- Para penambang Bitcoin menjual BTC senilai US$8,2 milyar di tengah persetujuan ETF baru-baru ini, yang mengindikasikan potensi sentimen bearish.
- Ada penurunan permintaan ETF minggu ini, dengan hanya 4.680 BTC yang diperoleh dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang mencapai 17.480 BTC.
Menyusul legalisasi ETF Bitcoin baru-baru ini, para penambang Bitcoin telah melakukan aksi jual yang signifikan, mentransfer 700.000 BTC ke bursa Over-the-Counter (OTC), menurut Cryptoquant. Transfer senilai US$35 milyar telah menyebabkan beberapa pelaku pasar di X berhenti sejenak dan mempertimbangkan alasan di balik pergeseran skala besar ini .
Alamat OTC biasanya terhubung dengan penambang, tetapi mereka juga dapat menguntungkan pemegang signifikan lainnya yang dikenal sebagai “whale,” seperti yang dijelaskan oleh Ki Young Ju, CEO Cryptoquant. Dengan para penambang yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga Bitcoin sebesar 28% dari bulan sebelumnya, tren ini menunjukkan kemungkinan pergeseran sentimen.
Harga Bitcoin telah meningkat secara signifikan selama tiga tahun terakhir, mencapai puncaknya pada US$52.985 pada 20 Februari, yang sesuai dengan margin keuntungan para penambang. Namun pada minggu-minggu berikutnya, semakin sulit untuk mempertahankan momentum, dan kekhawatiran muncul ketika harga Bitcoin jatuh ke level terendah mingguan US$50.664 pada 21 Februari.
Paraanalis menyalahkan volatilitas baru-baru ini pada data on-chain yang menunjukkan para penambang menjual Bitcoin senilai US$8,2 milyar dalam 30 hari terakhir sebagai akibat dari aksi ambil untung. Mengingat bahwa para penambang mengontrol sekitar 10% dari seluruh pasokan sirkulasi, aksi jual yang sangat besar ini mengindikasikan kemungkinan suasana pesimis di antara sejumlah besar pemangku kepentingan.
Arus Masuk ETF Tersandung, Menambah Tekanan pada Reli Harga Bitcoin
Lonjakan harga Bitcoin selama paruh pertama bulan Februari secara langsung terkait dengan arus masuk yang belum pernah terjadi sebelumnya ke ETF Bitcoin. Sementara itu, hambatan untuk kenaikan yang diharapkan telah dihasilkan oleh penurunan permintaan ETF minggu ini, dan para penambang meningkatkan penjualan mereka sebelum peristiwa halving yang akan datang.
Diagram alir on-chain TheBlock menunjukkan bahwa kecenderungan pembelian ETF Bitcoin telah menurun sebesar 73%, dengan hanya 4.680 BTC yang diperoleh antara 19 Februari dan 22 Februari, dibandingkan dengan 17.480 BTC yang diakumulasikan minggu sebelumnya.
Penurunan permintaan ETF dan aksi jual oleh para penambang telah memperlambat kenaikan Bitcoin menuju level tertinggi baru di atas US$60.000. Hal ini sesuai dengan perkiraan positif.
Prediksi Harga: Menelusuri Level Support Utama
Dengan menurunnya permintaan ETF dan para penambang menjual lebih banyak kepemilikan mereka, para analis memperkirakan bahwa jika batas psikologis US$50.000 ditembus, Bitcoin dapat menemukan support di US$48.500.
Prediksi ini mendapatkan dukungan dari indikator teknikal Bollinger Band, yang mengidentifikasi Simple Moving Average (SMA) 20 hari di US$48.560 sebagai level support kritis. Hal ini menjadi sangat penting untuk menghentikan spiral penurunan agar tidak berlanjut.
Menurut proyeksi, fase konsolidasi atau pullback dapat terjadi jika Bitcoin mendapatkan kembali momentum bullish dan mendapatkan kembali angka US$53.000. Potensi resistance dapat muncul di sekitar US$55.830. Disarankan agar para trader menempatkan order stop-loss jangka pendek di sekitar US$45.000 untuk mengurangi risiko jika pasar menembus ke bawah level support US$48.560.
Di sisi lain, trader bullish dapat mempertimbangkan untuk menempatkan order take profit pada US$55.000 untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan di masa mendatang. Perlu dicatat bahwa Bitcoin saat ini diperdagangkan pada US$51.569,94, dengan volume yang menyoroti kenaikan 5%.
