- Pakistan menunjuk Changpeng Zhao sebagai Penasihat Strategis untuk memperkuat regulasi dan ekosistem kripto nasional.
- Masuknya CZ dinilai membawa peluang dan risiko, terutama soal transparansi, ekspektasi pasar, dan pengelolaan infrastruktur kripto.
Pakistan baru saja membuat gebrakan yang tak biasa dengan menunjuk pendiri Binance Changpeng Zhao (CZ) sebagai Penasihat Strategis untuk Pakistan Crypto Council (PCC).
Langkah ini diumumkan usai pertemuan Zhao dengan para pejabat tinggi pemerintah, termasuk Menteri Keuangan yang juga Ketua PCC, Gubernur Bank Negara Pakistan, hingga Sekretaris Federal untuk Hukum dan IT. Bahkan, Zhao sempat duduk satu meja dengan Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri.
Tujuan utamanya adalah menggandeng CZ sebagai otak di balik strategi adopsi kripto Pakistan, mulai dari regulasi, infrastruktur, hingga edukasi publik. Pemerintah ingin membangun ekosistem aset digital yang bisa bersaing secara global, tapi tetap sesuai dengan aturan main lokal. Sebuah mimpi besar, apalagi di tengah iklim ekonomi yang sedang panas-dingin.
JUST IN: 🇵🇰 Pakistan appoints Binance founder CZ as strategic crypto advisor.
— Watcher.Guru (@WatcherGuru) April 7, 2025
Pakistan Manfaatkan Listrik Berlebih dan Bonus Demografi untuk Tarik Investor
Tapi tunggu dulu, ini bukan hanya tentang kursi penasihat. Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa Pakistan juga tengah menjajaki opsi penambangan Bitcoin.
Negara ini punya kelebihan pasokan listrik dan untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah mempertimbangkan tarif listrik khusus demi menarik para penambang kripto global. Bisa dibilang, mereka mencoba mengubah kelebihan energi jadi cuan digital.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Bilal Bin Saqib, CEO PCC, yang pada 20 Maret 2025 mengungkapkan rencana penyusunan kerangka hukum untuk perdagangan aset digital. Tujuannya adalah untuk menarik investasi asing dan mengembangkan regulasi yang ramah investor.
Dengan 60% penduduknya berusia di bawah 30 tahun, Pakistan percaya diri menyebut dirinya sebagai pasar muda dengan biaya rendah dan potensi pertumbuhan yang tinggi. Gak heran mereka sekarang mulai lirik pemain besar seperti CZ.
Masuknya Changpeng Zhao Bisa Jadi Solusi atau Justru Tantangan Baru
Namun demikian, Changpeng Zhao sendiri bukan tanpa kontroversi. Dalam laporan sebelumnya yang disorot oleh CNF, ia sempat mengkritik proses pencatatan token di Binance.
Menurutnya, sistem tersebut “rusak” karena jeda waktu antara pengumuman dan pencatatan justru membuat harga token melonjak liar. Di dunia nyata, ini seperti memberi tahu semua orang soal diskon besar-besaran tapi tidak membuka tokonya—pada akhirnya, ekspektasi keburu meledak sebelum pintu benar-benar dibuka.
Beberapa analis menilai bahwa efek seperti itu bisa berbalik arah. Token yang baru dicatat memang sering mengalami lonjakan awal, tapi banyak juga yang kemudian turun drastis karena valuasi yang ketinggian dan likuiditas berlebih.
Dalam konteks ini, masuknya CZ ke dalam lingkaran strategi Pakistan bisa menjadi pedang bermata dua, yakni memberi wawasan mendalam, tapi juga membawa risiko jika ekspektasi pasar tidak dikelola dengan bijak.
Keputusan Pakistan merangkul CZ bisa dibilang cukup berani. Negara ini tidak hanya ingin menjadi pengguna kripto, tetapi juga pemain penting dalam pembangunan ekosistemnya. Mereka tak lagi puas menjadi penonton. Namun tantangannya tetap besar—dari kesiapan regulasi, stabilitas ekonomi, hingga edukasi publik yang belum merata.