- Chainlink Labs telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan global dalam hal tokenisasi aset dunia nyata, termasuk HSBC, yang meluncurkan platform berbasis blockchain untuk emas yang ditokenisasi.
- Chainlink Labs juga bekerja sama dengan Swift, Bank ANZ Australia, DTCC Amerika, dan banyak lainnya, dan perusahaan ini memprediksi bahwa tahun ini akan menjadi tahunnya adopsi utama.
Tokenisasi adalah segmen aset digital dan blockchain yang tumbuh paling cepat karena lebih banyak perusahaan tradisional yang berusaha mendigitalkan aset mereka dan menargetkan audiens global. Chainlink Labs telah menjadi inti dari gerakan ini, dan perusahaan mengatakan bahwa ini adalah tahun untuk adopsi massal.
Pada konferensi tahunan Sibos yang diselenggarakan oleh SWIFT, tim Chainlink Labs memulai percakapan dengan beberapa perusahaan keuangan terbesar di dunia, dan pesannya jelas, “Industri ini siap untuk tokenisasi.”
Diadakan di Toronto pada bulan September tahun lalu, acara ini mempertemukan para pemimpin global, termasuk CEO Bank of America Brian Moynihan dan Dave McKay dari Royal Bank of Canada.
“The industry is ready for tokenization.”
At Sibos 2023, Chainlink Labs team members met with world-leading financial institutions. One insight from talking with industry leaders was that the financial system is ready for tokenization.
Since the September event, there have… pic.twitter.com/96gsymRUpR
— Chainlink (@chainlink) January 24, 2024
Sejak acara tersebut, beberapa pemain keuangan paling terkemuka di dunia telah mendorong ikrar tokenisasi ini. Salah satunya adalah HSBC, bank terbesar di Eropa, yang meluncurkan platform perdagangan emas fisik yang ditokenisasi pada bulan Desember.
Meskipun tokenisasi emas bukanlah hal baru, HSBC adalah pemain terbesar yang bergabung dengan gerakan ini, dan menurut para ahli, ini bisa menjadi momen penting bagi industri emas senilai US$13 triliun.
HSBC telah menjadi salah satu sekutu industri kripto yang paling menonjol dan meluncurkan layanan penyimpanan aset digital.
Chainlink: Saatnya untuk Tokenisasi
Bukan hanya HSBC yang mendorong tokenisasi aset fisik. Six Digital Exchange, anak perusahaan perdagangan aset digital dari bursa saham terbesar di Swiss, memfasilitasi obligasi digital pertama untuk bank-bank Swiss dengan menggunakan franc digital grosir yang nyata pada platform DLT yang teregulasi sebulan yang lalu.
Revolusi tokenisasi telah tiba, bahkan para regulator pun mulai menyadari realitas baru ini. Inggris telah menerbitkan peraturan yang menargetkan sektor ini, yang mengizinkan dana investasi di negara tersebut untuk melakukan tokenisasi aset. Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan pusat keuangan global lainnya juga sedang menyusun peraturan untuk sektor ini.
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mencatatkan sejarah bulan ini dengan meluncurkan ETF Bitcoin spot pertama di dunia, bersama sepuluh perusahaan lainnya. CEO Larry Fink baru-baru ini menyatakan bahwa ini hanyalah sebuah permulaan dan bahwa peluang terbesar ada pada tokenisasi.
“ETF adalah langkah pertama dalam revolusi teknologi di pasar keuangan. Langkah kedua adalah tokenisasi setiap aset keuangan,” ujar Fink kepada CNBC.
Mengomentari gelombang terbaru ini, Kepala Pasar Modal di Chainlink Labs, Thomas Trepanier, mencatat:
Industri ini siap untuk tokenisasi. Mereka juga mengakui fakta bahwa CCIP adalah cara paling aman untuk memindahkan aset mereka dari Web2 ke Web3.
Sementara itu, LINK diperdagangkan pada US$13,88, turun 2,75% dalam satu hari terakhir di tengah gelombang merah yang lebih luas di pasar kripto.