- KuCoin resmi meluncurkan platform bursa kripto berlisensi di Thailand melalui rebranding dari ERX.
- KuCoin juga perlu menangani tantangan global, termasuk gangguan layanan dan denda di pasar AS.
KuCoin baru saja mengambil langkah besar dengan meresmikan peluncuran platform bursa kripto berlisensi di Thailand. Langkah ini menandai rebranding dari ERX Company Limited, bursa aset digital pertama yang terdaftar secara hukum di negara tersebut, menjadi KuCoin Thailand.
Dengan status ini, KuCoin kini menjadi bursa kripto kesembilan yang diakui oleh regulator keuangan Thailand. Platform barunya dapat diakses melalui situs web dan aplikasi KuCoin TH, menggantikan sistem lama ERX tanpa perlu pendaftaran ulang bagi pengguna lama.
🇹🇭 BULLISH: @kucoincom betreedt de Thaise cryptomarkt en lanceert KuCoin Thailand, onder de licentie van ERX, Thailand’s eerste door de SEC gereguleerde digitale exchange.
Een strategische zet in Zuidoost-Azië’s groeiende crypto-ecosysteem. pic.twitter.com/0M03MGvlyv
— Bitcoin Magazine NL (@BitcoinMagNL) April 24, 2025
KuCoin Masuk ke Arena yang Sudah Penuh Pemain Besar
Coba bayangkan kalau kamu membuka toko kopi di jalan yang sudah penuh dengan kedai hits—kurang lebih begitulah kondisi KuCoin saat masuk ke pasar Thailand. Di sana, mereka akan bersaing dengan pemain mapan seperti Bitkub, Gulf Binance, dan Upbit.
Bitkub sendiri punya volume perdagangan harian sekitar US$70 juta, sedangkan KuCoin secara global mencatat volume harian sekitar US$3,8 miliar. Tantangan besar? Jelas. Tapi juga peluang besar, apalagi dengan legalitas resmi dari Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand.
Namun demikian, ini bukan satu-satunya cerita yang mengikuti KuCoin tahun ini. Di sisi lain, Januari lalu, CNF melaporkan bahwa bursa ini mengaku bersalah atas pelanggaran hukum di AS karena beroperasi sebagai bisnis pengiriman uang tanpa izin serta gagal menjalankan program anti-pencucian uang yang memadai.
KuCoin akhirnya setuju membayar denda dan penyitaan lebih dari US$297 juta dan menghentikan operasional di AS minimal selama dua tahun. Dua pendirinya, Chun Gan dan Ke Tang, juga harus mundur dari peran manajemen dan membayar denda pribadi masing-masing US$2,7 juta. Sebuah catatan hitam yang pasti tidak mudah dilupakan.
Ekspansi Global dan Ujian Infrastruktur
KuCoin tampaknya tidak ingin berhenti hanya di satu negara. Maret lalu, mereka mengumumkan kepatuhan terhadap Financial Intelligence Unit (FIU) India dan menjadi bursa global pertama yang mematuhi aturan di sana. Mereka bahkan berencana membentuk tim lokal, bekerja sama dengan bank dan institusi pendidikan, serta mendukung proyek blockchain lokal.
Lebih lanjut lagi, pada 15 April 2025, KuCoin sempat mengalami gangguan layanan akibat masalah konektivitas di pusat data AWS Tokyo. Meski cukup mengganggu, KuCoin memastikan bahwa tidak ada aset maupun data pengguna yang terdampak.
Layanannya kini telah pulih sepenuhnya dan mereka menyatakan akan memperkuat infrastruktur untuk menghindari kejadian serupa ke depannya.
Bukan cuma itu, kepemilikan penuh atas KuCoin Thailand berada di tangan Cryptosphere Ventures Co. Ltd. yang menanamkan modal sebesar 351 juta baht. Ini menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar ekspansi coba-coba. Harapannya, langkah ini bisa memperluas akses masyarakat Thailand terhadap perdagangan kripto yang lebih aman, legal, dan mudah dijangkau.
Dengan berbagai langkah ekspansi, reformasi, dan perbaikan sistem yang mereka jalankan, KuCoin seolah sedang menyusun ulang papan catur globalnya.