AD
AD
  • Negara-negara BRICS, Cina dan Arab Saudi telah menandatangani perjanjian pertukaran mata uang untuk mematahkan hegemoni Dolar AS.
  • Bitcoin mendapatkan daya tarik sebagai alternatif yang layak dalam perlombaan untuk menggantikan Dolar.

Dalam beberapa tahun terakhir, ekosistem ekonomi global telah menyaksikan pergeseran besar karena negara-negara berkembang menantang dominasi Dolar Amerika Serikat dalam perdagangan internasional. Di antara para pemimpin gerakan ini adalah Cina dan Arab Saudi, pemain kunci dalam aliansi BRICS, yang juga mencakup Brasil, Rusia, Afrika Selatan dan India.

Ekspansi BRICS dan Pergeseran Geopolitik

Tahun ini, pengelompokan BRICS mengalami transisi substansial, dengan rencana ekspansi lima negara dan upaya untuk memperkuat mata uang lokal. Keikutsertaan Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Iran dan Ethiopia, menekankan tekad blok ini untuk melakukan diversifikasi dari dolar AS.

Perkembangan utama adalah perjanjian pertukaran mata uang yang penting antara Arab Saudi dan Cina, senilai  $6,93 milyar, yang dilakukan sepenuhnya dalam mata uang Cina, Yuan. Langkah ini mempercepat penerimaan Arab Saudi terhadap mata uang lokal BRICS, mengurangi ketergantungannya pada dolar AS. Implikasi geopolitik dari pergeseran ini sangat besar, karena hal ini menantang keberpihakan tradisional Arab Saudi kepada Amerika Serikat.

Seperti yang disoroti dalam laporan sebelumnya yang diterbitkan oleh Crypto News Flash, Sergey Glazyev, mantan Penasihat Presiden Rusia, mengungkapkan bahwa BRICS secara aktif bekerja untuk mengembangkan mata uang bersama untuk menggantikan dolar. Langkah ambisius ini menekankan komitmen aliansi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan meningkatkan peran mata uang lokal dalam perdagangan global.

Ketika Cina dan Arab Saudi memimpin upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, ada pertanyaan yang berkembang tentang apakah Bitcoin adalah batas berikutnya dalam paradigma keuangan yang sedang berkembang ini.

Khususnya, Bitcoin yang sering dipuji sebagai “emas digital”, memiliki fitur-fitur seperti suplai yang terbatas, desentralisasi, dan transaksi tanpa batas. Daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan fluktuasi mata uang fiat telah berkembang, terutama setelah ketidakpastian ekonomi.

Kemunculan Bitcoin dalam Lanskap Keuangan Global

Performa Bitcoin baru-baru ini telah melampaui aset-aset tradisional, dengan harga yang melonjak hingga US$43.323 dan kapitalisasi pasar yang melebihi US$847 milyar, pada saat artikel ini ditulis. Adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador juga telah menjadi preseden, mempengaruhi investor untuk mempertimbangkan aset digital sebagai alternatif dari instrumen keuangan konvensional.

Ketika BRICS memajukan agenda dedolarisasi, peran Bitcoin menjadi semakin relevan. Pasokan kripto yang terbatas dan daya tariknya sebagai penyimpan nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global memposisikannya sebagai alternatif potensial untuk instrumen keuangan tradisional.

Meningkatnya minat terhadap Bitcoin, yang tercermin dari kinerjanya yang mengungguli obligasi pemerintah, indeks saham, dan logam mulia, menunjukkan adanya pergeseran sentimen investor.

Dengan lebih dari 15 juta unit Bitcoin yang dipegang oleh investor jangka panjang, status Bitcoin sebagai aset digital dan penyimpan nilaisemakin terkenal. Pada saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin telah melonjak 3,46% menjadi  $44,120.41, bukti dari bangkitnya sentimen bullish.

Apakah Bitcoin akan menjadi pemain terkemuka di era pasca-dolar masih belum pasti, tetapi daya tariknya yang terus meningkat menunjukkan bahwa industri kripto berkembang seiring dengan pergeseran geopolitik dan ekonomi. KTT BRICS 2024 menjanjikan sebuah peristiwa penting, yang menjelaskan upaya aliansi ini untuk membentuk kembali sistem keuangan internasional.

Godfrey Benjamin adalah seorang jurnalis kripto berpengalaman yang tujuan utamanya adalah mengedukasi semua orang tentang prospek Web 3.0. Kecintaannya pada kripto dipicu saat ia menjadi mantan bankir ketika ia menyadari keuntungan yang jelas dari uang terdesentralisasi dibandingkan pembayaran tradisional.

Exit mobile version