HSBC Memperkenalkan Produk Token Emas: Penawaran Metaco dari Ripple Menarik Perhatian dari Para Penggemar XRP

• HSBC telah bekerja selama beberapa tahun terakhir untuk menokenkan aset dunia nyata (RWA) pada teknologi blockchain di tengah meningkatnya permintaan dari klien institusional.
• Raksasa perbankan ini memuji teknologi buku besar terdistribusi (DLT), yang mirip dengan XRPL yang didukung oleh Ripple Labs, untuk memfasilitasi transaksi valuta asing yang lancar.

HSBC Holdings, penyedia layanan keuangan internasional dengan sekitar US$10 triliun aset dalam pengawasan (AUC), telah secara resmi mengumumkan peluncuran token HSBC Gold untuk memfasilitasi tokenisasi emas berbasis blockchain. Token HSBC Gold akan dicetak pada platform aset digital Orion milik bank dan juga akan tersedia melalui HSBC Online Banking dan HSBC HK Mobile App.

“Kami bangga bahwa HSBC Gold Token, yang didukung oleh HSBC Orion, merupakan produk ritel pertama di Hong Kong yang didasarkan pada teknologi buku besar terdistribusi, seperti yang disahkan oleh Komisi Sekuritas dan Berjangka,” ujar Maggie Ng, kepala wealth and personal banking HSBC Hong Kong.

Pada bulan November tahun lalu, bank HSBC mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan perusahaan teknologi perusahaan Swiss Metaco, untuk memanfaatkan tingkat kustodian institusionalnya, Harmonize.

Seperti yang ditunjukkan oleh Crypto News Flash sebelumnya, Ripple telah membentuk kembali masa depan keuangan melalui tokenisasi dengan bantuan Metaco, yang diakuisisi sebesar US$250 juta awal tahun lalu.

Kenaikan RWA yang Tak Terelakkan

Peningkatan nyata dari tokenisasi aset dunia nyata (RWA) telah secara signifikan meningkatkan utilitas kripto secara keseluruhan dan teknologi blockchain. Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Crypto News Flash, HSBC telah bekerja untuk mendemokratisasi pasar saham melalui tokenisasi blockchain dalam upaya untuk tetap relevan dengan pasar.

Hebatnya, bank HSBC telah menjajaki penggunaan teknologi buku besar terdistribusi (DLT) pada awal tahun 2019 ketika bank tersebut mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan lebih dari 3 juta transaksi valuta asing senilai lebih dari US$250 milyar melalui DLT.

Kebutuhan untuk mengakses pasar global melalui teknologi blockchain telah menarik lebih banyak investor institusional yang dipimpin oleh BlackRock, yang baru-baru ini memulai penawaran tokenisasi aset dunia nyata melalui jaringan Ethereum.

Gambaran Pasar

Kebutuhan untuk melakukan tokenisasi emas muncul ketika Bitcoin secara bertahap menggerogoti pasar globalnya. Pada laporan ini, kapitalisasi pasar emas yang ditokenisasi berkisar sekitar US$1,07 milyar, dengan volume perdagangan harian sekitar US$26 juta. Tether Gold (XAUT) dan PAX Gold (PAXG) adalah yang terdepan dalam hal kapitalisasi pasar, menurut data yang disediakan oleh Coingecko.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Crypto News Flash, penambang emas veteran, Nilam Resources dari Amerika Selatan, telah mendiversifikasi portofolionya dengan membeli Bitcoin senilai US$1,7 milyar.

Langkah ini menunjukkan permintaan Bitcoin sebagai lindung nilai dari perang yang membayangi dan inflasi fiat yang tidak terkendali. Selain itu, harga Bitcoin telah secara signifikan mengungguli Emas sejak awal kemunculannya, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut di jalur yang sama dalam beberapa kuartal mendatang di tengah siklus bullish yang telah dikonfirmasi.

Dampak pada Aksi Harga Ripple (XRP)

Terlepas dari dampak negatif dari gugatan SEC vs Ripple yang sedang berlangsung, XRP telah diuntungkan secara signifikan dari perkembangan XRPL yang terkenal dan adopsi institusional di seluruh dunia. Altcoin berkapitalisasi besar, dengan valuasi terdilusi penuh sekitar US$62 milyar, telah mengisyaratkan kenaikan yang tak terhindarkan dalam waktu dekat.

Menurut data pasar terbaru, harga XRP naik 16% dalam empat minggu terakhir dan diperdagangkan sekitar US$0,62 pada hari Rabu.