- Emirates NBD meluncurkan perdagangan kripto melalui Liv, yang memungkinkan pelanggan untuk memperdagangkan Bitcoin, Ethereum, Solana, XRP, dan Cardano dengan mitra berlisensi Aquanow dan Zodia Custody.
- Dubai memperkuat ekosistem kripto dengan layanan perdagangan ritel Emirates NBD, pengembangan Crypto Tower, dan peraturan baru untuk stablecoin dan paus kripto.
Dubai menjadi lebih serius dalam mengadopsi aset digital. Menurut Bloomberg, bank terbesar di kota ini, Emirates NBD, kini telah bermitra dengan Aquanow untuk menyediakan layanan kripto kepada pelanggan melalui bank digitalnya, Liv.
Pelanggan sekarang dapat membeli, menyimpan, dan menjual aset digital terkenal termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), XRP, dan Cardano (ADA). Dubai secara alami menjadi semakin dikenal sebagai pusat keuangan digital global karena semakin banyak bank besar yang memasuki dunia kripto.
Memperkuat Keamanan Kripto dengan Penitipan Aquanow dan Zodia
Aquanow, sebuah perusahaan yang berbasis di Kanada dan telah memiliki lisensi dari Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai (VARA), dipercaya sebagai mitra utama dalam infrastruktur aset digital untuk layanan ini.
Selain itu, Emirates NBD juga berinvestasi di Zodia Custody, penyedia layanan penyimpanan kripto yang akan menjamin perlindungan aset digital klien Liv. Emirates NBD tidak hanya mengikuti tren tetapi juga bekerja untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih aman dan dapat dipercaya melalui kemitraan ini.
Dubai Menjadi Lebih Ramah Terhadap Regulasi Kripto
Sementara itu, CNF melaporkan bahwa stablecoin USDC dan EURC Circle telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA).
Berkat peraturan ini, perusahaan keuangan yang bertempat di Dubai International Financial Centre (DIFC) sekarang dapat melakukan pembayaran dan mengelola aset digital, di antara penggunaan stablecoin lainnya. Keputusan ini membantu reputasi Dubai sebagai pusat inovasi keuangan berbasis blockchain menjadi lebih kuat.
Namun, peraturan Dubai lebih dari sekadar merampingkan penggunaan mata uang kripto. VARA juga bersiap-siap untuk menerapkan peraturan baru yang mengharuskan penyedia layanan aset digital untuk mengekspos nama-nama pemegang token utama atau “whale kripto.”
Peraturan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterbukaan dan memberikan pandangan yang lebih baik kepada investor tentang kepemilikan token yang digunakan di pasar. Meskipun berbagai kebijakan pendukung sudah dalam tahap pengembangan, peraturan baru ini diharapkan dapat mulai berlaku pada kuartal pertama 2025.
Crypto Tower: Pusat Futuristik untuk Inovasi Blockchain
Dubai baru-baru ini mengungkapkan niatnya untuk membangun “Crypto Tower” setinggi 17 lantai, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2027, seolah-olah keseriusannya di sektor ini belum cukup. Menara ini lebih dari sekadar konstruksi perkantoran biasa. Bangunan yang dapat disewakan seluas 150.000 kaki persegi ini akan menjadi pusat inovasi untuk proyek-proyek Web3 dan blockchain.
Selain menyediakan tempat bagi perusahaan kripto untuk beroperasi, Crypto Tower akan menggabungkan teknologi blockchain ke dalam sistem administrasinya.
Nantinya, penghuni gedung akan dapat menggunakan sistem otomatis berbagi sumber daya berbasis kontrak pintar, pemungutan suara secara on-chain untuk pengambilan keputusan, dan beberapa layanan berbasis blockchain lainnya. Ini adalah sebuah ekosistem yang ditujukan untuk membantu masa depan perbankan digital, bukan hanya sebuah gedung.
Dubai saat ini tidak hanya menjadi lokasi dengan pajak yang menarik, tetapi juga sebuah ekosistem yang secara progresif cocok untuk pertumbuhan mata uang kripto bagi para pemain industri dan investor. Masalahnya adalah apakah tindakan ini akan menginspirasi kota-kota lain untuk meniru model Dubai. Atau, apakah ini akan mempercepat adopsi aset digital secara global?