- Sebuah firma riset mengeluarkan pernyataan mengejutkan karena mengantisipasi penurunan 20% lagi untuk Bitcoin, mengutip arus keluar yang berkepanjangan dari ETF Bitcoin spot sebagai penyebab utamanya.
- Perusahaan riset tersebut mengaitkan penurunan saat ini dengan pergeseran perilaku pembelian ETF dan biaya penambangan sebesar US$53.000/US$55.000.
Pertumpahan darah Bitcoin (BTC ) yang mengejutkan terus berlanjut karena jatuh di bawah US$60.000 dalam penurunan mingguan sebesar 8% dan penurunan bulanan sebesar 30%.
Sayangnya bagi investor aktif, aset ini diperkirakan akan memperpanjang tren penurunannya karena perusahaan riset kripto 10x Research mengamati faktor-faktor yang mendasari yang dapat memicu penurunan 20% menjadi di bawah US$50 ribu. Sebagai konteks, 10x Research memprediksi titik terendah Bitcoin pada Maret 2022, dan lonjakan ke US$63.160 pada Maret 2024.
Selain itu, mereka secara akurat memprediksi harga US$45.000 pada 25 Desember 2023, dan mengidentifikasi penambang Bitcoin sebagai investasi utama untuk tahun 2024.
Baru-baru ini, ia menyerukan reli Bitcoin pada Januari 2024 dan koreksi di dekat puncak pada Maret 2024. Dengan sebagian besar prediksi ini “mulai terlihat,” analis utama Markus Thielen telah menyoroti dampak dan perbedaan pendekatan manajemen risiko antara investor institusional dan pedagang eceran.
Menurut firma riset tersebut, kemampuan mereka untuk memprediksi perilaku Bitcoin secara akurat berasal dari pemahaman mendalam tentang tren historis dan kekuatan pendorong dalam industri kripto. Bagi mereka, ini telah menjadi penentu utama aset sejak awal kemunculannya.
Kembali ke masa lalu, perusahaan riset tersebut mengaitkan koreksi pada Agustus 2023 dengan kenaikan imbal hasil obligasi treasuri 10 tahun dan sikap hawkish The Fed. Menariknya, dampaknya pada harga Bitcoin adalah penurunan yang tidak terduga, tetapi akhir tahun menyelesaikan pemulihan.
Arus Keluar ETF Bitcoin Spot Memicu Perpanjangan Bearish
Menyusul persetujuan terobosan ETF Bitcoin spot pada Januari 2024, 10x Research mengantisipasi koreksi ke US$36.000 atau US$38.000 karena kecenderungan historis yang bertentangan dengan laporan bullish oleh analis lain. Perusahaan riset ini lebih lanjut menyoroti kemungkinan pergerakan /-10%, menggarisbawahi zona $68.300 sebagai titik penting untuk setiap kenaikan di masa depan jika ditembus.
Menurut 10x Research, perpanjangan bearish saat ini dipicu oleh pergeseran perilaku pembelian ETF. Hal ini terlihat dari arus keluar sebesar US$162 juta dari berbagai ETF pada 30 Maret 2024, yang menandai arus keluar selama enam hari berturut-turut. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mengalami penarikan sebesar US$93,2277 juta, memperpanjang arus keluar bersih historisnya menjadi US$17.303.
FBTC Fidelity juga mengalami penarikan US$35,28 juta pada periode yang ditinjau, dengan Bitwise’s BITB mencatat arus keluar sebesar US$34,31 juta. Menariknya, hanya ETF Ark (ARKB) yang mengalami arus masuk bersih. Meskipun kemerosotan ini dilaporkan bersifat sementara menurut publikasi Crypto News Flash, namun hal ini secara drastis memengaruhi perilaku pasar dan memaksa beberapa investor untuk keluar dari posisi mereka.
Dengan hal ini menjadi perhatian, biaya penambangan sebesar US$53.000/US$55.000 dapat memperburuk keadaan dengan memicu penjualan untuk melindungi operasi. Menurut perusahaan riset, koreksi dapat diperpanjang hingga 25% hingga 29%. Selain itu, ada kemungkinan periode konsolidasi daripada pembalikan naik yang tajam.
Menyusul laporan ini, Nic Puckrin, salah satu Pendiri dan CEO portal informasi kripto Coin Bureau menginformasikan kepada para pengikutnya bahwa akan lebih menguntungkan untuk melepas Bitcoin di bulan Mei dibandingkan di bulan September.
Menariknya, hal ini bertepatan dengan laporan K33 yang menyatakan bahwa membeli Bitcoin di bulan Oktober dan menjualnya di bulan April telah menghasilkan keuntungan akumulatif sebesar 1.449%. Namun, membeli di bulan Mei dan menjual di bulan September menghasilkan keuntungan negatif sebesar -29%.
