AD
AD
  • Penerbit reksa dana Stacked telah meluncurkan STKD Bitcoin and Gold ETF, sebuah produk inovatif yang menggabungkan dua pemain paling signifikan dalam keuangan global.
  • STKD Bitcoin & Gold ETF merupakan inovasi penting bagi para investor yang mencari strategi diversifikasi yang solid dan seimbang serta portofolio yang beragam.

Setelah lima tahun perlawanan keras dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk menyetujui Exchange-Traded-Funds berbasis Bitcoin, Bitcoin & Gold ETF (BTGD) menambah daftar 11 ETF yang disetujui tahun ini sejak 11 Januari. Pada tanggal 16 Oktober, Funds Issuer Stacked (STKD) mengumumkan peluncuran ETF yang menggabungkan Bitcoin, kripto yang dominan, dan emas, aset safe haven yang telah teruji.

Bitcoin dikenal dengan volatilitasnya, dengan potensi keuntungan yang tinggi, sehingga menarik mereka yang tertarik dengan strategi pertumbuhan yang agresif.

Sementara itu, emas telah lama disukai karena keandalannya dalam melindungi kekayaan selama masa ketidakpastian ekonomi. ETF STKD berusaha memanfaatkan korelasi rendah antara aset-aset ini, yang berarti bahwa pergerakan harganya umumnya independen.

Apa Saja Imbalan dari Bitcoin dan Emas?

Dalam siaran persnya, Quantify Funds, sebuah perusahaan manajemen aset menyatakan bahwa dana BTGD menonjol dengan bertujuan untuk memberikan eksposur 100% pada strategi Bitcoin dan emas untuk setiap dolar yang diinvestasikan.

Selain itu, strategi Bitcoin berfokus pada pencapaian keuntungan harga dengan berinvestasi di Bitcoin berjangka dan exchange-traded product (ETP), sedangkan strategi emas mencari keuntungan yang sama melalui investasi di emas futures dan emas ETPs. Pendekatan ganda ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari kedua kelas aset secara bersamaan.

Baik Bitcoin maupun emas dapat bertindak sebagai lindung nilai yang berharga terhadap inflasi dan melemahnya mata uang fiat, dengan Bitcoin yang terkenal karena potensinya di bidang ini. Baru-baru ini, Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, menyatakan bahwa harga Bitcoin dapat melonjak seiring dengan meningkatnya inflasi, yang didorong oleh konflik global dan ketidakstabilan ekonomi.

Peter Schiff, seorang ekonom terkemuka dan pendukung emas sejak lama, terus menyulut perdebatan yang sedang berlangsung antara Bitcoin dan emas. Dalam sebuah postingan baru-baru ini di X, Schiff mengkritik perhatian yang diberikan pada apa yang ia sebut sebagai “dorongan Bitcoin yang tidak berarti dan terinspirasi oleh Trump,” menunjukkan bahwa banyak orang mengabaikan peristiwa yang lebih penting, yaitu emas yang mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di atas US$2.680.

Schiff menekankan bahwa meskipun Bitcoin telah mengalami kenaikan harga, Bitcoin tetap relatif stagnan dalam kisaran harga tertentu selama tujuh bulan terakhir. Sebaliknya, dia menunjukkan bahwa emas terus mencetak rekor tertinggi baru, menyoroti kinerjanya yang konsisten.

Ia juga merujuk pada sebuah wawancara CNBC di mana sorotan tertuju pada kenaikan Bitcoin hingga US$68.000, sementara pencapaian bersejarah emas sama sekali diabaikan. Hal ini, menurut Schiff, mencerminkan kecenderungan yang lebih luas untuk mengabaikan tren kenaikan emas yang stabil demi keuntungan jangka pendek Bitcoin yang lebih dramatis.

Berdasarkan ketidakstabilan politik dan ekonomi global, para ahli memperkirakan harga tertinggi sepanjang masa untuk kedua komoditas ini di masa depan.

James berdedikasi untuk mengungkap konsep-konsep teknologi yang rumit. Ketajaman matanya terhadap detail telah memposisikannya sebagai suara tepercaya dalam teknologi terdesentralisasi. Dengan pengalaman bertahun-tahun, ia membuat artikel yang berwawasan luas, analisis mendalam, dan narasi menarik yang mengungkap potensi dan rintangan dalam lanskap kripto dan blockchain.

Exit mobile version