AD
AD
  • RBI memulai uji coba CBDC di pasar call money India, dengan sembilan bank besar yang berpartisipasi.
  • Bank sentral juga meluncurkan CBDC ritel yang disebut e-rupee, dengan sirkulasi sebesar 16,39 crore rupee.

Reserve Bank of India (RBI) baru-baru ini mengambil langkah signifikan dalam mengeksplorasi mata uang digital bank sentral (CBDC) dengan memulai program percontohan di pasar call money. Langkah ini menggarisbawahi komitmen RBI untuk menyelidiki potensi aplikasi mata uang digital dalam lanskap keuangan India.

Percontohan CBDC Grosir Dimulai

Dalam perkembangan terbaru, sumber yang dekat dengan masalah ini telah mengungkapkan bahwa RBI telah memulai percontohan CBDC grosir di pasar call money. Langkah ini bertujuan untuk memfasilitasi transaksi antar bank untuk pinjam meminjam jangka pendek, yang sering kali hanya mencakup satu hari, dengan suku bunga yang ditentukan oleh dinamika pasar.

Sembilan bank terkemuka, termasuk State Bank of India, Bank of Baroda, Union Bank of India, HDFC Bank, ICICI Bank, Kotak Mahindra Bank, Yes Bank, IDFC First Bank, dan HSBC, telah bergabung dengan RBI dalam uji coba CBDC grosir ini. Perlu dicatat bahwa bank-bank yang sama ini adalah bagian dari program percontohan sebelumnya yang melibatkan sekuritas pemerintah, yang diluncurkan pada 1 November 2022, untuk menyelesaikan transaksi pasar sekunder.

Garis Waktu dan Wawasan dari Pejabat RBI

Ajay Kumar Choudhary, seorang direktur eksekutif di RBI, mengungkapkan pada KTT Pemimpin G20 di New Delhi bahwa bank sentral berencana untuk memperkenalkan versi grosir dari CBDC-nya, Digital Rupee-Wholesale, di pasar call money pada bulan Oktober. Menekankan pentingnya pengujian menyeluruh sebelum peluncuran, Choudhary mengungkapkan komitmen RBI untuk memastikan transisi yang lancar ke mata uang digital.

Sebelumnya, pada tanggal 6 September, Gubernur RBI Shaktikanta Das, berbicara di Global Fintech Fest 2023, menguraikan pendekatan bank sentral terhadap CBDC. Dia menekankan perlunya pengenalan yang tidak mengganggu dan menyebutkan strategi implementasi yang dikalibrasi dan bertahap. Pendekatan yang hati-hati ini mencerminkan komitmen RBI untuk menjaga stabilitas dalam ekosistem keuangan.

Sebuah Langkah Menuju Transformasi Digital

Pengenalan CBDC di India diumumkan dalam Anggaran Uni 2022-23 oleh Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman. Selanjutnya, amandemen yang diperlukan pada bagian yang relevan dari Undang-Undang RBI, 1934 dibuat dengan disahkannya RUU Keuangan, 2022. Perubahan legislatif ini membuka jalan bagi inisiatif mata uang digital bank sentral yang ambisius.

Selain percontohan CBDC grosir, RBI juga telah meluncurkan percontohan untuk versi ritel CBDC, yang dikenal sebagai e-rupee. Mata uang digital ini diterbitkan sebagai token digital, yang mewakili alat pembayaran yang sah, dan tersedia dalam denominasi yang setara dengan mata uang kertas dan koin tradisional. Perantara keuangan seperti bank mendistribusikan e-rupee, dan bank-bank yang berpartisipasi menawarkan dompet digital untuk transaksi yang nyaman.

Tren Penggunaan dan Adopsi

Pada akhir tahun fiskal 2022-23, e-rupee, yang mencakup sirkulasi grosir dan ritel, berjumlah Rs 16,39 crore. Khususnya, denominasi e-rupee yang paling banyak beredar adalah Rs 500, diikuti oleh Rs 200 dan Rs 100, menurut data dari Buku Pegangan Statistik Reserve Bank of India tentang Ekonomi India 2022-23.

Deputi Gubernur RBI, T. Rabi Sankar menjelaskan tentang kemajuan dari uji coba untuk CBDC ritel. Sankar mengungkapkan bahwa sekitar 15,000 transaksi harian sedang berlangsung, mengindikasikan minat dan adopsi e-rupee yang semakin meningkat. Ia menekankan perlunya meningkatkan skala adopsi ini, dengan menetapkan target 1 juta transaksi harian.

Perkenalkan Simon, seorang ahli kripto dengan perjalanan delapan tahun yang berkembang pesat di dunia kripto. Jantungnya berdegup kencang saat ia mempelajari dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang terus berkembang, menguak kekuatannya untuk memberikan kemandirian ekonomi. Pencarian tanpa henti Simon akan kebijaksanaan DeFi bagaikan mercusuar, karena ia membayangkannya sebagai katalisator untuk perubahan besar dalam dunia keuangan kita.

Exit mobile version