Harga Solana (SOL) Turun Meskipun Aktivitas Jaringannya Kuat

• Token Solana, SOL, menghadapi resistance di US$104, menyebabkan penurunan harga sebesar 9,8% hanya dalam waktu dua hari.

• Volume transaksi di Solana mencapai US$1 triliun, dengan lonjakan 30% sejak Desember 2023, menyoroti popularitas blockchain yang terus meningkat.

Token asli Solana, SOL, mengalami masa-masa sulit, dengan resistance di angka US$104 .SOL turun 9,8% hanya dalam dua hari, dari 30 Januari hingga 1 Februari, menandai upaya kelima yang sia-sia untuk menembus level resistance penting ini. Melihat cakrawala yang lebih panjang, SOL telah mengalami penurunan nilai sebesar 10,7% dalam 30 hari terakhir.

Rekor Aktivitas Jaringan

Perlu dicatat bahwa volume transaksi jaringan Solana mencapai US$1 triliun pada bulan Januari, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan yang mencengangkan ini menunjukkan peningkatan 30% dibandingkan Desember 2023, ketika volume transaksi mencapai US$738,8 milyar. Khususnya, aktivitas transaksi online mencapai level yang belum pernah terjadi sejak September 2022, dengan total US$1,55 triliun.

Selain itu, pada bulan Januari, jumlah alamat yang terdaftar diblockchain Solana melampaui 10 juta, menandai level tertinggi dalam beberapa bulan. Peningkatan ini penting karena merupakan yang terbesar yang dilaporkan sejak Mei 2022, ketika jumlah alamat mencapai puncaknya pada 11,72 juta. Angka-angka ini menunjukkan peningkatan minat dan keterlibatan dalam komunitas Solana.

Selain itu, beberapa data on-chain, seperti pengguna aktif harian dengan saldo dompet SOL, telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Solana juga membuat rekor harian baru untuk jumlah dompet yang digunakan untuk transaksi, dengan sekitar 750.000 pada hari Jumat lalu.

Lanskap dan Tantangan Kompetitif

Terlepas dari kemenangan baru-baru ini, SOL memiliki rintangan di depan. Level resistance di US$104 telah memicu minat karena memiliki kapitalisasi pasar yang sama dengan lawannya, Binance Coin (BNB). Namun, DeFiLlama melaporkan bahwa BNB Chain memiliki total valu locked (TVL) sebesar US$3,54 milyar, yang jauh lebih besar daripada Solana sebesar US$1,6 milyar.

Mengenai aplikasi terdesentralisasi (dApps), Solana berada di belakang BNB Chain. Dalam 30 hari, BNB Chain memiliki 3,3 juta alamat aktif yang terlibat dengan dApps, dibandingkan dengan 2,65 juta untuk Solana. Demikian pula, dApps BNB Chain menghasilkan volume 30 hari yang signifikan sebesar US$20,8 milyar, kontras dengan Solana yang hanya US$2,75 juta.

Ketertarikan baru-baru ini terhadap jaringan Solana berpusat pada airdrop Jupiter (JUP), yang memiliki valuasi pasar sebesar $800 juta. Agregator bursa terdesentralisasi Jupiter (DEX) diluncurkan dengan sukses, menangani jutaan transaksi tanpa insiden. Sejauh ini, lebih dari 438.000 alamat telah mengklaim airdrop JUP mereka, dengan 9.391 penerima menerima lebih dari 5.000 JUP, senilai US$3.000 dengan harga saat ini.

Prediksi Berani Arthur Hayes

Mantan CEO BitMEX dan influencer kripto Arthur Hayes baru-baru ini membuat perkiraan harga Solana (SOL) yang menarik. Dia percaya bahwa SOL dapat mengalami kenaikan yang luar biasa, mungkin karena kekhawatiran di industri perbankan AS. Hayes, yang terkenal dengan ramalannya yang tepat, memprediksi kerugian 40% pada saham New York Community Bancorp, mirip dengan peristiwa seputar krisis perbankan Maret 2023.

Mengingat prediksi Hayes sebelumnya yang berhasil memprediksi harga SOL, para investor sangat memperhatikan temuan terbarunya. Hayes telah menyuarakan keyakinannya saat SOL dihargai US$60, memprediksi relinya ke US$100, yang akhirnya terjadi.

Perlu dicatat, berbagai variabel mungkin berkontribusi terhadap kesulitan SOL. Suasana pasar, kondisi pasar kripto secara keseluruhan, dan opini investor terhadap token tersebut dapat berperan. Variabel makro ekonomi dan peristiwa berita juga dapat memengaruhi seluruh pasar kripto.