- Anthony Scaramucci memprediksi Bitcoin dapat mencapai US$200.000 dalam waktu satu tahun karena adopsi yang terus berlanjut dan permintaan institusional.
- Meskipun mengakui adanya volatilitas jangka pendek, Scaramucci tetap optimis dengan prospek jangka panjang Bitcoin, membandingkan lintasannya dengan masa-masa awal internet dan saham Amazon.
Pendiri SkyBridge Capital, Anthony Scaramucci, telah membuat prediksi yang berani mengenai masa depan Bitcoin, dengan memperki rakan lonjakan besar dalam nilainya selama tahun depan.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini di CNBC Squawk Box, Scaramucci mengungkapkan keyakinannya akan potensi pertumbuhan Bitcoin yang signifikan, mengutip adopsi yang sedang berlangsung sebagai faktor kunci yang mendorong nilainya ke atas.
Kurva Adopsi Bitcoin dan Potensi Pertumbuhan
Scaramucci menyamakan posisi Bitcoin saat ini dengan era awal internet, menunjukkan bahwa kripto ini masih dalam tahap awal adopsi. Menggambar paralel dengan evolusi internet, ia menekankan pentingnya menjangkau massa pengguna yang kritis agar Bitcoin dapat mewujudkan potensinya sebagai lindung nilai dan penyimpan nilai.
Menurut Scaramucci, perjalanan Bitcoin menuju adopsi massal sedang berlangsung, meskipun dengan volatilitas yang diharapkan.
Meskipun mengakui kemungkinan fluktuasi harga jangka pendek, Scaramucci tetap optimis dengan prospek jangka panjang Bitcoin. Dia memperkirakan peningkatan nilai yang substansial, memproyeksikan Bitcoin akan mencapai US$200.000 dalam satu tahun ke depan.
Namun, dia juga memperingatkan investor tentang potensi risiko, seperti kejadian tak terduga seperti perang atau insiden teroris, yang dapat menyebabkan penurunan harga Bitcoin untuk sementara. Terlepas dari risiko-risiko ini, Scaramucci mempertahankan pandangan positif terhadap lintasan Bitcoin, dengan mengutip faktor-faktor seperti meningkatnya permintaan dari ETF dan investor institusi.
Volatilitas dan Kurva Adopsi BTC
Scaramucci mengakui volatilitas Bitcoin saat ini dan klasifikasinya sebagai aset risk-on, risk-off. Ia menyamakan tahap perkembangan mata uang kripto dengan volatilitas awal yang dialami saham Amazon pada tahun 1999, menunjukkan bahwa kesabaran dan pendekatan investasi jangka panjang dapat menghasilkan keuntunganyang besar.
Pendiri SkyBridge Capital ini mengantisipasi bahwa kurva adopsi Bitcoin akan terus berkembang, berpotensi mencapai basis pengguna yang diproyeksikan pada akhir 2026 atau lebih cepat.
Terlepas dari pandangannya yang bullish, Scaramucci memperingatkan para investor tentang fluktuasi jangka pendek dalam harga Bitcoin. Dia mencatat kemungkinan penurunan 10 hingga 15% dalam kondisi pasar yang buruk, seperti ketegangan geopolitik atau aktivitas teroris.
Terlepas dari risiko-risiko ini, Scaramucci percaya bahwa permintaan Bitcoin secara keseluruhan, terutama dari ETF dan lembaga keuangan tradisional, akan sangat mendukung harganya.
Permintaan Institusional dan Peristiwa Halving
Scaramucci menyoroti meningkatnya minat terhadap Bitcoin dari para investor institusional, termasuk wirehouses dan pasar 401k. Dia juga mencatat peristiwa halving yang akan datang, yang diperkirakan akan semakin menaikkan harga Bitcoin.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Scaramucci menegaskan kembali pandangan optimisnya terhadap kinerja jangka panjang Bitcoin, menunjukkan potensi kisaran perdagangan sebesar US$170.000 hingga US$200.000 berdasarkan tren historis.
Berbeda dengan optimisme Scaramucci, Peter Schiff, seorang kritikus vokal Bitcoin dan pendukung emas, menawarkan perspektif skeptis tentang peran BTC sebagai aset haven. Schiff menunjuk pada peristiwa pasar baru-baru ini, seperti Ledakan Wilayah Tengah Iran dan Serangan Udara Israel di Irak, di mana Bitcoin mengalami penurunan 4% sementara emas mengalami kenaikan 1,6%.
Pengamatan ini membuat Schiff mempertanyakan keandalan Bitcoin sebagai penyimpan nilai selama masa ketidakpastian. Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan pada US$63.743, menandai kenaikan 1.5% selama 24 jam terakhir.
