- Analis JPMorgan Chase memprediksi bahwa pasar saham akan segera mengalami arus keluar modal miliaran dolar yang signifikan.
- Harga Bitcoin berada di $26,400.67 dan selama tujuh hari terakhir, BTC telah mengalami penurunan hampir 2.87%.
Menurut Bloomberg, seorang analis JPMorgan Chase memprediksi bahwa pasar saham akan segera mengalami arus keluar modal miliaran dolar yang signifikan. Nikolaos Panigirtzoglou, seorang ahli strategi JPMorgan, menunjukkan bahwa investor institusional siap untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka untuk memenuhi target alokasi mereka.
Perkiraan Harga Bitcoin oleh JPMorgan
Dalam sebuah catatan penelitian yang baru diterbitkan, JPMorgan, sebuah bank investasi global terkemuka, mengungkapkan prediksi harga jangka panjang dan penilaian nilai wajar untuk Bitcoin. Dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou, para strategis JPMorgan Chase & Co. mencatat bahwa target teoretis mereka untuk Bitcoin dalam jangka panjang adalah $150.000. Ini merupakan peningkatan dari prediksi sebelumnya sebesar $146.000 yang dibuat tahun lalu.
Menurut pakar analysis JPMorgan, jika Bitcoin mencapai tingkat yang diproyeksikan sebesar $150.000, nilai pasarannya akan sejalan dengan nilai total emas yang dipegang secara pribadi untuk tujuan investasi. Hal ini menandakan pencapaian yang signifikan dalam pertumbuhan mata uang kripto ini.
Para peneliti juga menjelaskan bahwa “nilai wajar” Bitcoin saat ini berada pada kisaran $38.000, yang menunjukkan peningkatan dari perkiraan $35.000 yang dibuat tahun sebelumnya. Mereka memperoleh nilai wajar ini dengan mempertimbangkan volatilitas Bitcoin yang sekitar empat kali lebih tinggi daripada emas.
Selain itu, para analis menyoroti bahwa jika celah volatilitas menyempit menjadi tiga kali, nilai wajar Bitcoin akan melonjak menjadi $50.000, menunjukkan potensi pertumbuhan yang lebih besar. Menurut analisis tertulis para strategis JPMorgan, “Tantangan terbesar bagi bitcoin ke depan adalah volatilitasnya dan siklus booming dan busting yang menghambat adopsi institusional lebih lanjut.”
Sementara itu, temuan dari survei yang dilakukan oleh JPMorgan kepada kliennya menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mengantisipasi harga Bitcoin akan melampaui $60.000 dalam tahun ini. Meskipun sentimen ini, JPMorgan masih menyediakan beberapa pilihan investasi mata uang kripto kepada kliennya.
Namun, perlu dicatat bahwa CEO JPMorgan, Jamie Dimon, tetap bersikap hati-hati terhadap investasi kripto. Ia secara konsisten memperingatkan individu tentang kurangnya nilai intrinsik dari aset-aset ini. Ia sebelumnya menggambarkan Bitcoin sebagai tidak memiliki nilai dan meragukan pasokan terbatasnya dalam pidatonya pada bulan Oktober tahun sebelumnya.
Analisis Harga Bitcoin
Saat ini, harga Bitcoin berada pada $26.400,67, menurut data yang diperoleh dari Crypto News Flash. Dalam tujuh hari terakhir, BTC mengalami penurunan sekitar 2,87%. Pada saat penulisan ini, BTC juga mengalami penurunan sebesar 0,38% dalam 24 jam terakhir.
Data makro terbaru mengungkapkan beberapa tren yang mempengaruhi Bitcoin (BTC). Para penggemar BTC menganggap tren penurunan pada Indeks Dolar (DXY) dalam tujuh hari terakhir sebagai perkembangan yang positif. Demikian pula, para penggemar BTC menganggap tren penurunan pada Harga Minyak Mentah dalam tiga minggu terakhir sebagai menguntungkan bagi BTC.
Selain itu, data terkini Consumer Price Index (CPI) menunjukkan tren penurunan, dengan nilai terendah dalam dua tahun, yang lebih lanjut mendukung Bitcoin. Namun, para penggemar BTC melihat peningkatan sedikit pada Personal Consumption Expenditures Price Index sebesar 4,4% sebagai faktor negatif bagi BTC.
Secara keseluruhan, data makro menunjukkan prospek yang positif untuk BTC. Namun, potensi dampak negatif tetap ada karena kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini. Perlu dicatat bahwa sentimen media sosial terhadap BTC saat ini berada pada level terendah dalam dua minggu.
