- eToro secara resmi mengajukan IPO AS, yang bertujuan untuk mendaftarkan saham di Nasdaq dengan simbol ticker “ETOR.”
- eToro bermitra dengan Goldman Sachs dan meningkatkan fitur dompet kripto global untuk pengguna Inggris dan UE.
Setelah tertunda sejak 2021, eToro akhirnya secara resmi mengajukan dokumen untuk penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat. Platform trading Israel ini berencana untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham Nasdaq dengan kode ticker “ETOR.” Langkah ini merupakan upaya berkelanjutan eToro untuk mengakses pasar publik, setelah sebelumnya membatalkan merger SPAC karena kondisi pasar yang buruk.
Meskipun butuh waktu yang cukup lama, waktunya sekarang terasa lebih masuk akal. Saat pasar mulai menghangat kembali dan antusiasme terhadap saham teknologi tumbuh kembali, eToro telah memilih untuk bergerak maju dengan strategi yang terlihat jauh lebih matang daripada upaya sebelumnya.
JUST IN: ETORO FILES FOR IPO ON NASDAQ, REVIVING PUBLIC LISTING PLANS AFTER 2021 DELAY.
Source: Whale Alert pic.twitter.com/yRI8XeSI2c
— Mario Nawfal’s Roundtable (@RoundtableSpace) March 25, 2025
Ambisi Besar, Didukung oleh Angka yang Lebih Besar
Pada awal Desember 2024, CNF melaporkan bahwa eToro telah menggandeng Goldman Sachs sebagai mitra utama dalam proses IPO ini. Bukan sembarang nama, Goldman Sachs dikenal memiliki rekam jejak yang kuat dalam membawa perusahaan teknologi ke bursa saham.
Valuasi yang ditargetkan juga cukup mencolok, yakni US$3,5 miliar. Perusahaan berharap proses IPO ini akan selesai dan sahamnya mulai diperdagangkan selambat-lambatnya pada pertengahan tahun 2025.
Tentu saja, target sebesar itu tidak bisa hanya mengandalkan semangat dan rasa percaya diri. Maka eToro juga melampirkan kinerja keuangan tahun 2024 yang mengejutkan banyak pihak. Pendapatan mereka melonjak tajam dari US$3,89 miliar menjadi US$12,64 miliar. Laba bersih juga meningkat, dari US$15,3 juta menjadi US$192,4 juta.
Lonjakan ini sebagian besar berasal dari aktivitas perdagangan kripto, yang menyumbang 96% dari total pendapatan. Jika diibaratkan, mereka seperti kedai kopi pinggir jalan yang tiba-tiba menjadi Starbucks dalam semalam-berkat antusiasme masyarakat terhadap aset digital.
Sebuah Gundukan Kecepatan di Jalan Menuju IPO
Namun, di balik pertumbuhan ini, ada beberapa catatan yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah masalah dengan regulator di AS. eToro setuju untuk membatasi aktivitas perdagangan kripto mereka di Amerika Serikat setelah melalui diskusi panjang dengan SEC. Mereka juga setuju untuk membayar denda sebesar US$1,5 juta untuk pelanggaran kepatuhan sebelumnya.
eToro Memperluas Fitur karena Pengguna Global Mendapatkan Lebih Banyak Fleksibilitas
Sementara regulator AS masih mengawasi dengan cermat, eToro memiliki kabar baik bagi penggunanya di belahan dunia lain. Pada 24 Maret 2025, mereka mengumumkan bahwa pengguna di Inggris dan Eropa sekarang dapat mentransfer aset kripto dari exchange atau dompet lain ke eToro Crypto Wallet.
Fitur ini tidak hanya memudahkan pengguna untuk memindahkan aset, tetapi juga membuka peluang untuk mengonversi kripto menjadi uang tunai.
Setelah itu, pengguna dapat langsung mengalokasikan dana tersebut ke saham, ETF, atau kelas aset lainnya dalam satu platform. Bagi mereka yang lelah harus membuka 3 aplikasi hanya untuk membeli dan menjual kripto dan saham, fitur ini seperti sebuah perubahan yang menyegarkan.
Belakangan ini, semakin banyak perusahaan teknologi yang merasa bahwa momen untuk go public kembali terbuka lebar. Dengan pasar yang mulai pulih dan investor yang kembali memburu saham-saham potensial, eToro tampaknya mencoba menangkap momentum yang sempat hilang tiga tahun lalu.