- Bitcoin bersanding dengan perusahaan-perusahaan adidaya dunia karena masuk ke dalam sepuluh aset terbesar.
- Emas, Microsoft dan Apple menempati tiga posisi teratas, sementara Ethereum berada di urutan ke-36.
Kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) telah membuat sejarah dengan masuk dalam daftar sepuluh aset terbesar di dunia, bersanding dengan perusahaan-perusahaan publik kelas berat, logam mulia dan Exchange Traded-Fund (ETF).
Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$946.640.163.867, Bitcoin terdaftar sebagai aset terbesar kesepuluh, menyalip Tesla (US$616,47 milyar), JPMorgan Chase (US$503,45 milyar), Berkshire Hathaway (US$861,40 milyar), VISA (US$566,47 milyar), Broadcom (US$600,83 milyar), Walmart (US$455,98 milyar), Samsung (US$371,06 milyar), TSMC (US$690,36 milyar), dan lain-lain.
Menurut daftar yang disusun oleh CompaniesMarketCap, Bitcoin hanya berada di belakang Meta Platforms (US$1,193 T), Silver (US$1,293 T), NVIDIA (US$1,781 T), Amazon (US$1,812 T), Alphabet (US$1,821 T), Saudi Aramco (US$2,004 T), Apple (US$2,916 T), Microsoft (US$3,124 T) dan Emas (US$13,697 T).
Kripto berikutnya yang muncul di daftar 40 besar adalah Ethereum, yang berada di peringkat 36 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$300,11 milyar. Para analis percaya bahwa Bitcoin dapat masuk ke dalam lima besar setelah dampak penuh dari ETF Bitcoin yang baru-baru ini disetujui sepenuhnya dirasakan ditambah dengan reaksi harga pasca-halving.
Analis Mengomentari Pergerakan Harga Bitcoin
Menurut analis keuangan BanklessTimes, Alice Leetham, posisi Bitcoin menunjukkan bagaimana teknologi terdesentralisasi mengukuhkan posisinya dalam sistem keuangan. Baginya, Bitcoin dapat diakui sebagai salah satu aset paling berharga di dunia ketika tingkat adopsinya terus meningkat.
Peringkat Bitcoin saat ini adalah cerminan nyata dari teknologi terdesentralisasi yang mengambil alih sistem keuangan kita. Melihat ke belakang, Bitcoin telah mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama bertahun-tahun, dan mengatasi begitu banyak kemunduran. Dengan penerimaan kripto yang berkelanjutan dan momentum teknologi blockchain yang terus meningkat, kita dapat mengharapkan Bitcoin untuk naik sebagai salah satu mata uang yang paling dihargai di dunia.
BTC masih memperpanjang tren bullish dengan lonjakan mingguan sebesar 11,8%, diperdagangkan pada US$48.219,47 pada waktu penulisan. Aset ini memiliki sentimen pasar bullish dengan skor 78/100. Selama tiga bulan terakhir, BTC telah melonjak 31%, menambahkan US$11.553,46 ke harga sebelumnya.
Leetham percaya bahwa tahun 2023 adalah tahun pemulihan untuk Bitcoin setelah kehilangan sekitar 65% nilainya pada tahun 2022.
Tentu saja, seperti semua aset kripto utama, Bitcoin pun terpukul oleh jatuhnya FTX, ekonomi yang resesif dan tindakan tegas dari pemerintah. Akibatnya, nilai pasar dan harganya jatuh.
Baru-baru ini, CNF mengulas prediksi DonAlt bahwa Bitcoin dapat mencapai US$60 ribu. Namun, ia memperingatkan bahwa aset tersebut dapat jatuh serendah US$35 ribu ketika bearish menolak untuk pergi.
LMAX Digital juga mengamati bahwa aset ini berharap untuk membuat level tertinggi tahunan baru, memprediksi bahwa Bitcoin dapat segera menembus zona US$50 ribu. Berlawanan dengan prediksi ini, spesialis ETP kripto di CEC Capital, Laurent Ksiss memperkirakan investor akan mengambil untung di sepanjang kurva harga. Menurutnya, hal ini dapat menyebabkan aset itu jatuh ke level US$42.000 atau US$40.000.
