- Presiden Donald Trump akan menjadi tuan rumah KTT Kripto Gedung Putih yang pertama, yang akan menghadirkan para pemimpin industri dan pembuat kebijakan terkemuka untuk mendiskusikan regulasi dan inovasi aset digital.
- KTT yang dipimpin oleh pemodal ventura David Sacks ini akan menghadirkan para eksekutif kripto seperti Brian Armstrong, Sergey Nazarov, dan Vlad Tenev yang akan mendiskusikan kebijakan-kebijakan di masa depan.
Gedung Putih akan menjadi tuan rumah KTT Kripto pertama pada hari Jumat ini, dan spekulasi merajalela. Menghilangkan pajak capital gain untuk kripto yang berbasis di AS adalah salah satu masalah yang paling banyak dibahas. Jika tindakan ini terjadi, ini mungkin merupakan titik balik yang signifikan bagi pasar kripto Amerika.
Menuju Era Tanpa Pajak untuk Kripto?
Putra Presiden AS Donald Trump, Eric Trump, mengisyaratkan awal tahun ini yang mengejutkan dunia kripto. Dalam sebuah pernyataan, dia menyarankan bahwa aset digital, termasuk Bitcoin (BTC), Cardano (ADA), Algorand (ALGO), Ripple (XRP), Stellar (XLM), dan Hedera Hashgraph (HBAR), mungkin akan terbebas dari pajak capital gain.
Karena keuntungan kripto dapat dikenakan pajak hingga 30%, penghapusan pajak ini pasti akan mengubah ruang investasi aset digital secara fundamental.
Namun, ada beberapa kesulitan dengan konsep ini. Para kritikus bertanya-tanya apakah strategi seperti itu benar-benar dapat dilakukan tanpa mengorbankan kebijakan pajak secara umum atau menimbulkan celah hukum. Bagaimanapun, pajak telah lama menjadi salah satu cara utama pemerintah AS untuk menghasilkan dana. Jika rezim pajak nol untuk mata uang kripto benar-benar ada, efeknya mungkin akan sangat luas.
Kripto vs Bank: Alternatif yang Lebih Cepat atau Hanya Hype?
Eric Trump juga menggarisbawahi betapa lebih baiknya kripto dibandingkan sistem perbankan yang sudah mapan. Transaksi berbasis blockchain, dalam perspektifnya, memberikan kecepatan dan efisiensi yang jauh lebih cepat daripada layanan keuangan tradisional. Sementara itu, tidak semua orang merasa bahwa ini adalah pembenaran yang cukup untuk membebaskan aset digital dari pajak. Banyak yang masih mempertanyakan apakah kripto benar-benar dapat menyebabkan gejolak ekonomi baru atau benar-benar menggantikan sistem keuangan.
Sebaliknya, KTT Kripto menyediakan forum bagi beberapa eksekutif bisnis untuk berinteraksi dengan pemerintah Trump. Peserta penting dari konferensi ini diverifikasi sebagai Michael Saylor, Brian Armstrong, Sergey Nazarov, dan Vlad Tenev. Hal ini menunjukkan bahwa masa depan yang lebih megah untuk kontrol kripto AS sedang dikembangkan.
🚨NEW: More attendees are confirming attendance at Friday’s White House Crypto Summit.
Confirmations so far from:@saylor, @DavidFBailey, @matthuang, @jprichardson. https://t.co/mxupyxfWKh
— Eleanor Terrett (@EleanorTerrett) March 4, 2025
Amerika vs Dunia: Dominasi Baru dalam Perang Digital?
Ada konsep lain yang tidak kalah menarik bahkan ketika diskusi pajak masih dalam proses. Senator Cynthia Lummis telah menyarankan agar AS membeli Bitcoin untuk cadangan nasionalnya, menurut CNF. Ini adalah langkah taktik geopolitik dan juga taktik keuangan.
Kepemilikan Bitcoin yang besar, menurutnya, dapat menjadi pengungkit untuk mengubah daya saing dunia dari sektor persenjataan ke supremasi aset digital.
Jika hal ini terjadi, efeknya mungkin akan sangat signifikan. Dua negara yang sebelumnya telah memanfaatkan sumber daya digital dalam berbagai transaksi global – China dan Rusia – mungkin akan mengalami kesulitan besar dengan langkah AS ini. Bukan tidak mungkin kita akan memasuki fase baru dalam persaingan global di mana uang digital menjadi pusat perhatian dalam konflik ekonomi.
Di bawah Trump, Bagaimana Masa Depan Mata Uang Kripto?
KTT Kripto ini jelas bukan pertemuan biasa. Dengan banyaknya peserta yang hadir, pilihan yang dibuat sekarang dapat memberikan efek jangka panjang pada sektor aset digital. Sebenarnya, apakah pajak nol untuk mata uang kripto akan terwujud? Atau, apakah ini hanya taktik politik yang dimaksudkan untuk menarik dukungan komunitas kripto?
Kontrol aset digital di AS jelas berada di titik penting. Bukan tidak mungkin negara-negara lain akan mengadopsi strategi baru ini jika memang benar-benar dilakukan.