AD
AD
  • Solusi pembayaran lintas batas baru mBridge sedang dieksplorasi oleh Cina, Thailand, dan negara lainnya.
  • Jembatan pembayaran ini memiliki tujuan utama untuk melewati skema penyelesaian Dolar.

Sebuah upaya kolaboratif antara Cina, Thailand, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan cepat bergerak maju untuk menciptakan prototipe digital yang berpotensi menantang dominasi Dolar AS (USD) dalam keuangan global.

Proyek yang didukung oleh Beijing ini, yang dikenal dikenal sebagai mBridge, bertujuan untuk mengembangkan alternatif digital untuk mengirim uang lintas batas, tanpa harus bergantung pada bank-bank AS.

Janji mBridge

Proyek mBridge telah dikembangkan secara terbuka sejak tahun 2017 dan dilaksanakan dalam kolaborasi dengan Bank for International Settlements (BIS), sebuah institusi terkemuka dalam kerja sama bank sentral global.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan platform digital yang memungkinkan transaksi lintas batas menggunakan mata uang digital (Central Bank Digital Currencies, atau CBDC), memberikan alternatif potensial untuk sistem penyelesaian berbasis dolar yang lama.

Dengan perkiraan transaksi valuta asing sebesar $6,6 triliun setiap hari, dan sekitar setengah dari $32 triliun perdagangan global setiap tahun ditagih dalam dolar, mBridge dapat memainkan peran penting dalam membentuk kembali lanskap keuangan internasional.

Tujuan utama dari mBridge adalah untuk memungkinkan transfer dalam jumlah besar dan transaksi valuta asing terjadi secara langsung antara bank-bank komersial yang berpartisipasi setelah mereka menukarkan uang tunai dengan mata uang yang ditokenisasi di bank sentral masing-masing.

Hebatnya, uji coba proyek yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukkan kelayakan konsep ini, dengan sekitar 160 transaksi senilai $22 juta yang dilakukan antara mitra dan bank-bank komersial.

Jika diimplementasikan secara efektif, mBridge memiliki potensi untuk mengubah transaksi lintas batas dengan menghilangkan kebutuhan akan perantara dan bank koresponden. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi waktu transaksi, dengan bank sentral Thailand menunjukkan bahwa waktu transfer dapat dikurangi dari beberapa hari menjadi hanya beberapa detik.

Tantangan dan Pertimbangan

Meskipun proyek mBridge menjanjikan, proyek ini bukannya tanpa tantangan dan pertimbangan. Inisiatif ini perlu menavigasi masalah regulasi, memastikan kepatuhan terhadap hukum internasional, dan mengatasi potensi masalah yang berkaitan dengan likuiditas dan interoperabilitas antara mata uang digital yang berbeda.

Beberapa pejabat Amerika dan Eropa menyuarakan keprihatinan tentang implikasi proyek ini. Mereka khawatir bahwa mBridge, sebuah alternatif digital untuk sistem penyelesaian berbasis dolar, dapat digunakan untuk menghindari sanksi, pajak, dan pembatasan pencucian uang.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa memecah pembayaran global ke dalam sistem yang saling bersaing dapat memperburuk ketegangan geopolitik. Pengembangan mBridge juga telah mendorong diskusi mengenai kontrol dan pengawasan oleh organisasi internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), untuk memastikan bahwa mBridge tidak menjadi alat geopolitik.

Seiring dengan diskusi dan uji coba yang terus berlanjut, masih harus dilihat bagaimana mBridge akan berkembang dan apakah ia akan berhasil menantang kubu USD. Upaya bank sentral dan lembaga keuangan di Cina, Thailand, Hong Kong, dan UEA menggarisbawahi potensi teknologi blockchain untuk membuka jalan menuju masa depan keuangan internasional yang lebih efisien dan terdesentralisasi.

Godfrey Benjamin adalah seorang jurnalis kripto berpengalaman yang tujuan utamanya adalah mengedukasi semua orang tentang prospek Web 3.0. Kecintaannya pada kripto dipicu saat ia menjadi mantan bankir ketika ia menyadari keuntungan yang jelas dari uang terdesentralisasi dibandingkan pembayaran tradisional.

Exit mobile version