AD
AD
  • Raksasa investasi global BlackRock memilih untuk tidak meluncurkan ETF Ripple XRP karena peraturan yang tidak pasti dan gugatan SEC yang sedang berlangsung terhadap Ripple.
  • CEO Ripple Brad Garlinghouse mengkritik Ketua SEC Gary Gensler, menambah ketegangan antara industri kripto dan regulator.

BlackRock, salah satu manajer aset terbesar di dunia, telah menjelaskan melalui pernyataan dari pejabat seniornya bahwa mereka tidak mungkin mendukung ETF XRP. Keputusan ini penting, mengingat sengketa SEC vs Ripple yang sedang berlangsung, yang telah memikat komunitas pemegang XRP.

Keraguan BlackRock untuk memasuki bidang ETF XRP Ripple dapat dikaitkan dengan perjuangan hukum yang sedang berlangsung antara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Ripple Labs. Sementara keputusan Hakim Torres baru-baru ini tentang penjualan XRP di platform bursa menekankan bahwa aset tersebut bukanlah “kontrak investasi,” aset tersebut tetap berada di area abu-abu peraturan.

Kebingungan ini kemungkinan besar membuat BlackRock menghindari ETF XRP karena kurangnya kejelasan apakah XRP adalah sekuritas.

Ambiguitas peraturan seperti itu menghadirkan masalah yang signifikan bagi perusahaan keuangan seperti BlackRock, yang memprioritaskan kepatuhan terhadap peraturan dan manajemen risiko.

Ketidakpastian seputar status hukum XRP membuatnya menjadi kandidat yang kurang menarik untuk dimasukkan ke dalam ETF. Hal ini terutama berlaku dibandingkan dengan kripto yang lebih mapan seperti Bitcoin dan Ethereum.

Ketegangan antara industri kripto dan regulator telah meningkat. CEO Ripple Brad Garlinghouse sangat vokal dalam mengkritik Ketua SEC Gary Gensler, menggambarkannya sebagai “tanggung jawab politik” bagi Amerika Serikat.

Pandangan Garlinghouse menggarisbawahi kesenjangan yang semakin melebar antara sektor kripto dan regulator, yang menekankan pengaruh regulasi terhadap dinamika pasar dan keputusan institusional.

Manuver Hukum dalam Gugatan SEC vs Ripple

Tim hukum Ripple telah menolak petisi SEC untuk memaksa perselisihan hukum yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak. Langkah ini, meminta informasi dan fakta terkait gugatan tersebut, terutama meminta Ripple merilis laporan keuangannya untuk tahun 2022-2023 dan kontrak yang mengatur penjualan institusional XRP.

Ketertarikan SEC terhadap perilaku pasca-pengaduan, atau tindakan yang dilakukan setelah pengaduan awal diajukan, menimbulkan kekhawatiran tentang kepatuhan Ripple terhadap undang-undang sekuritas selama ini.

Ripple telah menanggapi permintaan SEC, mengklaim bahwa regulator memiliki banyak kesempatan untuk meminta dokumen pasca-pengaduan. Ini terjadi selama fase penemuan fakta litigasi, yang berakhir pada 31 Agustus 2021.

Hal ini dapat mengakibatkan denda dari hakim ketua. Ripple menegaskan bahwa perilaku pasca-pengaduan tidak terkait dengan masalah ini dan tidak boleh menjadi dasar untuk menghukum perusahaan pengiriman uang.

Dampak Pasar Kripto dan tantangan dalam menyetujui ETF XRP

Perkembangan hukum dan peraturan ini telah menimbulkan tantangan bagi harga pasar XRP. XRP saat ini diperdagangkan pada US$0,515, turun dari minggu sebelumnya, selain itu, dalam 24 jam terakhir, XRP mencatat penurunan 24 jam sebesar 2%. Pasar kripto dengan seksama mengamati kinerja XRP karena berurusan dengan ketidakpastian peraturan dan potensi investasi.

Pakar hukum Bill Morgan menggarisbawahi pentingnya Ketua SEC Gary Gensler dalam proses persetujuan. Gensler, yang terkenal dengan pendekatannya yang berhati-hati terhadap kripto, hanya memilih untuk mendukung ETF Bitcoin setelah kemunduran hukum untuk SEC. Penerimaan tentatif dan pandangan yang berlawanan di dalam SEC ini menyiratkan bahwa jalan menuju ETF XRP penuh dengan kesulitan.

 

Annjoy Makena adalah seorang penulis berprestasi dan bersemangat yang mengkhususkan diri dalam dunia yang menarik dari kriptokurensi. Dengan pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain dan implikasinya, ia berdedikasi untuk menjelaskan konsep-konsep kompleks dan memberikan wawasan berharga kepada para pembaca.

Exit mobile version