AD
AD
  • BingX melanjutkan penarikan dana setelah peretasan senilai US$52 juta, berkat langkah-langkah keamanan cold wallet yang kuat.
  • Kolaborasi dengan para ahli keamanan blockchain membantu BingX membekukan $10 juta dana yang dicuri.

BingX, bursa kripto yang berbasis di Singapura, telah berhasil melanjutkan layanan penarikan dana setelah terjadi peretasan keamanan baru-baru ini yang mengakibatkan kerugian sebesar US$52 juta.

Serangan yang pertama kali dilaporkan pada 20 September 2024 ini dimulai dengan penarikan tidak teratur dari salah satu hot wallet BingX sekitar pukul 4:00 pagi waktu Singapura. Meskipun kerugian awal diperkirakan mencapai US$26 juta, investigasi selanjutnya menemukan bahwa kerugian keseluruhan jauh lebih tinggi, dua kali lipat menjadi US$52 juta.

Respon Cepat BingX dan Pemulihan Layanan Secara Bertahap

Menanggapi masalah ini, BingX bertindak cepat untuk memperbaiki situasi, mengumumkan dimulainya kembali layanan penarikan secara bertahap pada 21 September 2024. Pengguna sekarang dapat menarik aset digital utama termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum ( ETH ) , Tether (USDT), Solana (SOL), Tron (TRX), dan Circle’s USD Coin (USDC).

Selama dua minggu ke depan, platform ini berencana untuk memulihkan layanan penarikan untuk token lainnya, dengan tujuan mengembalikan semua layanan secara bertahap ke normal. Selain itu, setiap permintaan penarikan yang tertunda yang diajukan sebelum penangguhan dibatalkan, dan pengguna diundang untuk mengirimkannya kembali.

Salah satu elemen penting yang memungkinkan BingX untuk mengurangi dampak serangan ini adalah penggunaan cold storage. Menurut Vivien Lin, Chief Product Officer BingX, sebagian besar aset klien tetap tidak terluka karena mereka dipisahkan dalam cold wallet, sebuah perlindungan keamanan yang mencegah kerugian lebih lanjut.

Lin menekankan bahwa cadangan keuangan perusahaan cukup untuk mengimbangi potensi kerugian akibat peretasan tersebut, meyakinkan klien tentang keamanan investasi mereka.

Selain itu, sebagai tanggapan atas insiden ini, BingX telah mengambil langkah agresif untuk memperkuat protokol keamanannya. Mereka bekerja sama dengan bisnis keamanan blockchain terkemuka seperti SlowMist dan Chainalysis untuk menyelidiki pelanggaran tersebut, memulihkan aset yang dicuri, dan mencegah kejadian seperti itu di masa depan.

Sejauh ini, US$10 juta dari aset yang dicuri telah dibekukan secara efektif, menunjukkan upaya BingX untuk meminimalkan ruang lingkup kerusakan dan dedikasi terhadap keamanan.

Peristiwa ini menempatkan BingX di antara situs-situs kripto lainnya yang diserang oleh penyerang dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, sebelumnya pada bulan September, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Delta Prime mengalami pelanggaran senilai US$6 juta ketika peretas meretas dompet administratornya, menghabiskan kumpulan likuiditas di jaringan Arbitrum (ARB).

Muhammad Syofri Ardiyanto is an active forex and crypto trader who has been diligently writing the latest news related to the digital asset sector for the past six years. He enjoys maintaining a balance between investing, playing music, and observing how the world evolves. Business Email: info@crypto-news-flash.com Phone: +49 160 92211628

Exit mobile version