- Paul Atkins ingin SEC berhenti mengandalkan penegakan hukum dan mulai membentuk aturan jelas untuk industri kripto.
- SEC akan gelar empat diskusi publik demi membangun regulasi konkret yang bisa menjawab tantangan aset digital.
Paul Atkins, yang baru saja dilantik sebagai Ketua SEC, langsung menarik perhatian publik dengan pernyataan tegas: fokus utamanya adalah membentuk kerangka regulasi yang jelas dan kuat untuk aset digital. Dalam pidatonya, Atkins secara terbuka mengkritik pendekatan pendahulunya yang lebih mengandalkan penegakan hukum ketimbang panduan konkret.
Menurutnya, industri kripto tak bisa terus berada dalam ketidakpastian hukum. Perlu ada kejelasan—bukan hanya untuk pelaku industri besar, tetapi juga untuk startup dan pengguna individu.
Paul Atkins: Kerangka Aturan Jadi Prioritas Baru
Di sisi lain, langkah awal yang ia ambil pun mencerminkan keseriusannya. SEC tengah menggelar empat sesi diskusi publik, atau roundtable, dengan topik-topik yang mencerminkan kompleksitas dunia aset digital. Mulai dari perdagangan kripto, penitipan aset, tokenisasi, hingga masa depan DeFi.
Diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari pelaku industri hingga akademisi, dan dijadwalkan berlangsung dari April hingga Juni 2025. Salah satu yang menarik perhatian adalah sesi bertajuk “DeFi dan Semangat Amerika” yang akan membahas pertemuan antara keuangan tradisional dan desentralisasi.
Lebih lanjut lagi, CNF melaporkan bahwa beberapa komisaris SEC mendorong pengembangan sandbox kripto. Dengan sandbox, bursa dapat menguji fitur-fitur baru tanpa harus menunggu seluruh regulasi diberlakukan. Tapi tentu, hal ini tak lepas dari kekhawatiran. Beberapa pengamat menilai, jika sandbox diterapkan tanpa pengawasan ketat, bisa memicu risiko sistemik yang tidak terduga.
Minat Institusional Terus Tumbuh
Sementara itu, analis Bloomberg, Eric Balchunas, menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 72 ETF terkait kripto yang sedang menunggu lampu hijau dari SEC. Cakupannya luas: dari aset utama seperti XRP dan Litecoin, hingga memecoin seperti Dogecoin dan bahkan ETF bertema politik seperti “2x Melania.”
Menariknya, keputusan penting untuk ETF Solana dijadwalkan akan keluar pada 29 April 2025. Ini menunjukkan betapa cepatnya permintaan dari institusi tumbuh, meski regulasi belum sepenuhnya mapan.
Di tengah gelombang ini, Trump Media & Technology Group juga ikut terjun dengan mengumumkan rencana peluncuran ETF kripto bertema MAGA. Perusahaan ini menggandeng firma hukum Davis Polk & Wardwell, yang sebelumnya pernah terlibat dalam penyelidikan kampanye Trump.
Kini, mereka justru bekerja sama untuk merancang produk investasi yang diharapkan dapat menarik investor pendukung Trump. ETF ini direncanakan meluncur pada akhir 2025, menunggu keputusan dari SEC.
Dengan latar belakangnya sebagai pendukung pasar bebas dan pengalaman dalam organisasi advokasi kripto, Atkins tampaknya tak hanya bicara retoris. Ia mulai menyusun fondasi hukum yang bisa menopang pertumbuhan aset digital secara luas.
Coba bayangkan kalau semua pemain industri—besar maupun kecil—akhirnya punya kepastian hukum, siapa tahu, AS bisa menjadi rumah paling aman dan dinamis bagi inovasi berbasis blockchain.