- Lebih dari halving nasabah Deutsche Bank memandang Bitcoin sebagai aset yang signifikan, dengan pergeseran persepsi terhadap kripto.
- Di tengah berbagai prediksi, peristiwa halving Bitcoin yang akan datang dan minat institusional memicu perdebatan tentang potensi lonjakan harganya.
Sebagai entitas terkemuka dalam indeks pasar saham DAX, Deutsche Bank telah menyoroti potensi transformatif mata uang digital dalam membentuk sistem pembayaran di masa depan. Riset Deutsche Bank menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin menjadi mata uang digital yang setara dengan emas di abad ke-21.
Sebuah survei terbaru dari bank ini menunjukkan bahwa 52% dari 3.600 partisipan melihat Bitcoin dan kripto lainnya sangat penting untuk transaksi keuangan di masa depan.
Diuraikan dalam video YouTube CNF, survei ini menunjukkan pergeseran penting dari tahun sebelumnya, di mana kurang dari 40% yang memandang kripto secara positif. Terlepas dari optimisme ini, kehati-hatian tetap ada; hanya 10% yang memperkirakan Bitcoin akan melampaui US$75.000 pada akhir tahun ini, sementara sepertiganya memperkirakan penurunan di bawah US$20.000.
Sikap hati-hati ini kontras dengan meningkatnya minat institusional dan persetujuan AS terhadap ETF Bitcoin spot, yang menyoroti lanskap pasar yang kompleks.
Analis vs Volatilitas Pasar: Pandangan yang Berbeda tentang Lintasan Bitcoin
Para analis tidak terlalu pesimis dengan penurunan harga yang signifikan, dengan mengutip halving Bitcoin yang akan datang dan peningkatan arus masuk pasar sebagai pendorong pertumbuhan yang potensial.
Peristiwa halving ini, yang sangat penting untuk siklus hidup Bitcoin, secara historis mendahului kenaikan harga. Sebaliknya, Arthur Hayes dari BitMEX memprediksi volatilitas jangka pendek yang dipengaruhi oleh halving dan kebijakan fiskal AS, seperti yang dijelaskan dalam laporan CNF.
Dalam sebuah artikel ekstensif yang diterbitkan kemarin, Arthur Hayes menyajikan sudut pandang yang kontras. Hayes berpendapat bahwa halving pada awalnya dapat menyebabkan penurunan harga Bitcoin, menantang keyakinan yang dipegang secara umum tentang dampak menguntungkannya.
Analisisnya yang komprehensif meluas ke pengaruh kebijakan moneter AS terhadap pasar kripto. Ia berpendapat bahwa kebijakan-kebijakan ini, yang terkait dengan peristiwa halving, dapat memicu kemerosotan pasar jangka pendek. Meskipun demikian, sentimen bullish jangka panjang tetap kuat di antara banyak investor.
Dapatkah Harga Mencapai US$80.000 Sebelum Halving?
Saat komunitas kripto mengantisipasi halving Bitcoin yang akan datang, spekulasi berlimpah mengenai apakah Bitcoin dapat mencapai tonggak sejarah US$80.000. Target harga ini bukan hanya angka spekulatif, tetapi juga merupakan tolok ukur untuk menilai penerimaan dan ketahanan Bitcoin yang terus meningkat dalam menghadapi dinamika pasar dan lanskap regulasi.
Pendapat para analis bervariasi, dengan beberapa mengutip investasi institusional, meningkatnya penerimaan kripto dalam keuangan arus utama, dan terbatasnya pasokan karena halving-nya sebagai faktor kunci yang berpotensi mendorong harga Bitcoin naik.
Harga perdagangan BTC saat ini di US$70.174, dengan kenaikan 5,60% baru-baru ini, menunjukkan bahwa pasar tertatih-tatih di tepi perubahan yang signifikan. Harga ini, yang mendekati angka US$80.000, sangat penting dalam menilai ketahanan Bitcoin terhadap pergeseran pasar dan perkembangan kebijakan, serta potensinya untuk mempertahankan kenaikannya sebagai aset keuangan global utama.
Peristiwa halving yang akan datang dapat mendorong kenaikannya ke valuasi tinggi ini atau menguji sentimen pasar positif yang ada.