- Hong Kong sekarang mengakui Bitcoin dan Ethereum sebagai bukti aset untuk aplikasi imigrasi investasi, yang membutuhkan minimal HKD 30 juta dalam bentuk kripto.
- Pihak berwenang memperkuat peraturan sambil memperluas platform kripto berlisensi, memperkuat ambisi Hong Kong sebagai pusat keuangan digital global.
Hong Kong sekarang mengizinkan Bitcoin dan Ethereum digunakan sebagai bukti aset untuk imigrasi investasi. Dua pemohon – satu dengan Bitcoin dan satu lagi dengan Ethereum – telah disetujui, menandai pergeseran kebijakan yang nyata.
Bagi individu yang ingin mengajukan permohonan, ada kriteria yang ketat. Pemohon harus memiliki HK$30 juta (sekitar US$3,85 juta) dalam bentuk kripto. Aset mereka harus disimpan dalam cold wallet atau bursa terpercaya seperti Binance. Dengan kebijakan ini, Hong Kong memperjelas bahwa aset digital akan tetap ada dalam sistem keuangannya.
For the first time, the Hong Kong government recognizes Bitcoin and Ethereum as proof of assets for investment immigration applications. So far, two cases have been approved, one for Bitcoin and the other for Ethereum holders. Customers with crypto assets worth HKD 30 million…
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) February 8, 2025
Kebijakan Visa Baru Membuka Jalan untuk Tempat Tinggal yang Ramah Kripto
Kebijakan ini membantu investor kripto yang ingin membangun di Hong Kong memiliki jalan yang lebih jelas. Tidak seperti sebelumnya, ketika aset kripto terkadang dianggap terlalu spekulatif untuk digunakan sebagai bukti kekayaan dalam petisi imigrasi, Bitcoin dan Ethereum sekarang memiliki tempat dalam sistem legislatif Hong Kong.
Kandidat yang disetujui akan diberikan visa dua tahun awal setelah aplikasi mereka diterima. Sebelum akhirnya memenuhi syarat untuk mendapatkan izin tinggal permanen, visa ini dapat diperpanjang setiap 2-2-3 tahun. Satu pengecualian penting adalah pemerintah akan terus melacak kepemilikan aset selama periode ini untuk menjamin kepatuhan terhadap aturan investasi.
Hong Kong Menjadi Serius Tentang Kripto
Tindakan ini bukanlah satu-satunya indikasi bahwa Hong Kong menjadi lebih terbuka terhadap aset digital. Sebelumnya, menurut CNF, pada akhir Januari, Panthertrade dan YAX memperoleh lisensi yang dikeluarkan oleh Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC), oleh karena itu menambah daftar platform aset virtual yang disetujui secara resmi.
Lebih lanjut disarankan oleh Ketua Sub-komite Pengembangan Aset Virtual Web3 Hong Kong Wu Jiezhuang, adalah pertimbangan pemerintah untuk menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan keuangan kota. Hal ini sesuai dengan saran dari politisi Hong Kong Johnny Ng, yang mendorong percepatan penelitian cadangan Bitcoin untuk mendukung posisi ekonomi digital Hong Kong.
Hong Kong vs Negara Lain: Siapa yang Lebih Maju?
Tindakan Hong Kong mungkin lebih maju dibandingkan banyak negara lain. Mengenai legislasi, beberapa negara masih melihat aset kripto masih berada di area abu-abu. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, masih berupaya untuk mencapai perpaduan antara kontrol yang ketat dan inovasi industri di bidang ini. Sebaliknya, Hong Kong terlihat mengadopsi sikap yang lebih ramah.
Namun, masih ada kekhawatiran bahkan jika tindakan ini menciptakan kemungkinan besar bagi pemilik aset intelektual. Pasar kripto terkenal tidak stabil, oleh karena itu pemerintah Hong Kong mungkin akan terus mengubah kebijakannya agar sesuai dengan perkembangan pasar.
Menarik Pemegang Kripto Global, Tapi Berapa Biayanya?
Undang-undang Hong Kong dapat menjadi daya tarik yang luar biasa karena semakin banyak pemegang kripto yang mencari tempat tinggal yang cocok untuk aset digital mereka. Jika semuanya berjalan lancar, kota ini mungkin akan menjadi salah satu tujuan wisata utama bagi para penggemar kripto di seluruh dunia.
Namun, masih ada hambatan untuk melampauinya. Peraturan harus tetap jelas dan konsisten jika kita ingin mencegah ambiguitas di masa depan. Selain itu, kontrol yang cermat terhadap sumber daya yang digunakan dalam petisi imigrasi harus ketat untuk menghentikan praktik pencucian uang atau penyalahgunaan.