AD
AD
  • ECB mengkritik para pendukung Bitcoin karena melebih-lebihkan kapitalisasi pasar di masa depan dan berfokus terutama pada potensi investasinya daripada peran fungsionalnya sebagai aset ekonomi.
  • Terlepas dari sikap kritis ECB, tokoh-tokoh terkemuka seperti Cathie Wood dan Michael Saylor tetap optimis dengan potensi jangka panjang Bitcoin.

Prediksi harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini dari Bank Sentral Eropa (ECB) telah memicu diskusi di seluruh komunitas kripto. Sebuah makalah penelitian ECB, “Konsekuensi Distribusi Bitcoin,” merujuk pada potensi target harga BTC sebesar US$10 juta. Harga Bitcoin saat ini berkisar antara US$50.000 dan US$60.000.

Prediksi Harga Bitcoin Liar ECB

Namun, bank mencatat bahwa harga berapa pun, termasuk US$10 juta per BTC, dapat dianggap “sama masuk akalnya.” Meskipun demikian, ECB juga menekankan bahwa tidak ada harga Bitcoin yang memiliki “pembenaran ekonomi tertentu atau dasar yang diperhitungkan.”

Bank sentral mengkritik para promotor BTC karena berfokus pada potensinya sebagai investasi dengan keuntungan tinggi sementara mengabaikan perannya sebagai aset ekonomi fungsional. ECB menyatakan bahwa para pendukung Bitcoin telah secara signifikan melebih-lebihkan kapitalisasi pasar kripto unggulan di masa depan, lapor CNF. Pernyataan ini telah memicu perdebatan di antara para pendukung BTC.

Bank menunjukkan perbandingan yang tidak masuk akal dengan nilai total pasar emas dan ekuitas. Sebagai gambaran, menurut Asosiasi Pasar Modal Internasional, pasar obligasi global saja bernilai sekitar EUR 130 miliar.

Di tengah peringatan ECB, beberapa tokoh terkemuka telah bersuara lantang tentang potensi jangka panjang Bitcoin. Sebagai contoh, Cathie Wood dari Ark Invest dan Michael Saylor dari MicroStrategy telah menegaskan kembali proyeksi mereka bahwa Bitcoin akan mencapai US$1 juta pada tahun 2030.

Optimisme mereka berasal dari beberapa faktor, termasuk peluncuran ETF Bitcoin spot dan adopsi institusional BTC yang terus meningkat, menurut laporan CNF.

Namun, Tuur Demeester, seorang analis terkenal, menyuarakan kekhawatiran bahwa sikap kritis ECB dapat mengarah pada peraturan yang lebih ketat. Selain itu, hal ini bahkan dapat menyebabkan pelarangan Bitcoin di Uni Eropa. Menanggapi laporan tersebut, Demeester menyoroti bahwa pandangan negatif yang disajikan dalam makalah tersebut dapat menjadi pembenaran untuk pembatasan di masa depan.

Pandangan Analis tentang Harga BTC

Di tengah kontroversi ini, maksimalis Bitcoin Max Keiser tetap teguh pada prediksinya bahwa harga BTC akan melonjak hingga US$220.000. Analis Wall Street juga telah mempertimbangkannya, menunjukkan bahwa Bitcoin dapat mencapai setidaknya US$100.000 selama siklus kenaikan saat ini, menurut laporan CNF. Sebelumnya, Robert Kiyosaki dan Anthony Pompliano juga memberikan prediksi yang serupa.

Pada saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan pada US$68.335,12, turun 0.13% pada hari Senin, 21 Oktober. Sebaliknya, volume perdagangan BTC telah melonjak 96,33% menjadi US$27,01 miliar dalam 24 jam terakhir. Lonjakan ini sebagian didorong oleh kegembiraan seputar “Uptober.”

Sementara itu, analis kripto Michael van de Poppe menyatakan optimisme tentang Bitcoin. Dia berkomentar, “Saya pikir kita berada di ujung tanduk untuk membuat level tertinggi sepanjang masa baru. Entah itu bulan ini atau bulan depan, saya tidak tahu, tetapi pasar bullish ada di sini.”

Dia lebih lanjut mengindikasikan bahwa dia akan mengambil keuntungan dari potensi penurunan harga untuk meningkatkan posisinya.

Di tengah pergerakan harga yang stagnan, posisi short senilai US$20,83 juta dilikuidasi dalam 24 jam, menurut Coinglass. Ini menunjukkan bahwa trader short membeli kembali posisi BTC mereka untuk mengurangi kerugian karena harga tetap stabil. Tekanan beli jangka pendek dapat mendorong harga BTC ke atas, namun, kemunduran akan terjadi karena para trader ini melepas kepemilikannya untuk menurunkan pasar.

Bhushan adalah penggemar FinTech dengan bakat yang kuat untuk memahami pasar keuangan. Ketertarikannya pada ekonomi dan keuangan telah membawanya untuk menjelajahi pasar Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency yang sedang berkembang. Dia memegang gelar Sarjana Teknologi di bidang Teknik Elektro, Elektronika, dan Komunikasi. Dia terus terlibat dalam proses pembelajaran dan tetap termotivasi dengan berbagi pengetahuan yang diperolehnya. Di waktu luangnya, ia senang membaca novel fiksi thriller dan sesekali mengeksplorasi keterampilan kulinernya.

Exit mobile version