- CEO CryptoQuant Ki Young Ju yakin Bitcoin tidak akan memasuki pasar bearish pada tahun 2025, bahkan dengan koreksi 30% dari puncaknya.
- Adopsi institusional dan arus masuk ETF mendukung siklus kenaikan Bitcoin yang sedang berlangsung, sementara kekuatan altcoin mengisyaratkan potensi pergeseran dinamika pasar.
Pasar kripto terus menarik perhatian tahun ini, terutama dengan perdebatan mengenai apakah Bitcoin akan memasuki fase bearish atau tetap berada dalam siklus bullish.
CEO CryptoQuant Ki Young Ju melihat dengan agak optimis. Menurutnya, meskipun ada kemungkinan penurunan hingga 30% dari level tertinggi sepanjang masa (ATH), hal itu tidak serta merta menyiratkan akhir dari tren bullish yang ada. Lalu apa yang diyakini orang lain?
Bitcoin Bisa Tetap Bullish Meski Ada Koreksi
Ki Young Ju menggarisbawahi bahwa dalam siklus sebelumnya, Bitcoin tetap berada dalam tren naik sambil menghadapi penurunan yang cukup tajam. Jika Bitcoin mencapai ATH US$110.000 dan kemudian turun menjadi US$77.000, misalnya, Bitcoin masih sesuai dengan tren historis. Dengan kata lain, koreksi yang parah bukanlah peringatan yang jelas bahwa pasar akan berbalik arah.
Dukungan untuk pandangan ini juga datang dari beberapa faktor lain, seperti meningkatnya minat institusi terhadap Bitcoin. Harga aset digital ini telah meningkat berkat aliran modal masuk dari dana yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ETF Bitcoin.
Indikasi Awal Musim Altcoin?
Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa banyak faktor yang menunjukkan kemungkinan munculnya musim altcoin. ETF altcoin, pertumbuhan Ethereum, dan distribusi aset dari FTX adalah bukti yang kuat.
Selain itu, yang mendukung teori bahwa altcoin akan segera memasuki fase penguatan adalah pembelian yang dilakukan oleh tim Trump dan tren siklus sebelumnya.
Selain itu, yang menunjukkan kekuatan yang cukup konstan adalah Ethereum (ETH), XRP, dan Binance Coin (BNB). Jika kecenderungan ini terus berlanjut, dominasi Bitcoin dapat sedikit menurun, membuka jalan untuk kembalinya pasar altcoin yang signifikan.
Perkiraan Harga Bitcoin dari Para Analis
Yang juga menginspirasi Bitcoin adalah para pemimpin industri dan analis. Misalnya, Trust SkyBridge Crypto Industry & Digital Economy ETF memperkirakan Bitcoin dapat mencapai US$200.000 pada tahun 2025. Niat pemerintah Trump untuk memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan strategis AS dan penerimaan institusional yang terus meningkat menjadi dasar prognosis ini.
Anthony Scaramucci lebih lanjut mengamati bahwa selama tahun 2024, kinerja ETF yang ia awasi telah melonjak sebesar 74%. Sebagian besar dari investasi dalam bisnis yang terkait erat dengan ekosistem Bitcoin, seperti MicroStrategy dan Coinbase, keuntungan ini dihasilkan.
CEO Blockstream menggarisbawahi bahwa pasar bullish BTC saat ini masih berada di fase awal. Dia mengklaim bahwa meningkatnya minat investor ritel dan uang yang mengalir ke ETF Bitcoin menunjukkan bahwa tren naik masih jauh dari selesai.
Dari perspektif lain, Alex Thorn dari Galaxy Digital memperkirakan bahwa harga BTC dapat melebihi US$150.000 pada paruh pertama tahun 2025, bahkan berpotensi mencapai US$185.000 pada akhir tahun.
Di bawah pemerintahan Trump, peraturan mengenai aset digital seharusnya lebih longgar, sehingga menciptakan peluang bagi lebih banyak investor institusional untuk masuk ke pasar.
Ki Young Ju mengklaim bahwa ada alasan kuat untuk mempertimbangkan tren bearish jika harga Bitcoin turun di bawah US$57.000. Hal ini mengacu pada pola di masa lalu, di mana level ini merupakan titik krusial dalam menentukan arah pasar selanjutnya.
Saat berita ini ditulis, BTC diperdagangkan di kisaran US$97.139,84, naik 0,81% dalam 24 jam terakhir dan 0,87% dalam 7 hari terakhir.