dan posisi global negara ini.
Dalam sebuah kritik yang terselubung sebagai humor, Elon Musk menarik perhatian pada kondisi genting dolar AS, menyamakannya dengan “koin penipuan” karena kebijakan inflasi dan kontrol terpusat.
Pernyataan Musk menyoroti atribut Bitcoin yang kontras, dengan batas pasokan tetap dan jaringan terdesentralisasi yang menawarkan alternatif yang layak untuk sistem moneter tradisional. Ketika utang AS terus membengkak, Bitcoin muncul sebagai mercusuar stabilitas keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi.
— Elon Musk (@elonmusk) March 13, 2024