- Goldman Sachs memprediksi bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dapat menghentikan kenaikan suku bunga terakhirnya.
- Hal ini dapat memicu lebih banyak permintaan untuk aset-aset berisiko seperti saham dan mata uang kripto untuk mendorong harga naik.
Kenaikan inflasi dan kebijakan suku bunga AS telah menjadi salah satu faktor penentu paling dominan terhadap harga Bitcoin (BTC) dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data yang dipublikasikan oleh Departemen Tenaga Kerja pada 10 Agustus, tingkat inflasi tahunan selama 12 bulan yang berakhir pada bulan Juli adalah 3,2 persen.
Pembaruan berikutnya tentang inflasi di AS telah ditetapkan pada 13 September. Untuk mengendalikan tingkat inflasi ini, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga untuk ke-11 kalinya dalam 12 kali pertemuan. Para pejabat telah mengungkapkan bahwa akan ada satu kali lagi kenaikan suku bunga tahun ini. Akan tetapi, Goldman Sachs analis percaya bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan September.
Para analis termasuk Jan Hatzius dan David Mericle menyatakan:
Pemangkasan perkiraan kami didorong oleh keinginan untuk menormalkan suku bunga dari tingkat yang ketat setelah inflasi mendekati target.
Menurut analisis mereka, keadaan bisa mulai membaik mulai Juni 2024 karena Federal Reserve menghentikan kenaikan suku bunga dan memulai penurunan suku bunga secara triwulanan. Para analis percaya bahwa FOMC kemungkinan akan menyimpulkan pada pertemuan berikutnya bahwa kenaikan suku bunga tidak diperlukan karena tren inflasi telah melambat.
Normalisasi bukanlah motivasi yang sangat mendesak untuk pemangkasan, dan karena alasan itu, kami juga melihat risiko yang signifikan bahwa FOMC akan tetap bertahan. Kami memperkirakan pemangkasan sebesar 25 basis poin per kuartal, namun kami tidak yakin mengenai kecepatannya.
Apakah Bitcoin akan Terdampak oleh Penurunan Suku Bunga?
Ini akan menjadi berita besar bagi pasar ekuitas, Bitcoin, dan pasar kripto pada umumnya. Berdasarkan data, pasar ekuitas dan pasar kripto bangkit kembali dengan pertumbuhan yang luar biasa. Nasdaq Composite telah mencatat lonjakan sebesar 31 persen. Bitcoin, di sisi lain, juga telah menghasilkan keuntungan 77 persen dari tahun ke tahun. Kenaikan suku bunga biasanya mengakibatkan aksi jual aset-aset berisiko seperti kripto. Hal yang sebaliknya juga benar. Dalam hal ini, harga Bitcoin dapat mengalami lonjakan besar hingga mencapai $100 ribu ketika prediksi Goldman Sachs terwujud.
Saat berita ini ditulis, Bitcoin memiliki sentimen pasar yang bullish dan diperdagangkan pada $29,404.87. Aset ini telah melonjak 1 persen dalam tujuh hari terakhir dan 8 persen dalam 90 hari terakhir. Setelah menembus level resistance $29,775.80, ada peluang besar untuk mencapai $30 ribu.
Laporan lain telah mengungkapkan bahwa paus dan alamat ritel mengumpulkan aset digital. Analis Crypto, Ali Martinez, telah mengamati bahwa ada perbedaan bullish antara harga dan pertumbuhan jaringan, dan ini menandakan tren naik yang berkelanjutan untuk Bitcoin.
Semua osilator utama $BTC (MVRV, aSOPR, Puell Multiple, dan Reserve Risk) terus berada di atas garis 0. Hal ini mengindikasikan bahwa koreksi harga yang sedang berlangsung mungkin hanya sebuah blip.
Menurutnya, penting untuk membeli penurunan karena aset mengumpulkan momentum untuk menargetkan harga tertinggi sepanjang masa.
