- Perusahaan investasi AS, Kerrisdale, telah menyatakan perang langsung terhadap Bitcoin, dengan memberikan ulasan pedas terhadap model bisnis penambang Bitcoin terkemuka di negara ini.
- Komunitas Bitcoin telah membela bisnis penambangan Bitcoin, dengan menyoroti peluang finansial dan manfaat lingkungan.
Kerrisdale Capital, sebuah perusahaan manajemen investasi yang berbasis di AS telah menyatakan perang langsung terhadap penambangan Bitcoin, menarik perhatian besar dari komunitas kripto. Mengungkapkan niatnya pada platform X, perusahaan investasi tersebut menawarkan ulasan pedas tentang industri dan penambang Bitcoin terkemuka, RIOT Blockchain.
Mengungkapkan rencananya dalam beberapa bagian, perusahaan tersebut menggambarkan industri pertambangan terdiri dari “penjual minyak ular,” menunjukkan tantangan keuangan dan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Hari ini, kami meluncurkan perang melawan penambang Bitcoin, sebuah industri penjual minyak ular yang membakar modal investor dan lingkungan dan harus diusir dari Amerika seperti halnya penipuan RTO Cina yang kami bantu usir satu dekade lalu,” kata perusahaan itu.
Berbicara tentang model bisnis yang lemah dari penambangan Bitcoin, perusahaan ini telah mengejar RIOT Blockchain, sebuah perusahaan penambangan Bitcoin yang diperdagangkan secara publik.
Like other US listed miners, $RIOT’s biz model is a dysfunctional hamster wheel of cash burn, which is why it loots retail shareholders with non-stop ATM issuance to fund operations. Even with $BTC near all-time highs, post-halving $RIOT’s mining ops aren’t profitable (3/10)
— Kerrisdale Capital (TradFi) (@KerrisdaleCap) June 5, 2024
Perusahaan mencatat bahwa bisnis ini padat modal, sangat kompetitif, produk komoditas murni, dan semakin menarik pengawasan ketat dari pemerintah.” Terlepas dari semua yang telah dihabiskan untuk fasilitas & peralatan, produksi BTC RIOT per saham dan BTC hodl per saham telah menurun.
Satu-satunya cara pemegang saham mendapatkan keuntungan adalah jika harga Bitcoin naik, yang merupakan cara yang buruk untuk berinvestasi dalam BTC mengingat ketersediaan ETF berbiaya rendah,” jelas perusahaan itu.
Perusahaan mengklarifikasi bahwa meskipun RIOT melakukan shorting, mereka tetap menginginkan Bitcoin. Di seluruh posting, perusahaan memuji ETF Bitcoin yang baru diluncurkan. ETF ini telah menerima perhatian besar-besaran, menarik lebih dari US$50 milyar investasi dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Komunitas Kripto Membela Penambangan Bitcoin
Industri pertambangan Bitcoin bereaksi keras terhadap kritik dari Kerrisdale Capital, sebuah hedge fund dengan posisi short di MicroStrategy (MSTR). Tokoh-tokoh industri seperti Daniel Batten dari Marathon dan Adam O dari Upstream Data menepis kekhawatiran tentang dampak lingkungan, sementara Steven Lubka dari Swan Bitcoin menunjukkan kesulitan keuangan Kerrisdale sendiri.
Investor Simon Dixon membalas dengan menyoroti potensi penambangan Bitcoin untuk integrasi energi terbarukan dan pengurangan emisi metana. Mark Harvey, seorang pendidik Bitcoin, menawarkan solusi yang lebih sederhana: membeli dan menyimpan Bitcoin.
Dig Deeper pic.twitter.com/JQmdIw7SkD
— Simon Dixon (@SimonDixonTwitt) June 5, 2024
Penambangan Bitcoin telah menghadapi banyak reaksi keras, terutama karena dampak lingkungan dan pemborosan. Namun, penelitian telah membuktikan bahwa penambangan Bitcoin dapat membantu meningkatkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan bertindak sebagai katalisator untuk energi ramah lingkungan.
Pada saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan seharga US$70.700 setelah mengalami penurunan marjinal dalam 24 jam terakhir. Mata uang kripto terbesar ini telah mencatat lonjakan sebesar 3,5% yang membawanya naik ke atas posisi psikologis US$70.000.
