- CLS Global mengaku bersalah melakukan wash trading di Uniswap, menghadapi denda dan pembatasan bisnis.
- Ripple bermitra dengan DIFC Innovation Hub untuk mendorong adopsi blockchain di UEA dan mendorong inovasi.
Penyedia likuiditas kripto yang berbasis di Dubai, CLS Global, baru-baru ini setuju untuk mengajukan pengakuan bersalah atas tuduhan manipulasi pasar terkait “wash trading” pada platform Uniswap.
Tindakan ini sesuai dengan penyelidikan FBI yang disebut “Operation Token Mirrors,” yang dimaksudkan untuk mengekspos manipulasi pasar kripto. FBI mengembangkan koin fiktif yang disebut NexFundAI sebagai bagian dari penyelidikan untuk mendorong perilaku perdagangan ilegal dan mengungkapkan manipulasi.
🚨JUST IN: CLS GLOBAL, A DUBAI-BASED CRYPTO MARKET MAKER, AGREES TO PLEAD GUILTY TO WASH TRADING CHARGES ON UNISWAP
— BSCN Headlines (@BSCNheadlines) January 22, 2025
Penumpasan Perdagangan Ilegal Mengekspos Taktik Pasar yang Manipulatif
CLS Global ditemukan selama penyelidikan telah memperdagangkan token NexFundAI di blockchain Ethereum menggunakan metode yang dimaksudkan untuk meningkatkan volume dan harganya secara artifisial.
Dikenal sebagai “wash trading,” ini adalah proses di mana perusahaan memperdagangkan aset dengan dirinya sendiri untuk memproyeksikan permintaan pasar yang kuat. Oleh karena itu, perusahaan ini tidak hanya tunduk pada tindakan hukum tetapi juga bertanggung jawab atas denda US$428.059.
Selain itu, CLS Global dilarang terlibat dalam platform perdagangan kripto yang melayani investor Amerika, yang harus memberikan sertifikasi tahunan untuk menjamin operasi perusahaannya tetap bersih.
Tindakan keras ini mengingatkan kita pada meningkatnya kritik yang ditujukan pada manipulasi pasar aset digital. Terutama mengingat ekspansi industri yang eksplosif, penegakan hukum seperti itu berusaha untuk menjamin bahwa pasar kripto tetap adil dan terbuka.
Di sisi lain, seperti yang kami laporkan sebelumnya, Ripple telah bekerja sama dengan DIFC Innovation Hub untuk mempercepat penerimaan blockchain di UEA dan mendorong inovasi melalui kolaborasi.
Kemitraan ini bertujuan untuk menghubungkan generasi pengembang berikutnya dengan ekosistem inovasi terbesar di daerah tersebut, yang terdiri dari lebih dari 1.000 perusahaan rintisan teknologi tahap awal, laboratorium digital, perusahaan modal ventura, pihak berwenang, dan universitas.