AD
AD
  • Survei terbaru yang dilakukan oleh Binance Charity mengungkapkan adanya peningkatan donasi digital.
  • Para responden mengungkapkan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah hal yang tidak bisa ditawar, oleh karena itu mereka tertarik untuk berdonasi secara digital.

Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Binance charity, badan amal dari bursa Binance, donasi digital mengambil alih ekosistem amal. Donasi untuk organisasi amal biasanya dilakukan dengan cara tradisional, dengan donatur biasanya mengirimkan dana melalui bank tradisional atau dalam mata uang fiat.

Namun, perkembangan baru ini menyoroti pergeseran yang signifikan dalam pendekatan massa terhadap donasi dan penggalangan dana. Operasi yang dilakukan untuk memperingati Hari Amal Internasional ini melibatkan 1126 peserta. Para peserta ini termasuk pengguna bursa Binance, bersama dengan tokoh-tokoh eksternal lainnya.

perlu dicatat bahwa donasi tradisional, melalui metode seperti uang tunai, cek, dan kartu kredit, masih banyak digunakan oleh para donatur. Secara khusus, 43% peserta survei menyatakan bahwa donasi tradisional adalah metode yang mereka sukai untuk menggalang dana.

Namun, 32% responden tampaknya lebih memilih jalur digital. Meskipun minat terhadap donasi tradisional masih melebihi donasi digital, metrik mengungkapkan bahwa permintaan untuk donasi berbasis blockchain meningkat dengan kecepatan yang patut dipuji.

Industri mata uang kripto hadir dengan kompleksitasnya sendiri, sehingga banyak orang yang cenderung bosan dengan donasi digital. Survei ini memperkuat pendapat ini, dengan mengungkapkan bahwa sejumlah donasi dan proyek filantropi berbasis kripto sudah berjalan.

Menariknya, 71% responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan mata uang kripto untuk mendanai kegiatan amal. Di sisi lain, 29% menyatakan bahwa mereka telah membuka pintu untuk mata uang digital sebagai metode untuk menyumbang ke organisasi amal.

Survei Amal Binance: Responden memberikan lebih banyak dana untuk pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan

Umpan balik ini menunjukkan bahwa mata uang digital siap untuk mendapatkan lebih banyak daya tarik dalam ruang filantropi dalam jangka panjang. Survei ini juga meminta responden untuk membagikan pemikiran mereka tentang meningkatnya tingkat adopsi mata uang digital dalam ekosistem amal dan filantropi. Tanggapan yang diberikan berkisar dari transparansi hingga terjangkau, serta akuntabilitas.

37% responden memuji blockchain karena sifatnya yang transparan, sementara 32% memuji teknologi ini karena kemampuannya untuk tetap terjangkau dan hemat biaya. 28% juga mengakui kemampuan blockchain untuk memverifikasi dan melacak donasi dari donatur ke penerima.

Beberapa faktor terpenting yang memengaruhi keputusan orang untuk beralih ke amal digital, menurut survei tersebut, termasuk transparansi dan akuntabilitas. 27% responden menyatakan bahwa faktor-faktor ini tidak dapat dinegosiasikan.

Selain itu, survei tersebut juga mengungkapkan bahwa masyarakat sangat memperhatikan sektor-sektor yang mereka minati untuk didanai: Bantuan kemanusiaan, pendidikan, dan kesehatan adalah beberapa sektor yang cenderung menjadi tujuan utama para responden untuk menyalurkan dana mereka.

Secara konklusif, survei ini menemukan bahwa tingkat keterlibatan masyarakat dalam kegiatan amal terbagi menjadi dua kelompok. Sebanyak 51% menyatakan bahwa kontribusi mereka adalah ketersediaan waktu dan sumber daya. Sementara itu, 20% peserta menyatakan bahwa mereka berkomitmen terhadap filantropi, dan selalu berusaha untuk memberikan dampak.

Olivia Brooke telah menulis tentang mata uang kripto sejak tahun 2018. Saat ini ia sangat tertarik dengan NFT dan tetap berkomitmen untuk belajar dan menulis tentang industri mata uang kripto yang lebih luas. Olivia memiliki gelar Master di bidang Ekonomi, yang telah memberinya latar belakang analitis yang kuat untuk mempelajari lebih dalam tentang implikasi ekonomi dan aspek keuangan dari dunia mata uang kripto. Keahlian dan minatnya pada subjek ini menjadikannya sumber daya yang berharga untuk memahami lanskap dinamis aset digital dan teknologi blockchain.

Exit mobile version